RINDU

Mimi, panggilan kesayangan untuk ibunda yang aku cintai. Sungguh sangat aku merindukannya. Tangisku tak bisa kubendung. Pedihku tak terkirakan. Sesak ku rasa dada ini. Ingin rasanya berteriak, tapi apa daya, kurasa hanya sia sia. Aku terisak dalam tangis, sungguh tak kuduga rindu ini sangat melanda di benakku. Tak mampu ku pungkiri kerinduan ini.

Ingin ku lihat deringan handphone ku seperti sedia kala. Ingin ku dengar suaramu disaat kau berbicara. Ingin ku dengar panggilan dari bibirmu "nyak, ngapain"!. Sungguh aku tak sanggup bila terlintas hal itu dibenakku.

Hampir setiap hari kau menelpon dan kita bicara berjam jam, bercerita apa saja yang mungkin itu kita anggap tidak penting. Kita bercanda dan tertawa, seakan aku merasa selalu ada didekatmu. Seakan kau merasa bebanmu dan kesakitanmu berkurang.
Sosokmu tidak akan pernah tergantikan, sebaik apapun tetap tidak akan pernah bisa menggantikan peranmu ibu.

Rabbi....hampir selalu aku bercerita kepadamu, ntah cerita apa yang aku pinta, pastinya aku sangat merindukan ibuku.

Penyesalan pastinya, karena belum banyak hal yang bisa aku lakukan untuk membalas semua kasih sayangmu ibu. Kau sosok yang selalu dinanti di rindu dan di butuhkan. Tanpamu kami bukan apa apa.
Bahagia ku dilahirkan dari Ayah dan Ibu seperti kalian. Senang kurasa kehidupanku bersama ayah dan ibu.

Sosok yang selalu menghadapi permasalahan dengan kesabaran. Tanpa ayah ibu kami bukan apa apa.
Maafkan jika masih banyak kekurangan yang ada pada anak anakmu.

Mengingatmu hal terindah dalam hidup ini.
Ibu, jiwamu bagai permaisuri ratu istana, hatimu bagaikan bidadari dalam dongeng. Cerita hidupmu begitu menarik, sehingga namamu dikenang begitu manis.

Ibu, pahit manis telah engkau lalui dalam hidupmu, semoga kelak berlimpahan pahala bisa engkau dapatkan. Engkau wanita yang terhebat buat anak-anakmu dan suamimu.

Ibu, betapa aku merindukan senyumanmu, betapa aku sangat merindukan belaian dan pelukanmu, aku merindukan suara mu memanggil namaku, aku merindukan tawa bahagia mu. Ibu, betapa sangat rindu ini kepadamu. Banyak cerita yang ingin aku sampaikan, tapi hanya dapat aku curahkan di dalam doaku. Yang hanya aku ceritakan kepada Sang Maha Pencipta.

Ibu, maafkan aku yang selalu mengabaikan nasihatmu, mengabaikan perkataanmu. Maafkan aku yang mungkin belum banyak berbuat baik kepadamu, belum bisa membahagiakanmu, belum bisa memenuhi semua permintaanmu.

Ibu, akan selalu kudoakan engkau didalam sujudku, semoga engkau bahagia disurga Allah. Amin