WARAS
Enrico mendekatiku di teras rumah. Hujan gerimis turun disertai angin malam; semilir. Dia seperti bergegas disertai rasa cemas. Tampaknya makin khawatir akan sahabatnya. Ada cerita apalagi tentang Bambang Sontoloyo (BS), sahabatnya yang aneh itu. Beberapa kali dia mengamati perilakunya yang di luar kewajaran. Bibir Enrico seperti tidak tahan menahan kata-kata.
“Kemarin BS cerita. Dia menggosok tubuhnya dengan shampoo dan membersihkan rambutnya dengan sabun mandi,” Enrico berbisik ke telingaku. “Waktu di warung Mbok Nah BS pesan rawon dan es teler. Dicampurnya dalam satu wadah. Kemudian disantapnya bersamaan,” cerita Enrico serius. “Lebih aneh lagi, es krim yang dibeli di Alfamart langsung diaduknya dengan bumbu pecel dari warung sebelah. Lalu dilahapnya.”
Terdengar langkah kaki dari kegelapan. Mendadak mulut kami terkatup. BS mendekat. Rupanya dia curiga. “Kalian omong apa?” sapanya bernada tinggi. Enrico menyikut perutku pelan. “Aku dengar tentang cara mandi dan makanmu,” jawabku sambil takut. “Emang kenapa?” tanyanya. “Perilakumu tidak lazim,” sahutku memberanikan diri. BS pun menyambung:”Jaman now ini penuh inovasi. Orang harus kreatif dan berani berpikir out of the box ya. Tidak ada yang aneh. Lha wong Tuhan yang Mahasuci aja dipakai sebagai komoditas politik. Partai-partai campur baur, tak peduli aliran dan ideologi. Yang penting mendapat kekuasaan. Yang tidak wajar itulah yang disebut waras!” Kami terdiam. Hujan makin deras menyiram atap rumahku.
Malang, 11 Januari 2018
MoBert
😆😆😆, ceritanya bagus sekali dan sangat menyenangkan untuk dibaca, thanks @phonix-trainer..
terima kasih, sudah memberikan komentar pada postingan @phoneix-trainer. Blog ini untuk para pemula yang sedang belajar untuk menggunakan steemit.
Bagus ceritanya @phoenix-trainer.
Suka :)
terima kasih, sudah memberikan dukungan pada postingan @phoneix-trainer. Blog ini untuk para pemula yang sedang belajar untuk menggunakan steemit. Jadi penulisnya bisa berbeda-beda