Kisah Pengepungan GAM di Rawa Cot Trieng oleh 5.000 TNI

in #story6 years ago

Pada 4 November 2002, juru bicara pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Sofyan Daod menghubungi media, memberi tahu bahwa ia dan pasukannya dikepung oleh sekitar 5.000 TNI di rawa Cot Trieng, Kecamatan Muara Dua, Kabupaten Aceh Utara.

Sebagaimana diberitakan Serambi Indonesia edisi 5 November 2002, Sofyan Daod mengatakan bahwa pengepungan dilakukan dengan menggunakan kenderaan perang seperti panser dan alat berat tempur lainnya yang menyalahi aturan perang internasional. Sofyan Daod mengancam, jika pasukan TNI yang melakukan pengepungan itu tidak ditarik, GAM akan menyerang pos-pos TNI di seluruh Aceh.

Memasuki minggu kedua pengepungan Cot Trieng, Panglima Kodam (Pangdam) Iskandar Muda Mayjen M Djali Yusuf menemui Panglima TNI Jendral Endriartono Sutarto di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta. Pada kesempatan itu Pangdam melaporkan pengepungan TNI terhadap GAM di Cot Trieng.
patroli TNI dalam operasi mencari GAM_kompas.co.id.png
Patroli TNI di Aceh saat konflik sumber

Menurut Djali Yusuf, pihak TNI masih mengedepankan pendekatan persuasif dengan menghimbau kepada GAM untuk menyerahkan diri. Himbauan dilakukan termasuk dengan menggunakan helikopter untuk menyebarkan selebaran kepada GAM melalui udara, serta himbauan melalui pengeras suara. Hal yang sama juga dilaporkan oleh Kasad TNI Ramyzard Rasyudu.

Isu pengepungan GAM telah menarik perhatian banyak kalangan, khususnya pers. Beberapa TV swasta nasional di Indonesia, seperti Metro TV, Indosiar, TV7, TPI, SCTV, dan berbagai media lainnya menurunkan kameramen dan reporter mereka untuk melakukan liputan langsung peristiwa tersebut.

Hasil rekaman mereka dari udara yang disirakan di TV memeperlihatkan suasana yang sangat menegangkan. Di sepanjang sisi rawa-rawa Cot Trieng terlihat deretan pasukan TNI dengan posisi siap tempur dengan panser dan kenderaan lapis baja (tank). TNI juga mendirikan pos-pos darurat di sekitar lokasi pengepungan.

Kampung-kampung di sekitar rawa Cot Trieng jadi kosong, hanya terlihat pasukan TNI yang lalu lalang dalam jumlah besar. Tidak jauh dari posisi aparat TNI berjejer, di balik atau di dalam rawa-rawa ratusan anggota GAM diyakini telah mengambil posisi berlindung dan siap perang untuk menghadapi serangan yang kapan saja kemungkinan dilakukan TNI.
sofyanDawod_reportaseglobal.jpg
Juru Bicara Pasukan GAM Sofyan Dawod sumber

Menurut Sofyan Dawood, ketika terkepung di rawa Cot Trieng mereka pernah menerima serangan mortil dan serangan udara melalui helikopter dan tembakan-tembakan alteleri. Menurutnya, GAM tidak akan pernah menyerah kepada pemerintah RI dan akan terus berjuang untuk memerdekaan Aceh sampai titik darah terakhir. “Kami memilih syahid” katanya kala itu. Sementara menurut Danrem Lilawangsa Kolonel AY Nasution, tembakan yang dilakukan TNI itu hanya merupakan tembakan peringatan.

Peristiwa pengepungan GAM di rawa Cot Trieng itu menarik perhatian internasional. Para wartawan asing mencoba mencari informasi terkait peristiwa tersebut. Dua wartawan Australi bekunjung ke Aceh dan menjumpai pihak HDC. Kedua wartawan itu diterima oleh Public Relation (PR) HDC, William Dowell dan Menerjer Public Information Unit (PIU), Fahmi Yunus di ruang PIU. Selain menanyakan tentang kondisi terakhir pengepungan Sofyan dawood Cs yang dicoba jelaskan oleh Fami Yunus, wartawan asing itu juga menanyakan tentang proses damai di Aceh.

