Catatan Kecilku: Jerami, Jamur Merang dan Layangan

Selamat sore steemian, hari ini sudah masuk hari baru lagi. Artinya tantangan terus bertambah dan makin bertambah. Semoga dengan bertambahnya waktu kita semakin menguat walau hidup tidak selalu berjalan dengan mudah dan mendukung keinginan kita.

source

Pada kesempatan kali ini, saya ada sedikit cerita seru dan sedu, jika diingat ulang, jika dikenang bayang, segala yang hilang seakan tak akan bisa kembali datang, dan itu iya.

Pada jaman itu, usiaku sedang tumbuh. Musim panen berakhir, seperti biasa kami memanfaatkan waktu dan diamnya musim padi, saya dan teman-teman memilih layang-layang sebagai penghibur diri yang telah lelah sekolah dari pagi sampai tengah hari.

source

Di area persawahan ini juga kami mengambil untung, rezeki yang tersembunyi dibalik jemari basah oleh hujan semalam. Jamur merang yang selalu memberi kejutan indah kepada masa kecilku, dulu.

Segala kejadian itu, setiap seru dan sedu, takkan hilang dalam ingatku,
Manisnya tersimpan, pahitnya terpajang sebagai hadiah hidup yang harus dikenang.

Ini sedikit banyak kisah kami, mencari jamur merang. kebiasaan anak kampung yang suka menghilang dari rumahnya. jika sudah selesai sekolah, kami mencarinya tanpa paksa, suka rela.

Kami hanya berharap agar kantong plastik yg kubawa dari rumah terisi penuh, tak peduli itu sepenuhnya jamur atau campur aduk dengan jerami, yang pasti kami bahagia.

source

Setelah kantong plastik terisi penuh, kami membawa pulang dengan senyum sumringah. Sampai di rumah aku kasih sekantong jamur kepada ibu untuk dimasak. Kebahagian terpancar dari wajah ibu, ia memasak dengan penuh kasih sayang. Pernah sore itu ibu memasaknya dengan tambahan mie instan, di saat waktu makan malam tiba. Kami memakannya dengan begitu lahap. Ini adalah surga dunia bagiku.

Bahagia itu dimiliki oleh orang orang yg mencintai waktunya, memanfaatkan peluang jadi tantangan,
Segala yg datang akan menghilang, segala yg berlalu akan dirindukan, termasuk tentang kita yang ini.