Aku Datang Untuk Digurui Bukan Menggurui
Sedikit ingin berbagi pengalamanku saat mengunjungi Negri Gajah.
Berawal dari keisengan, siapa yang menyangka aku justru menjadi perwakilan Indonesia dalam Konverensi Internasional PBB di Bangkok, Thailand Oktober 2017 silam.
Acara yang berlangsung selama 1 pekan ini memberikan begitu banyak ilmu dan wawasan untukku. Menjadi salah satu pemuda yang membawa nama baik Indonesia di Ajang International. Awalnya aku sangat khawatir, apakah bahasa Inggris yang kumiliki cukup untuk tidak membuat Indonesia malu? Apakah wawasan ku cukup untuk bersaing dengan pemuda2 lain yang sangat berkompeten jauh melebihi ku? Sangat banyak yang ku ragukan. Tapi aku memiliki satu hal yang dapat memusnahkan semua keraguan. "Aku datang untuk belajar, bukan mengajar".
Yaaa, aku datang untuk diisi bukan mengisi. Lantas apa yang harus aku takutkan??
Di sana, kami diberikan pendidikan dan melihat perkembangan yang Thailand raih demi mewujudkan SDGs (Suistanable Development Goals) sebuah program kerja PBB demi meraih Dunia yang lebih baik di tahun 2030. Dengan tujuan agar kami menjadi pemuda yang dapat membantu Indonesia dalam mewujudkan program PBB tersebut. Dengan bangga ku perkenalkan perwakilan Indonesia dari Seluruh Nusantara.
Kami diajarkan banyak hal dan berkunjung ke banyak tempat. Belajar dan bertukan pikiran serta bertukar pengalaman adalah hal yang sangat melekat dalam hati dan ingatan. Bagaimana tidak? Hanya dalam 2 hari kami menjadi satu kesatuan keluarga Indonesia.
Menjadi salah satu delegasi muda, membuat aku memiliki banyak abang2 dan kakak2 emesh yang selalu membimbing dan menjadi panutanku. Mereka sangat luar biasa. Dari mereka aku tau "jika kamu benar2 pintar, tak butuh usaha untuk menunjukkan kepintaranmu, apalagi dengan gaya. Karna hal itu akan terlihat dengan sendirinya".
Mereka membuktikannya bahwa diatas langit masih ada langit. Tidak ada yang perlu disombongkan, karna semua yang kita miliki adalah titipan Tuhan, begitu juga dengan kecerdasan. Tak perlu ragu dengan kemampuan yang kamu miliki. Karna Tuhan sudah menciptakan manusia pada kelebihannya masing2. Aku bukanlah sosok yang pintar apalagi cerdas. Aku hanya gadis yang tak kenal takut. Dan keberanian adalah kunci dari segala pintu kehidupan. Bukan dengan kepintaran, tapi dengan keberanian langkahku sampai sejauh ini.
Dan hal yang paling membuatku merindukan Bangkok adalah mereka. Ya, mereka yang memandangku dengan kagum walau pengalamanku tidak melebihinya. Mereka yang menjadi irama saat aku tertawa dalam senda guraunya. Mereka yang membuat aku kini memiliki saudara di setiap daerah di Indonesia. Mereka yang memyadarkan ku bahwa menjadi pemuda yang kritis itu sangatlah penting. Tidak hanya berteori dan mengkritik tapi juga bergerak untuk perubahan. Bukan teori apa yang kau paham, tapi gebrakan apa yang sudah kau sumbangkan Untuk Indonesia.
Dan satu lagi. Mereka yang selalu bersedia untuk kabur dari hotel dan jalan2 keliling kota Bangkok. Memiliki tubuh yang tidak bisa diajak diam, aku menjadi satu2nya peserta perempuan yang tidak pernah berada di hotel saat jam istirahat. Jika gadis2 lain memilih tidur, mandi, dan istirahat. Aku bukanlah bagian dari mereka. Menjadi satu2nya perempuan di antara laki2, selalu kabur dari hotel demi mengunjungi destinasi2 yang diinginkan. Tapi mereka menjaga ku dengan sangat baik. Yaaa memang sudah terlahir sebagai sosok yang lovable dan sisterable jadi tidak membuatku susah untuk beradaptasi. Dan pernah suatu malam. Kami kabur dari hotel, nyasar di kota yang sama sekali tidak kami kenal, tidak bisa bahasa thailand (karna jarang sekali orang thailand berbahasa inggris), uang thailand sudah habis untuk belanja. Tapi kami punya seribu cara untuk bertahan dan sampai kembali di hotel jam 3 pagi. Pengalaman yang sangat luar biasa.
Bangkok, kapan kita bersua lagi? Masih banyak cerita yang belum kugores di tanahmu, masih banyak tawa yang belum sempat ku bisik pada anginmu. Masih tersisa rinduku pada langit yang menaungi. Simpan itu semua dalam cakrawala mu. Jika suatu saat nanti ingatanku memudar, ingatkan aku pada rintik hujan kala itu.