Peristiwa itu semakin mempertegas keterkaitan antara tertundanya penandatanganya peace agreement oleh GAM. Beberapa pejabat di kalangan TNI mengatakan bahwa pengepungan itu akan berakhir jika GAM mau menandatangani peace agreemen. Bahkan Menkopolkam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sendiri dengan bahasa yang sangat diplomatis mengemukakan bahwa selama penandatanganan itu tertunda, maka TNI mempunyai hak untuk menggelar operasi keamanan di Aceh.

Hal ini merupakan suatu tekanan yang mempertaruhkan sekian banyak nyawa dan berat bagi GAM, jika dibandingkan dengan tekanan sebelumnya dari pihak RI agar GAM mau menunjukkan niat baiknya untuk sebuah perdamaian sampai akhir Ramadhan.

Penentuan deadline ini telah membuat kesenjangan antara pemerintah RI dan GAM. Pihak GAM memandangnya sebagai sebuah ultimatum. Dalam keterangan pers pimpinan GAM di Swedia yang disampaikan Juru Bicara GAM, Backtiar Abdullah mengatakan bahwa Zaini Abdullah tidak bisa menandatangani kesepakatan damai di bawah tekanan. “Kami ingin perdamaian segera terwujud, tapi kami tidak bisa menandatanganinya jika kami di bawah tekanan,” katanya.

Nah, jika tekanan “damai” saja telah memberi pandangan kepada GAM sebagai tekanan yang tidak bisa dipenuhi, karena menyangkut wibawa dan harga diri sebuah organisasi GAM, maka tekanan “nyawa” akan lebih mahal untuk dipertaruhkan bagi jati diri sebuah perjuangan yang sudah sekian lama dipertahankan. Artinya, di bawah tekanan seperti itu GAM akan lebih-lebih tidak akan mau menandatanganinya. [Bersambung]

Berita Kompas, Minggu, 1 Sep 2002 halaman 11.png
Kompas Edisi Minggu, 1 September 2002 halaman 11 memuat berita pengepungan Rawa Cot Trieng oleh TNI sumber

Sort:  

Berbicara sejarah memang tidak ada habisnyaa hehe. Mantap bang tulisannya

Posted using Partiko Android

Ya brader @luthfinanda, terimakasih sudah singgah dan baca postingan saya. Salam.

Abeh akai awak nyan adun @isnorman,, pulom serambi dikuasai le GAM sehingga informasi sabe2 jelas bak masyarakat

Khuen ureung tuha jameuen "Prang ngon taki, khanduri ngon doa." Pengepungan Rawa Cot Trieng nyan agian dari taki gaya Aceh.

Loen suwah jaga talipun selama kejadian nyan di radio prima, na peu peugot khem away ngon almarhum ayah sofyan jubir gam cot keu'eung (Al fatihah) hana ureung lam paya nyang geu peugah, dudoe loen deungo dari bang petrus meunan syit. Tapi galak teuh ngen gabuek teuntra watee nyan, sang sang keubit.

Menarek jih saweub na saksi udeep bhah kejadian nyan siat nyou, target utama Muzakir Manaf, padahai meunyo han salah ban lheuh geu jak menikah keunan.

Ya butoi Bang Padli petrus na syit cerita watei jep kupi di Solong, sureng bagi kisah kisah masa jameun, tapi yang kocak-kocak saja geucerita. leubeh le pengalaman pridadi saat gerilya.

Bang petrus syit meunan... sasabe menghibur.. nyan leubeh get daripada ureung jak peu beuho-beuho drou kheun gobnyan GAM, lahee thon 93😂

postingan nyang meuguna haba lam seujarah
ceurita meudarah nyang that that iba

saleum jroh mtg...

Sabah beuraya ka troh neulangkah, haba seujarah wajeb ta rika, ngat bek gadeh di-uet le jameun, meunan geukheun le ureung tuha.

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63635.72
ETH 2597.20
USDT 1.00
SBD 2.91