Buah Emas Dari Gayo

Akhir-akhir ini warganet dihebohkan dengan berita tentang harga fantastis buah gelondongan tanaman berduri yang hidup dihutan Aceh. Nama tanaman tersebut adalah jernang,

jernang yang dulunya hanya dapat ditemukan dipedalaman hutan2 di Aceh, yang tentunya untuk mendapatkannya para pemburu jernang harus menempuh puluhan hingga ratusan kilometer kedalam hutan belantara, dengan berbagai rintangan dan resiko yang dihadapi oleh para pencari jernang,
Mulai dari hewan ganas seperti harimau, sampai pada hewan yang berbisa serta masih banyak hewan-hewan berbahaya lainnya yang harus mereka hadapi, sehingga tak jarang diantara mereka ada yang sampai tak kembali pulang kerumah, akibat tersesat maupun hilang ditengah hutan rimba. Begitulah perjuangan mereka untuk mendapatkan buah emas ini..
Tekad kuat dan keberanian mereka bukan tanpa alasan, pertaruhan jiwa raga atau resiko yang mereka hadapi, setimpal dengan apa yang mereka dapatkan mengapa tidak harga untuk satu kilo glondongan jernang bisa mencapai harga satu geram emas atau Rp.500.000. Ribu hingga Rp.1000.000. Dengan kualitas tinggi, belum lagi jika gelondongan itu diolah menjadi serbuk atau dalam bentuk tepung, harganya bisa mencapai jutaan rupiah..
Harga tinggi buah yang satu ini membuat para pemburu jernang untuk mencoba membudidayakan tanaman berduri ini, melalui percobaan yang panjang dengan mempelajari berbagai problem dalam pembudidayaan hingga pada akhirnya membuahkan hasil, damana jerang yang dulunya harus diambil langsung ke hutan, kini masyarakat atau petani jika ingin menanamnya cukup merogohkan kocek sebesar Rp.30.000.-Rp.40.000.- per satu polibag atau satu batang jeranang.

Dengan tersedianya bibit jernang dengan berbagai macam jenis di Aceh khususnya gayo sangat membantu perekonomian masyarakat untuk bangkit, secara ekonomi sehingga kirannya dengan munculnya jenis tumbuhan baru ini diperkebunan masyarakat ini dapat menjawab permasalahan kemiskinan disetiap kabupaten di aceh bahkan di indonesia.