Kisah Soekarno Meminta Rakyat Aceh Membeli Pesawat Untuk Republik Indonesia

in #story5 years ago

Presiden Soekarno meminta rakyat Aceh membeli pesawat untuk memudahkan diplomasi dan perhubungan udara. Rakyat Aceh menyanggupi membeli dua pesawat, Seulawah RI 001 dan Seulawah RI 002, cikal bakal maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Pada pukul 14.00 siang 16 Juni 1948, usai defile angkatan perang dan Rapat Samoedra Esplanade Koetardja di Lapangan Blangpadang, Kota Banda Aceh, Presiden Soekarno dan rombongan dijamu makan siang oleh para saudagar Aceh dari Gabungan Saudagar Indonesia Daerah Aceh (Gasida) di Aula Atjeh Hotel.

seulawah 01 landing.jpg
Pesawat Dakota Seulawah RI 001 sumbangan rakyat Aceh sumber

Sebelum jamuan makan, Presiden Soekarno menyampaikan pidato singkat di hadapan saudagar dan pejabat Aceh. Saat itulah Soekarno meminta kepada saudagar Aceh untuk membeli sebuah persawat terbang, untuk memudahkan diplomasi dan perjalanan ke berbagai daerah. Berikut ini isi pidato singkat tersebut sebagaimana dimuat dalam buku Modal Perjuangan Kemerdekaan.

Saudagar-saudagar adalah tonggak ekonomi kita, dan sebab itu bantulah usaha dan rancangan Pemerintah Pusat untuk kebaikan perekonomian kita. Alangkah baiknya apa bila kaum saudagar berusaha menyelenggarakan perhubungan-perhubungan antara satu pulau dengan pulau yang lain, antara satu daerah dengan daerah yang lain, karena hal ini terasa oleh saya dalam perjalanan ini betapa sukarnya perhubungan itu.

Antara satu kota dengan kota yang lain saja, sudah diceraikan oleh rimba raya yang memisahkan kota-kota tersebut dengan jarak beratus-ratus kilometer. Sebab itu saya anjurkan, sebelum kita memperkuat dan memperbaiki jalan-jalan mobil dan kereta api, ataupun perhubungan di laut, sekarang kita usahakan membuka hubunga lalu-lintas di udara.

seulawah o1.jpg
Pesawat Seulawah sumbangan rayat Aceh, cikal bakal maskapai penerbangan Indonesia Airwaysumber

Di sini saya anjurkan supaya kaum saudagar akan membeli kapal udara, sebaiknya Dakota, dan saya tidak berkeberatan tuan-tuan akan memberikan namanya sendiri untuk pesawat terbang tersebut. di daerah-daerah yang saya kunjungi, telah disanggupi oleh daerah tersebut untuk membeli kapal terbang untuk daerahnya. Kapal terbang itu dapat dipergunakan oleh saudagar-saudagar guna keperluannya juga.

Yang sebaik-baiknya seluruh daerah mengumpulkan uang dan sekaligus membeli pesawat-pesawat tersebut dari Amerika, yaitu pesawat-pesawat baru dan terjamin, yang mana pembelian ini akan dilakukan oleh Pemerintah Pusat sendiri yang mempunyai ahli-ahlinya yang cukup, supaya kita jangan terkicuh dan mendapat barang yang usang, afgekeurd, yang semestinya sudah masuk ke kuburan pesawat-pesawat udara. Satu Dakota harganya hanya 25 kilogram emas.

Kepada saudara-saudara saudagar yang sekarang menyanggupi untuk memasukkan uangnya dalam pembelian kapal udara untuk daerah ini, dan bagi yang terbanyak menyerahkan uang tersebut hari ini akan diizinkan untuk terbang di udara di atas Kutaradja dengan pesawat kita di Lhoknga.

depan hotel aceh.jpg
Hotel Atjeh tempat Presiden Soekarno meminta saudagar Aceh membeli pesawat untuk Republik Indonesia sumber

Seruan Presiden Soekarno mendapat sambutan serempak dari para saudagar Aceh, dengan menyatakan menyanggupi membeli dua buah pesawat terbang Dakota. Seanjutnya Presiden Soekarno memberikan kesepatan kepada pemuka-pemuka masyarakat dan saudagar yang hadir untuk terbang dengan pesawat yang membawanya ke Aceh.

Sejarah kemudian mencatar bahwa para saudagar Aceh bersama masyarakat Aceh berhasil mengumpulkan dana untuk pembelian dua buah pesawat terbang Dakota. Dana itu dikumpulkan melalu Dakota Fond yang dibentuk di seluruh daerah di Aceh.

Masyarakat Aceh secara suka rela menyerahkan sumbangan hartanya untuk membeli dua pesawat terbang bagi Republik Indonesia, mereka menyerahkan uang tunai dan perhiasan kepada perwakilan Dakota Fond di setiap daerah di Aceh.

Hotel de I'Europe di Kutaraja (1892).jpg
De I'Uropean Hotel di masa kolonial yang kemudan menjadi Hotel Atjeh pada masa kemerdekaan sumber

Sesuai janji Presiden Soekarno rakyat Aceh diberi hak untuk memberi nama pesawat terbang yang dibeli tersebut. Maka dinamailah kedua pesawat Dakota itu Seulawah RI 001 dan Seulawah RI 002. Nama Seulawah diambil dari nama gunung di Aceh Besar.

Namun ada juga yang menyebutkan, meski rakyat Aceh menyerahkan dana untuk pembelian dua pesawat, Pemerintah Pusat hanya membeli satu pesawat saja, yakni Seulawah RI 001, satu pesawat lagi tidak dibeli dan dananya tidak jelas dibawa kemana oleh Presiden Soekarno.

Meski demikian dalam catatan sejarah maskapai penerbangan di Indonesia, rakyat Aceh tercatat menyumbang dua buah pesawat. Ada juga yang menyebutkan kalau pesawat Seulawah RI 001 yang disumbangkan oleh rakyat Aceh tersebut jenis Douglas C-47B, yang pada waktu aksi militer kedua dipakai oleh Komodor Muda Udara Wiweko menjadi modal untuk mendirikan Indonesia Airways sebagai cikal bakal maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Sort:  

Congratulations @isnorman! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :

You published more than 250 posts. Your next target is to reach 300 posts.
You published a post every day of the week

Click here to view your Board of Honor
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

To support your work, I also upvoted your post!

Support SteemitBoard's project! Vote for its witness and get one more award!

Thank you so much @steemitboard for this reward

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64222.08
ETH 3135.29
USDT 1.00
SBD 3.99