Kado Ramadan untuk Ayah dan Ibu

in #story6 years ago (edited)

image

“Nak, kamu ada uang?” suara itu terdengar dari ponsel di tangan kananku. Pertanyaan itu sudah biasa aku dengarkan. Biasanya bermaksud mengirimkanku uang kalau aku tidak punya. Tapi kali ini maksudnya berbeda.

“Ada, Mak. Kenapa?” tanyaku penasaran. Sudah beberapa lama aku tidak lagi meminta uang kepadanya. Aku bekerja di beberapa tempat. Meskipun terbilang pendapatanku tidak terlalu banyak, tapi mampu memenuhi kehidupanku sehari-hari.

“Kalau ada, kamu bisa tidak belikan ayahmu baju?” pertanyaan Ibuku sedikit aneh. Ia tidak pernah meminta hal seperti itu sebelumnya.

“Tapi ayah kan punya banyak uang, kenapa aku harus membelikannya baju?” balasku.

“Alah, kamu tidak mengerti. Pemberian seorang anak kepada ayahnya pasti berbeda. Kamu tidak tahu cara menyenangkan orang lain lah.” keluh Ibuku.

Percakapan itu terus terngiang dalam benakku. Aku merasa diriku seolah menjadi anak yang tidak berbakti kepada orangtua. Karena hal-hal seperti itu masih harus diingatkan, apalagi oleh orangtuanya sendiri. Aku bisa memaklumi permintaan Ibuku. Karena sudah 24 umurku, belum pernah sekalipun memberikan mereka hadiah.

Sebenarnya bukan aku tidak mau membelikan ayahku baju, hanya saja aku masih berpikiran bahwa diriku belum layak. Aku masih menganggap diriku belum mampu menjadi tumpuan orangtuaku. Dengan membelikan mereka baju, menurutku, aku siap mengambil bagian itu. Lagi-lagi aku belum siap. Bahkan, soal berkendaraan, ayahku selalu memintaku memboncenginya. Berkali-kali aku menolaknya. Aku masih mau diboncengi ayah, sebagai anak yang bertumpu kepada orangtuanya.

Permintaan Ibuku itu seolah menjadi peringatan keras atas kebodohanku selama ini. Mengapa aku tidak PEKA? Aku merasa semakin bodoh saat teman sekamarku berinisiatif sendiri membelikan ayahnya baju koko, dan mukena untuk ibunya.

Ah, sudahlah. Aku tidak ingin menyesalinya, tapi aku ingin memperbaiki kesalahanku itu. Penyesalan hanya akan membuat kita terpuruk, yang paling penting adalah memperbaikinya. Begitulah prinsip yang selama ini membuatku bertahan atas kesalahan-kesalahan. Jika tidak demikian, habis sudah waktuku menangis perih karena kesalahan itu. Yah, walaupun pipiku tidak basah dengan air mata. Namun cukup mengiris hati.

Aku sudah memutuskan menjalankan permintaan itu sejak percakapanku tempo hari dengan Ibuku. Usai makan siang tadi, aku pergi ke sebuah toko baju di Peunayong, Banda Aceh. Aku memilih baju koko putih lengan pendek merek Lois ukuran L, lengkap satu baju dalam putih. Aku juga ingin membelinya sarung, peci, dan sajadah. Tapi niatku urung karena di sana tidak tersedia sarung dan sajadah. Sedangkan peci dan celana, aku tidak tahu ukurannya. Aku tidak mau menanyakannya langsung kepada ayahku. Yang namanya surprise tidak ada pemberitahuan. Begitu menurutku.

image
Mukena

Usai salat asar, aku memutuskan ke Pasar Aceh, Banda Aceh. Aku mencari satu mukena untuk Ibuku. Bahannya dari saten. Penjual sempat menawarkan mukena berbahan sutera. Meskipun harganya lebih mahal, aku memilih mukena saten karena bahannya lebih sejuk. Aku juga sudah membelikan majalah Bobo untuk adik terkecilku. Dia sedang suka-sukanya membaca buku cerita atau semacamnya.

image

Aku akan langsung memberikan kado-kado itu saat aku pulang lusa (Selasa). Aku juga sudah mewajibkan diri melakukan hal seperti ini lebih sering lagi. Apalagi menjelang Ramadan atau Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Itu kulakukan sama sekali bukan atas dasar paksaan Ibuku.

Sort:  

Keren zul, menyentuh sekali kisahnya. Semangat

Iya, Bang. Terima kasih dukungannya. Hehehe.

Alhamdulillah, semoga dapat dipakai hadiah dari @furqanzedef. Lebaran nanti di kampung?

Iya, Bang. Bulan Puasa dan lebaran aku di kampung. @dimensco

Salam buat ayah, ibu, dan adik @furqanzedef ya. Puasa emang enak di rumah, sahur gratis, buka pun gk payah cari lagi :D

Baik, Bang.
Iya, lebih enak di rumah. Hehehe
@dimensco

Tabek😎 hal sepele tapi ruarrrr biasa efeknya

Hehehe. Benar, Kak @rahmayn

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63702.19
ETH 2490.35
USDT 1.00
SBD 2.67