Steemit Memacu Saya Menulis Lagi, Menulis Setiap Hari
Sejak mulai menulis tahun 2009 silam, hampir tidak ada pekan yang bisa tenang saya lewatkan tanpa satu tulisan saya nampang di koran. Namun sejak Apache13 aktif, waktu menulis saya berkurang. Mungkin kelelahan, banyak pikiran, luput mengikuti perkembangan tulisan di media-media kenamaan, dan banyak alasan lain. Bukan hanya di koran, saya juga tidak lagi sempat mengisi laman blog Pengkoisme yang sudah bertahun-tahun saya jaga nyalanya.
Hampir delapan bulan saya absen menulis serius, Lepas 2017, ketika kembali ke Bandaceh dan punya waktu leha-leha saya menemukan seorang teman sekantoran membuat akun Steemit. Saya sudah baca beberapa kali akun Steemit milik orang lain sebelumnya, namun tidak tertarik. Teman saya berbicara tentang dolar dan pendapatan online yang masih mungkin, belum bisa menarik hati saya untuk memulai.
Namun entah bagaimana kemudian, dalam kesuntukan dan tanpa pengaruh siapa-siapa, saya mendaftar juga. Dengan keawaman tingkat menyedihkan, mulailah saya berpetualang di sini. Teman yang lebih dulu memulai itu saya minta membantu mengolah beberapa bagian, namun entah bagaimana pula beberapa percobaan dia membuat akun saya hilang. Madafaka!
Saya mendaftar lagi. Di-aprove lagi. Mulai lagi dan tidak bertanya ke teman yang itu lagi. Langsung berguru kepada yang saya agak-agak sudah lumayan mumpuni, bang @bahagia-arbi dan bang @zulfadlikawoem. Mereka berdua menuntun banyak sekali.
Tujuan utama saya membuat akun ini hanya untuk berbagi tulisan. Bahwa saya suka karya saya banyak dinikmati, suka bila pendapat saya bisa dipergunakan oleh orang lain. Itu saja. Maka saya tidak menetapkan bahan khusus di @gulistan. Saya menulis apa saja asal bisa berguna untuk menambah nutrisi kepala banyak orang. Itu yang saya harapkan, itu yang saya dapatkan. Maka kemudian saya rajin menulis lagi. Steemit membuat saya kembali bisa menikmati ruang sunyi kesukaan saya yang sekian lama terbengkalai.
Baru kemudian bang @bahagia-arbi menyampaikan betapa bergunanya Steemit untuk menunjang kehidupan. Dia memasukkan saya ke grup-grup. Saya tidak melihat anggota grup itu sebagai penambah vote. Melainkan sebagai penambah luasnya silaturahim. Terbukti, di grup saya bisa dekat dengan bang @kemalpasya, bang @rismanrachman dan banyak lainnya. Tentu juga kemudian para guru membicarakan dolar dan berbagai keuntungan lainnya. Saya makin terpacu. Saya ajak beberapa teman, seperti saya dulu, mereka tak terpengaruh.
Kemarin, 18 Desember 2017 atas usul bang @masripribumi untuk pertama kalinya saya mencairkan rezeki dari Steemit. Saya pamerkan kepada teman sesuku Apache13 sekalian. Tanpa lintas jam saya mendapat laporan, seluruh personil dan kru sudah mendaftar. Saya haqqul yakin, mereka bikin akun karena terpacu dolar. Dasar mata duitan!
Bereh tat emg bang apache13 @gulistan
Semoga selalu sukses di dunia hiburan, pendidikan dan di steemit .
Dan semoga bisa meningkatkan kualitas menulis nya lagi
Salam steemit dari kota Lhokseumawe 😎
Memang Steemit banyak membuat orang yang dahulu suka menulis lalu berhenti, kemudian bangkit lagi menulis.
Bang Nazar (@gulistan), salah seorang dari beberapa penulis yang Ifull kenal.
Huahahha bereehhhh, :D
Bereh meuseu meunan adun.. lanjutkan usaha.. bek tuwoe follback adun beuh..
Baro mangat ta peugot postingan sambilan tadingo lagu Apache13..
Bah bagah kawen maen steemit bang 😂👍
Luar Biasa Ya!
Salam - Pendatang Baru di Steemit
Sep that bereh memang @pengkoisme, multy talent. Pajan tameukopi bak kede Maktek nur sigoe?
Saya adalah pendatang baru di steemit. Namun, saya dapat melihat banyak hal menarik dan peluang besar ada di steemit ini. Wajar saja jika banyak penulis yang kemudian bergabung dengan steemit.
Salam kenal @gulistan, semoga dapat terus membuat karya-karya yang baik dan bermanfaat.
Life like you mean aja brother.. memacu rekan dengan dolar gk da slh nya kan... sesama ureueng mukmin wajeb slg bntu membantu.heheh
Your vote is compled
please follow me and follow back
I am a active parson
bg cara tamoeng comunity kiban neu purunoe lon siat ???