Experience Covers News of the Minimi Armed Group in Aceh, Part One | Pengalaman Meliput Berita Kelompok Bersenjata Din Minimi di Aceh, Bagian Pertama |

in #story6 years ago

Experience Covers News of the Minimi Armed Group in Aceh, Part One

image source image

Hello stemian everything, may be healthy always and hopefully always in the protection of God Almighty.
This story is too exciting to forget, because it wants to tell it, as my personal memento.
Around October 2014, on Friday morning I got a call from Safaruddin SH Chairman of the Aceh People's Advocacy Foundation.
"Hallo no time, later run out Friday we meet someone," said Safaruddin invite me.
"Okey Insya Allah I can," I replied. After the Friday prayer, I again called Safaruddin, then we gathered at Darunda Shalihin Great Mosque, Idi Rayeuk District, East Aceh.
"May I invite one friend bang," I asked to Safaruddin? "Sure," he replied. Then I invited Ismail Abda (then still a journalist for Metro TV).
Then using my sedan car, along Safaruddin, Ismail Abda, boarded the vehicle to Kuta Binjei, District of Julok, East Aceh.
Arriving at Kuta Binjei, someone using a motorcycle had been waiting for us at Kuta Binjei intersection.
After Safaruddin met the man, Safaruddin then boarded the vehicle with the man heading towards Alue Ie Mirah, Indra Makmur.
After 20 minutes of travel, we arrived at the intersection. At this junction there is already someone waiting. Then we were led to a hill, but because the vehicle could not climb the hill, then we left the car.
Then we were guided by the man, taken uphill through the bushes. On the way in the bushes, just behind us Din Minimi had appeared, wearing a t-shirt bearing a buraq, cursing a hat, and holding AK weapons, and two of his friends.
How's the next story, stay tuned in the next section. Thank you.

Pengalaman Meliput Berita Kelompok Bersenjata Din Minimi di Aceh, Bagian Pertama

Halo stemian semuanya, semoga sehat selalu dan semoga selalu dalan lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Cerita ini terlalu menarik untuk dilupakan, karena itu ingin menceritakannya, sebagai kenang-kenangan saya pribadi.
Sekitar bulan Oktober 2014, pada hari Jumat pagi saya mendapat telepon dari Safaruddin SH Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh.
"Hallo ada waktu gak, nanti habis Jumat kita ketemu seseorang," ungkap Safaruddin mengajak saya.
"Okey Insya Allah saya bisa," jawab saya. Setelah selesai shalat Jumat, saya kembali menelepon Safaruddin, lalu kami berkumpul di Masjid Agung Darush shalihin, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur.
"Boleh saya ajak teman satu orang bang," saya tanya ke Safaruddin? "Boleh," jawabnya. Lalu saya mengajak Ismail Abda (waktu itu masih sebagai wartawan Metro TV).
Lalu menggunakan mobil sedan saya, bersama Safaruddin, Ismail Abda, menaiki kendaraan menuju Kuta Binjei, Kecamatan Julok, Aceh Timur.
Setibanya di Kuta Binjei, seseorang menggunakan sepeda motor telah menunggu kami di simpang Kuta Binjei.
Setelah Safaruddin bertemu dengan orang itu, lalu Safaruddin naik kendaraan bersama pria itu menuju ke arah Alue Ie Mirah, Indra Makmur.
Setelah 20 menit perjalanan, kami tiba di persimpangan. Di persimpangan ini sudah ada seseorang yang menunggu. Lalu kami dituntun ke sebuah bukit, namun karena kendaraan tidak sanggup menaiki bukit itu, lalu mobil kami tinggalkan.
Lalu kami dituntun oleh pria tadi, dibawa berjalan ke atas bukit melewati semak-semak. Dalam perjalanan di semak-semak itu, tepat di belakang kami sudah muncul Din Minimi, menggunakan kaos berlambang buraq, memaki topi, dan memegang senjata api AK 47, dan dua temannya.

Lalu apa yang terjadi saat itu, nantikan cerita selanjutnya. Terimakasih

Sort:  

Lage sinetron.. Na bersmbung. Haha

Haha kalau habis terus gak menarik @syareefa10

Ceritanya bikin penasaran

Nanti sy sambung bg hehe

cerita yg menarik, pengalaman pribadi ya bg @senihendri

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 58397.49
ETH 2619.60
USDT 1.00
SBD 2.42