"BERAWAL DARI TSUNAMI CUP"

in #story7 years ago

Kebetulan lagi hujan lebat, jadi ngak bisa kemana-mana, akhirnya berkelanalah saya di media sosial, dan steemitpun menjadi the first choice.

Sudah dua hari saya dihujani hujatan dan makian dari orang-orang yang sebahagian kecil saya kenal dan sebahagian besarnya saya tidak kenal di media sosial. Kalau si @gulistan bilang "orang-orang aneh di media sosial".

Mereka murka karna saya membantah rencana gubernur mereka yang ingin mengadakan even olahraga untuk mengenang tragedi tsunami Aceh dan rencana pembelian pesawat untuk pengamanan laut.

Mungkin karna rasa cinta dan rasa memiliki mereka kepada gubernurnya sehingga merekapun menghakimi saya sedemikian rupa

Well, ramai yang berkata seperti ini

"Taunya hanya mengkritik tapi solusi tidak pernah ada, gubernur itu orang pintar, biarkan beliau bekerja dengan tenang, serahkan saja pada gubernur, karna beliau lebih memahami".

Ok, saya setuju kalau gubernur irwandi itu sangat pintar, tapi gimana yaa, ngak yakin aja kalau beliau bisa melakukan segalanya tanpa bantuan siapapun, bisa ambil keputusan sendiri dan bekerja sendiri, tau kanapa?, yaa karna beliau bukan superman.

Karna mereka-mereka itu ribut dengan kalimat "mana solusi", ya saya mencoba jawab akan solusi yang ada dipikiran saya khususnya tentang penolakan saya terhadap tsunami cup tersebut. Meski di komentar -komentar saya di status FB juga sudah saya jawab beberapa alternatif program pengganti. Di sini akan saya tuliskan beberapa lagi.

Baiklah, kita mulai dengan pertanyaan kenapa saya menolak tsunami cup tersebut, tentang pesawat lain kali aja ya!,

ALASAN YANG UTAMA saya menolaknya karna anggarannya mahal sekali, maklum, bagi rakyat jelata seperti saya bakal mabok saat mendengar uang dengan jumlah milyaran dipakai untuk main bola, ngak tau saya membayangkannya, gimana ya bentuknya? Lagian uang tersebut bersumber dari anggaran APBA

Bukan tidak boleh even-even seperti itu dibuat di Aceh, tetapi alangkah bijaknya jika dana yang dipakai bukan bersumber dari APBA, bekerja keraslah untuk menggaet donatur dari pihak swasta untuk ikut serta, cari sponsor atau melakukan kerjasama dengan kementrian, bek laju taraba ata yang na lam balum, terus kalau mereka bilang:

"ngomong enak, coba siapa yang akan rayu itu donatur, tayu bak dro neh cit tan jet neh, yang na carong meupep2"?,

Saya akan jawab seperti ini:

"Kalau tidak mau susah, mohon jangan jadi pejabat, jadi rakyat saja seperti saya, iya kan? "

Janganlah kita menghabiskan dana APBA untuk hal yang tidak ada konstribusi langsung untuk kesejahteraan rakyat. APBA itu milik seluruh rakyat wak!, bukan milik segelintir, so jangan main-main ente dengan uang rakyat, ntar belum mati dah kualat duluan.

Mungkin ada benarnya apa yang dikatakan oleh Tgk Nasruddin bin ahmad bahwa Aceh sekarang hampir sama dengan South Africa masa Mandela jadi president. Mandela menggunakan olahraga untuk menarik investor. Dan mendapat protes yg sangat luarbiasa terutama dari mantan panglima kombatan bahkan mantan kombatan mencapnya pengkhianat dan mengadakan rapat untuk menjatuhkannya. Sama seperti saya memprotes pak Gubernur Irwandi saat ini mungkin yaa, atau lebih lagi. Ngak tau ah!, sayapun hanya baca ngak pernah lihat.

Yang pasti disaat itulah Mandela menunjukkan kepemimpinannya dengan sangat tegas, tidak cengeng dan pantang menyerah. Lantang Mandela berucap
"You elected me as your leader, now let me lead you".

Sehingga team olahraga South Africa yang samasekali tidak diperhitungkan, malah jadi juara dunia dan South Africa pun jadi negara yang dikagumi dunia, and you knowlah, akhirnya Mandelapun jadi tokoh pemimpin legendaris dunia.

Mungkin pak gubernur Aceh sedang mencoba membuat Aceh seperti South Afrika pada masa Mandela, dan beliau berharap dirinya akan menjadi Mandela baru. Ini sih baru mungkin, kalau kalimatnya diawali kata "mungkin" itu artinya belum pasti yaa dears.

