Buaya Serakah

in #story6 years ago

kisspng-the-enormous-crocodile-alligator-cartoon-clip-art-crocodile-5ab3b0999d1ef6.0312948315217255936436.jpg

Pada suatu hari di pinggir sungai dalam sebuah hutan seekor buaya sedang tidur. Saat bangun, tiba-tiba ia melihat seekor bebek sedang minum di pinggir sungai. Karena lapar, buaya itu pun masuk ke dalam air menuju ke arah bebek. Dengan perlahan ia berenang agar tidak ketahuan oleh si bebek. Ketika dekat ke arah bebek, ia pun membuka mulutnya untuk memakan si bebek.

Si bebek tahu bahwa dia tidak akan bisa lari. Ia berpikir bagaimana caranya untuk bisa lolos dari terkaman si buaya.

“Jangan makan aku. Dagingku tidak enak dan tidak banyak. Pergilah ke dalam hutan. Di sana ada seekor kancil. Badannya lebih besar dariku. Dagingnya juga lebih banyak. Kau akan puas memakannya,” kata si bebek gemetaran.

“Kau jangan menipu!” teriak sang buaya. Giginya nampak tajam dan besar-besar.

“Aku tidak menipumu. Bila kau tidak percaya, aku akan mengantarmu ke sana. Bila tidak ada kancil di sana, kau boleh memakanku.”

“Baiklah. Aku percaya padamu. Ayo kita segera ke sana. Tapi ingat, jangan sampai kau menipuku!” ucap si buaya.

Kemudian mereka bergegas masuk ke dalam hutan. Ternyata si bebek memang tidak berbohong. Di sana terdapat seekor kancil sedang memakan rumput. Ukuran tubuh si kancil lebih besar dari ukuran tubuh si bebek. Karena begitu senang melihat mangsanya itu, si buaya tidak peduli lagi dengan bebek yang berada di sampingnya.

“Ini kesempatan emas untukku bisa lari dari si buaya," kata si bebek dalam hati. Perlahan ia meninggalkan si buaya yang sudah tak sabar menerkam si kancil. Hari itu ia merasa cukup beruntung karena memeroleh mangsa yang lebih besar dari bebek.

Si buaya perlahan menuju arah kancil. Ia pun menggigit kaki si kancil yang sangat kaget melihat buaya. Sambil menangis kesakitan ia mencari cara agar bisa lolos. Si kancil yakin kalau tidak berdaya bila melawan buaya yang ukuran tubuhnya berkali lipat lebih besar dari ukuran tubuh si kancil.

“Jangan makan aku. Percuma saja. Kau tidak akan kenyang. Tubuh tidak akan membuat perutmu yang besar itu kenyang. Lihatlah badanku ini, tidak akan mampu menghilangkan rasa laparmu. Pergilah ke sebuah danau kecil tempat anak gajah minum air. Dagingnya akan membuatmu kenyang hingga berminggu-minggu.”

“Baiklah kalau begitu. Tapi kau harus menemaniku ke sana.”

Ketika tiba di tempat yang dituju, mereka melihat seekor anak gajah tengah asik minum air. Si buaya bergegas masuk ke dalam air untuk menerkam anak gajah. Si buaya tidak lagi menghiraukan si kancil. Ia kegirangan melihat mangsanya yang berukuran cukup besar. Lagi-lagi ia merasa bahwa itu memang harinya yang paling beruntung. Bagaimana tidak, belum pernah ia melihat seekor mangsa sebesar itu.

Si buaya pun menggigit belalai gajah. Anak gajah pun meronta-ronta kesakitan. Ia memanggil ibunya yang tidak jauh dari sana.

“Ibu..ibu..ibu. Aku digigit buaya.” Teriak anak gajah.

Mendengar teriakan anaknya, ibu si anak gajah berlari menyelamatkan anaknya. Ia menginjak buaya bertubi-tubi hingga gigitannya terlepas dari belalai anaknya. Ukuran tubuh gajah ibu si anak gajah sangat besar dan membuat si buaya hampir mati. Si buaya pun tidak mendapatkan satu pun mangsa hari itu, kecuali tubuhnya yang kesakitan.

Pesan yang dapat ddipetik dari kisah di atas adalah kita tidak boleh serakah. Bersyukurlah terhadap apa yang kita peroleh. Keserakahan hanya akan membuat kita tidak apa. Dalam hidup ini, orang yang serakah tidak akan menjalani kehidupan yang tenang. Bahkan orang serakah berani mencuri sesuatu yang bukan miliknya.

Sort:  

Halo @furqanzedef, terima kasih telah menulis konten yang kreatif! Garuda telah menghampiri tulisanmu dan diberi penghargaan oleh @the-garuda. The Garuda adalah semua tentang konten kreatif di blockchain seperti yang kamu posting. Gunakan tag indonesia dan garudakita untuk memudahkan kami menemukan tulisanmu.Tetap menghadirkan konten kreatif ya, Steem On!

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 63615.94
ETH 2475.04
USDT 1.00
SBD 2.54