The Savior Called Shining SHINee

in #story6 years ago (edited)

shinee-wallpaper-10.jpg

Banyak sekali masyarakat awam yang menganggap sepele dengan ‘depresi’. Mereka menganggap depresi serupa stress yang dibawa karaokean bentar akan hilang, padahal depresi dan stress sangat berbeda makna.

Stress terjadi akibat adanya tekanan dari luar atau dalam diri yang telah berlangsung cukup lama dan dapat membuat si penderita semakin bersemangat akan satu hal atau bisa juga malah menjadi kehilangan semangat.

Sementara depresi bisa dikatakan sebuah penyakit yang menyerang mental seseorang. Dampak buruknya berupa berubahnya suasana hati, selera makan, kualitas tidur, dan sulit berkonsentrasi. Perlu digaris bawahi jika penderita depresi bukan tanda ketidakbahagiaan atau cacat karakter. Depresi berlangsung selama enam bulan atau lebih yang kalau dibiarkan bisa berakibat fatal pada si penderita.

Lalu apa hubungannya judul artikel saya dengan depresi?

Ini bukan cerita dari seorang fangirling yang tergila gila dengan Oppa-Oppa ganteng. Cerita ini memberitahu bagaimana cara SHINee menyelamatkan saya dari sisi gelap yang datang entah darimana.

Pertengahan April tahun lalu, saya mengalami gejala depresi yang saya kira hanya stress biasa. Mood saya sering naik turun enggak jelas. Jika pagi saya terlalu banyak tertawa, malamnya saya dapat menangis tersedu-sedu karena hal sepele. Kalau saya sedang sendirian, pikiran-pikiran jahat memengaruhi saya sehingga saya menjadi sedih terus menerus. Selain itu nafsu makan saya berkurang drastis. Sering enggak tidur. Puncaknya pada September, saya pernah 4 hari enggak tidur. Saya merasa bukan siapa-siapa, enggak bisa apa-apa, merasa kosong, sedih terus menerus, gelisah tanpa sebab, sering tersinggung, dan mudah marah tanpa alasan—banting-banting barang enggak jelas. Saya pikir ini hal biasa yang jadi makin berlebihan ketika masa period datang.

Bulan berikutnya kondisi saya makin parah, mulai menarik diri dari keramaian. Sehari bisa 5 kali pergi ke parkiran kantor untuk berdiam diri, ngelamun, terkadang menangis, dan ngomong-ngomong enggak jelas seolah-olah gedung all season bisa denger. Ketika sabtu-minggu, saya juga sering menangis tanpa alasan di kosan. Kosmate sampe takut ninggalin saya sendirian di kosan. Ketika itu terjadi saya merasa seperti ada sesuatu yang terjadi di dalam diri tetapi entah apa. Enggak tahu apa yang ingin dilakukan. Enggak fokus. Merasa gagal dan seperti tidak punya tujuan hidup.

20171020_203528-1.jpg

Sekitar November saya bertekad untuk keluar dari kegilaan itu. Saya pikir saya harus sayang sama diri saya oleh karena itu saya enggak mau terus-terusan terkukung di dalam diri saya 'yang itu'. Saya enggak butuh orang lain untuk keluar, saya hanya butuh diri saya sendiri dan tekad. Maka saya mulai untuk bangkit dengan mencari kesibukan baru, mencoba hobi baru--mencoba belajar gitar, jalan-jalan, menonton film dan mendengarkan lagu-lagu yang saya suka, dan bergaul dengan teman-teman yang satu hobi. Tetapi tidak terlalu berhasil, saya tetap begitu dan terus begitu.

Sampai akhir Desember, JongHyun SHINee dikabarkan bunuh diri akibat depresi berat. Saya menangis denger beritanya, padahal saya bukan fans berat SHINee. Saya enggak kebayang kalau yang bunuh diri itu personel Super Junior. Saya telusuri seluruh berita kematian JongHyun, dan mendapati bahwa yang terjadi pada saya adalah gejala awal sebuah depresi.

steem.png

Kemudian saya ketagihan dengan video-video reality show dan konser mereka yang (ternyata) gokil. Reality Show SHINee pertama yang saya tonton adalah Hello Baby SHINee. Dimana kelima personel harus mengasuh bocah berumur 4 tahun. Tingkah lucu Baby Yoogeun menarik hati saya, sambil mengabaikan kenyataan bahwa salah satu personel telah tiada.

model yoogeun 1.jpg

Sejak keranjingan mencari all about SHINee, perlahan-lahan gejala depresi yang saya alami hilang begitu saja. Lagu mereka entah bagaimana menjadi energi positif yang selalu bisa saya andalkan.

