Menikmati kopi setelah tarawih

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Salah satunya adalah keberkahan bagi para pedagang. Banyak pedagang yang menjual penganan untuk berbuka puasa. Sedangkan di malam hari, para pedagang yang memiliki warung kopi juga mendapatkan keberkahan. Hampir seluruh warung kopi terisi penuh.

Di Aceh, usai salat tarawih, para pecandu kopi akan menikmati kopi di warung kopi pilihan mereka. Warung kopi memang merupakan tempat favorit bagi sebagian kaum laki-laki di Aceh. Banyak hal yang mereka lakukan di sini, termasuk ber-Steemit ria.

Apakah ini sebuah tradisi? Bisa dikatakan demikian. Warung kopi bukan saja menjadi ajang silaturahmi bagi kaum pria, tapi juga menjadi ajang untuk memperoleh informasi.

Hampir setiap warung kopi di sini menyediakan internet gratis. Tidaklah heran ketika di warung kopi kita menyaksikan para pengunjung asyik dengan gadget mereka.

Malam bulan Ramadan akan terasa panjang bagi pecandu kopi. Mereka betah berlama-lama di sini, termasuk saya. Setiap malam, usai salat tarawih, kami berkumpul di warung kopi. Tren kami saat ini adalah membicarakan tentang Steemit dan peluang trading terhadap koin-koin digital.

Gambar di atas adalah salah satu suasana di warung kopi. Para pengunjung di sini sangat bervariasi. Topik yang mereka bicarakan pung sangat beragam. Sejauh amatan dan pendengaran saya, pengunjung warung kopi sangat menikmati suasana malam bulan Ramadan di sini.

Itulah cerita singkat saya. Cerita yang tidak berkualitas ketika Bitcoin mulai turun.