Janganlah Meremehkan Hal Kecil

Pada postingan beberapa minggu yang lalu saya sempat membahas tentang bermain Sepak Bola dalam kampung dengan segala aturannya. Unik dan aneh memang tetapi orang sepakat dengan itu dan menikmatinya dan aturan itu berlaku sampai pada saat detik ini. Teruslah jaga budaya itu bila perlu seperti menjaga orang tuamu.

https://steemit.com/story/@msyauqinabawi/bambu-selain-untuk-berperang-juga-bisa-menjadi-tiang-gawang-e8e23d8e8579d

Kerinduan akan permainan ini sudah terpendam begitu lama khususnya dalam perkampungan seakan-akan sudah menjadi suatu budaya masyarakat Aceh terlebih utama bagi anak muda yang ingin melepaskan suntuk di penghujung hari, namun kerinduan itu terobati bukan di kampung halaman sendiri melainkan di tempatku mengabdi. Bermodal sepetak tanah samping Musalla disitulah kami melampiaskan permainan ini sudah tentu seru apalagi bermain dengan kaki ayam jangankan bola batu kerikil pun kami ladenin, tiang gawang hanya terbuat dari sandal layaknya seperti tumpukan daging di waktu megang. Tetapi sangat banyak atlet Sepak Bola yang awal mulanya bermain di sepetak tanah kosong hingga akhirnya bermain di Stadion yang di nonton ribuan penikmat si kulit bundar. Sekarang saja mulai bermunculan Sekolah Sepak Bola (SSB) yang bertujuan mencetak bibit-bibit baru.

Pada dasarnya semua permainan itu seru namun bagaimana kita menikmatinya sehingga menjadi seru, semuanya postif tanpa perjudian sehingga muncul keributan.

---