Apa itu Keluarga?
katanya, keluarga adalah sekelompok orang yang terkait dengan ikatan darah yang tampaknya hidup bahagia dan harmonis di bawah satu atap. Bagaimana jika aku tidak cocok dengan definisi itu?
Dua bulan sebelumnya, aku bertemu ibu kandung ku. Jika ada kata yang lebih lembut daripada kebencian, aku lebih suka menggunakannya untuk mengekspresikan ketidaksukaan ku yang intens terhadapnya. Tapi, jika aku sangat membencinya, bukankah itu berarti menolak keberadaanku? Aku tidak pernah tahu bagaimana harus bereaksi.
Aku berusaha sebaik mungkin untuk menjadi putri yang sempurna. Yang mungkin dia inginkan. Yang mungkin dia sukai dan yang mungkin dia banggakan.Aku telah berusaha melakukan yang terbaik dengan segala daya yang ku miliki. Aku mencapai hal-hal yang akan membuat orang tua lain berharap mereka menginginkan aku. Ibu ku sendiri mengisahkan tentang aku seolah-olah dia tahu segalanya. Namun aku hanyalah sebuah tropi yang bisa dia tunjukkan pada teman-teman kerjanya. Aku tidak lebih dari itu.
Bertemu dengannya adalah bencana. Saat itu seharusnya menjadi perayaan keluarga Natal yang tetapi aku akhirnya menyelesaikan pekerjaan tambahan yang dia miliki. aku menghabiskan malam dengan melihat layar laptop, tumpukan kertas ditemani kucing kakak ku yang kadang-kadang melompat ke keyboard laptop. Dia tidak akan meninggalkanku sendirian. Dan aku sedikit merasa senang, aku seolah mendapat teman sejati. Meskipun aku tidak suka ibuku, aku menghormati dan bangga dengan prestasinya sebagai individu. Ide-ide inovatifnya dapat membantu perempuan di daerah pedesaan untuk diberdayakan. Dia memiliki empati untuk anak-anak dan wanita yang kurang beruntung tetapi bukan kepada anaknya sendiri.
Jadi hari itu, seperti rutinitas rutin aku, aku duduk di sudut favorit aku sambil menunggu moccha yang ku pesan. Kemudian, beberapa menit kemudian, barista berparas menawan itu, membawakan croissant dan kopi ke meja ku. Dia memiliki gaya rambut yang unik dengan senyum manis ramah. Dia sering mencoba untuk memulai percakapan tetapi sepertinya dia selalu enggan bertanya.
Aku meminum seteguk moccha yang ku pesan. Terlalu pahit untuk seleraku. Mereka nyaris tidak punya komposisi yang tepat. Kadang-kadang terlalu pahit, kadang-kadang cokelat mendominasi rasanya. Hanya beberapa kali mereka meracik moccha dengan komposisi yang sempurna.
Mataku fokus melihat tiket kereta yang akan membawaku pulang. Sejujurnya, aku tidak punya keinginan kuat untuk pulang kecuali aku hanya ingin melupakan segudang masalah yang ku punya. aku ingin meringankan rasa sakit yang aku rasakan. aku berharap orang tua angkat aku akan menyambut ku dengan pelukan hangat khas mereka. aku hanya menginginkan pelukan hangat dari orang-orang yang tulus mencintai ku.
Aku ingin menghapus kesedihan dan rasa sakit setelah bertemu dengan keluarga biologis ku. aku merasa tidak senang dan sakit hati, mengetahui mereka bukanlah orang yang inginkan. Entah bagaimana, aku akhirnya mengerti bahwa aku diadopsi demi kebaikanku sendiri.
"Tapi, hei, mengapa aku menumbuhkan kebencian terhadap orang tua angkatku?" aku bertanya pada Anne suatu kali sambil menyeruput kopi ku.
Anne sebenarnya tidak tahu keseluruhan ceritanya begitupun aku. Cerita nya selalu berputar seperti benang. aku tidak pernah tahu sisi mana yang harus dipercaya dan aku memutuskan untuk membiarkannya. Mungkin seiring waktu, aku akan tahu kebenaran.
Hidup terasa berat bulan itu, terutama menjelang hari valentine. Seharusnya aku bepergian dan bertemu partner ku. Berjalan-jalan keliling eropa dengannya, mengintip keindahan sungai rhine dan bahkan kita berencana untuk melakukan road trip berkeliling Eropa.Namun itu berubah menjadi debu. aku sendiri. Dan satu-satunya hal yang menghiburku adalah tiket pulang.
Aku ingin melupakan semuanya. aku benar-benar ingin melupakan semuanya.