Ini mungkin terdengar bullshit atau saya hanya melebih-lebihkan. Tetapi ini nyata. Pernah satu hari, seseorang membatalkan janji yang sudah lama dibuat. Saya merasa kecewa sampai ingin menangis, ingin marah-marah, ingin memaki bahkan menendang apapun yang ada di depan saya. Tetapi saya langsung ambil earphone untuk mendengarkan lagu SHINee, dan ajaibnya, mood saya bagus lagi. Seperti tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya. Saya sendiri bingung, mengapa bisa begitu? Jawaban yang saya dapat, saya melihat mereka dengan cara yang sederhana sehingga mereka dengan cara yang sama pula menyembuhkan saya.

Sejak saya menyibukkan diri dengan terus menonton dan mendengarkan SHINee, saya udah enggak pernah bad mood lagi. Segala hal buruk yang terdengar, berubah menjadi hal yang menyemangati untuk selalu memperbaiki diri. Ketika di pandang sebelah mata oleh seseorang menjadi tolak ukur bagi saya untuk intropeksi, mungkin di beberapa bulan ke belakang saya pernah memandangnya secara tidak manusiawi dengan tidak sadar. Ketika menghadapi kemungkinan buruk yang akan terjadi, saya lebih banyak berserah dan percaya pada Allah dan kemampuan diri.

Dua bulan terakhir, saya enggak pernah menangis tanpa alasan lagi. Enggak pernah menyendiri meski dengan tameng mencari inspirasi. Saya pun sudah mengucapkan salam perpisahan pada parkiran kantor. Saya berjanji enggak akan pernah ke sana lagi karena saya udah punya moodbooster yang paling ampuh, shining SHINee!

shinee-wallpaper-20.jpg

SHINee seperti mantra Expecto Petronum yang tidak hanya dapat mengusir tetapi membunuh Dementor.

Selama saya punya SHINee, enggak akan ada Dementor-Dementor yang bisa merusak mood saya.

Sekarang dan selamanya.

Neomu neomu neomu gomawoyo, Shining SHINee…

gh.jpg

*List lagu SHINee yang secara ajaib menjadi moodbooster

  • Replay
  • Jojo
  • 1 of 1
  • Stand By Me
  • Sing a Song
  • Ring Ding Dong
  • Love Sick
  • Wowowow
  • Up & Down
Sort:  

Waah tentang jonghyun oppa ♡

Nah ini bisa jadi rel panjang untukmu menulis di steemit. Seperti yang aku katakan kemarin. Pilihlah satu tema tertentu dan menulislah dengan rilex dan enjoy

Kasih sayang dan cinta keluarga mungkin bisa jadi salah satu untuk menghilangkan depresi tersebut.

Bisa dibilang saya enggak kekurangan kasih sayang keluarga justru berlebih. Mungkin karena saya anak rantau jauh dari keluarga.

Tulisan ini sangat menarik. Saya kira bisa menjadi inspirasi bagi yang mengalami hal serupa. Tidak mudah untuk keluar dari situasi depresi. Apalagi ketika lingkungan tidak terlalu mendukung. Dua jempol untuk tulisan @viviehardika

Terima kasih. Sederhananya, kita cuma butuh diri sendiri untuk keluar dari depresi. Hehehehe

depresi memang tidak bisa dianggap enteng ya, mbak. Banyak orang menganggap masalah yang sedang dihadapi orang lain, padahal orang tersebut butuh support dari orang sekitar.

Iya. Seenggaknya kita enggak membebani mereka lah dengan ngata ngatain. Karena aku sendiri ngerasai, meskipun orang sekitar enggak bisa ngerti apa yang aku rasai, seenggaknya enggak ngata-ngatain yang lebay dan bla bla bla...

good to you man! nice thing to share..

Hilangkan stres. Kembali pada potensi diri sendiri.....

Selamat datang K-Poper Indonesia. Hahahhaa. Bagaimana dengan yang lain? Misalnya lagunya. Bisa juga tu di tulis. Makna dan proses sebuah lagu.

Saya mah cuma suka artis artis tertentu. Enggak tahu semuanya hehehe

Kekayaan dan ketenaran tidak menjamin kebahagiaan

Depresi bukan tanda dari ketidakbahagiaan lho. Itu semacam serangan mental yang bisa dialami siapa aja.

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.12
JST 0.031
BTC 67623.71
ETH 3786.06
USDT 1.00
SBD 3.70