Kesadaran ku waktu sudah mulai hilang dan aku pun tidak tau kemana aku dibawa oleh mereka yang memang aku anggap jelmaan malaikat penolong, tanpa suara dan nafas pun seakan sudah tiada. Kedap-kedip mata ku pun sudah mulai terhenti mungkin karena menahan rasa kesakitan ataupu menunggu detak jantung ku terhenti lalu pergi dan takkan kembali, tapi waktu itu aku memang tidak sadar dengan apa yang sedang terjadi pada kaki ini. Yang aku rasakan cuma kesakitan dan kedinginan, mungkin darah ku sudah banyak habis karena luka dan patah di kaki ataupun karena memang sudah tidak bisa lagi untuk melanjutkan perjuangan dalam kehidupan ini.

Hari pertama aku tidak mengenal siapa aku, di hari ke dua aku sudah tidak tau lagi siapa mereka yang ada di sisi. Beberapa hari aku merasakan seperti itu seakan aku sudah tidak ada arti lagi untuk hidup di dunia ini, melihat di samping ku ada seorang wanita yang rambut nya mulai kusam penuh dengan uban dan di tangannya ada sebuah kitab yang memang menjadi sumber utama untuk mengharap pertolongan dari yang maha kuasa. Dia membaca dengan suara lembut dan membisik lapas ALLAH di telinga ku, lalu beliau berkata “Bangun lah anak ku, ini ibu selalu ada di samping mu”. Memang aku mendengar suara itu, tapi mulut ini berat untuk menjawab bisikan itu, mati suri yang aku rasakan. Bukan kehilangan nafas yang aku dambakan. Tapi waktu itu aku ingin sekali membuka mata dan menghapus air mata yang ada di pipi ibu ku, dalam hati ku berkata “Ibu, aku mendengar semua ucapan mu”.

---

Source

---

10 hari aku tanpa sadar, dan tiba saatnya aku mulai berusaha melawan semua penyakit yang aku rasakan. Bukan seorang popon jika tidak mampu bangkit dari penyakit dan bukan seorang popon jika membuat mereka di samping ku menangis dan bersedih, rasa tersenyum bangga ketika mereka aku sudah membuka mata dan mencoba untuk mengenali satu persatu dari mereka. Tapi yang wajah pertama aku lihat adalah ibu, ibu yang memang tidur di samping ku dan Ayah yang sedang membaca ayat suci di telinga ku. Mereka lah pahlawan yang tidak pernah lelah dan karena mereka aku berjuang untuk bangkit dari tubuh yang hampir mati.

Tapi hal rasa kebahagiaan itu tidak lama, karena kaki ku yang pendarahan membuat tubuh ini lemah tidak berdaya seakan ingin cepat kembali kepada sang pencipta. Sempat mulut ini berakata “Jangan bawa aku kemana-mana, karena aku ingin melihat wajah keluarga untuk terakhir kalinya”. Mendengar kata-kata itu, mereka yang di samping ku tidak sanggup menahan air mata karena memang seperti nya aku bakal pergi dan tak kan pernah kembali.

---

Source

---

BERSAMBUNG

---

ENG, STORY IN MY LIFE

---

LOST CONSCIOUSNESS

---

Source

---

My awareness of time have started missing and I don't know where I was taken by those who I consider to be the reincarnation of the Angel helper, without any sound and breath as if already no. my eyes had begun to halt may be due to hold a sense of pain and wait for my heart beat has stopped then go and won't return, but that time I was not aware of what is occurring on the feet. I'm feeling just pain and chills my blood, it may have been many discharged due to wounds and a broken leg or because it is no longer able to continue the struggle in this life.

The first day I don't know who I am, on day two I already do not know again who they are there on the side. Some days I feel like it's as if I've had no more sense to live in this world, looking at my side there is a woman that her hair began to dull filled with gray hair and a book in her hand that indeed became the main source for the hope of help from the Almighty. She reads with a soft voice and whisper the name of ALLAH in my ear, and then he said "wake up lah my child, this mom is always there beside thee". Did I hear the sound of it, but this is hard to answer the mouth whispering it, suspended that I feel. Instead of losing your breath that I so desired. But that time I'd love to open my eyes and wipe the tears are there in my mother's cheek, my heart said, "mom, I heard all thy speech".

---

Source

---

10 day I unconsciously, and it was time I started trying against all diseases that I feel. Not a Popon if not able to rise from a disease and not a Popon if make them beside me crying and grieving, a sense of pride when they smile I've opened my eyes and try to recognize one by one of them. But the first face I saw was mom, mothers who slept next to me and a father who was reading Scripture in my ear. They are the one hero who is never tired and because of them I was struggling to rise from the body of the dying.

But a sense of happiness that's not long, because my feet are bleeding makes this weak powerless body seeming to want a quick return to the creator. Had this mouth berakata "don't bring me everywhere, because I wanted to see the face of the family for the last time". Hearing those words, they are next to me was not able to hold back the tears because it is like his I would go and never come back..

---

Source

---

To BE CONTINUED