Sungguh mulia jika tujuannya seperti itu, pastinya semua rakyat akan memberi dukungan penuh.

"Gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang di langit" demikian pesan sang deklator Republik ini yaitu Bapak Soekarno kita tercinta.

Semoga semua tujuan dan cita-cita akan tergapai, namun saat menggapai cita-cita, bolehlah sesekali kita melirik diri sendiri, bertanya pada hati, benarkan kita mampu seperti Mandela? Saat mandela mengeluarkan kalimat " You elected me as your leader, Now let me lead you", tentunya Mandela sudah mempersiapkan dirinya lahir batin, bebas dari tuntutan-tuntutan untuk membayar hutang kampanye, membalas jasa orang-orang baik yang sudah berkontribusi atas kemenangannya, tidak ada lagi orang-orang dekat yang berbisik,

"Pak mandela neupelewat anek lon PNS, neu peuek jabatan lon siat, neupemenang proyek lon siat, teh lapak nyo lapak jeh kelon, dan lain-lain tulong".

Han tabi hana meuoh, karna mereka-mereka yang berani mengharap biasanya mereka-mereka yang sudah menanam modal terlebih dulu, walau hanya sekedar memberi supraise ketika gubernur atau ibu gubernur ulang tahun, ngajak jalan-jalan sebelum jadi gubernur, selfi-selfian dengan ibu, dll".

Hadehh, semoga tidak lupa ya kalau kita ini masih berada di wilayah NKRI lho kawan-kawan, budaya mangat hana mangat, meuoh hana meuoh, adalah warisan indatu, mau disingkirkan?, ayuk maree, tapi,, wait!, kita tunggu Mandela lahir di Aceh. Kenapa harus Mandela?, karna Mandela bukan orang Aceh jadi tak faham dia mangat hana mangat, meuoh hana meuoh. Sekali tancap lewat. Khak.

Saya percaya akan cita-cita suci pak gubernur, ingin membuat Aceh terkenal karna bolanya, sungguh program yang luar biasa, dan tentunya, jika benar demikian yang diinginkan, tidak mungkin akan terselesaikan dalam dua bulan masa anggaran APBAP, kecuali yaa sekedar peuabeh peng nyak bek payah pulang untuk Pemerintah Pusat.

Waduhh, apa bedanya Gubernur dengan pak geuchiek kalau begini programnya?, geuchiek juga bikin pertandingan bola kaki antar kampung untuk ngabisin anggaran kampung, mungkin bedanya kalau kelas pak geuchiek mainnya antar kampung kali ya, kelas gubernur, mendunialah dikit, ajak Singapure, Malaysia, Thailand.

Terus ada yang gokil bilang begini

"Ngapain kita koar-koar kalau Aceh aman ke malaysia, thailand dan singapure, ngak dikoarpun mereka juga tau kapan Aceh aman kapan aceh perang, kan kalau udah perang orang Aceh pasti ramai-ramai pengungsi ke negaranya, kalau aman, yaa paling ramainya di Rumah sakit doang", hahaha.

Nahhh jika serius ingin menggarap olah raga persepakbolaan Aceh, persiapannya harus benar-benar matang. Bukan suum suum ek manok. Kenapa suum-suum ek manok?, ya iyalah, kan dulu periode awal pak irwandi menjabat beliau juga pernah mendukung salah satu club sepak bola Aceh, kalau tidak salah namanya Aceh United, terus habis masa jabatan gubernur, clubnyapun berhenti, sekarang sudah jadi gubernur lagi, mau mulai lagi?, bikin club-cluban kok mesti tunggu even-even dari anggaran APBA, apa juga katanya borju.

ALASAN SELANJUTNYA BANYAK CARA UNTUK MANGGAET INVESTOR TANPA HARUS MENGELUARKAN DANA MELIMPAH

Nasib jadi negara miskin, mau tidak mau ya harus jadi pengemis, ngemis-ngemis agar dunia lain mau datang ke Aceh, sedih yaa, kok bisa bansa teulebeh nasibnya setragis ini. Wallahualamlah, hanya Tuhan yang tau.

Taunya kita hanya masalah uang yang begitu besar, beneran ni, terkaget-kaget rakyat mendengar jumlah uang sebegitu banyaknya dan dipakai hanya untuk bilang ke negara tetangga

"Hai,,, semuanya, tau ngak sih kalian!, We are so happy, because we are in peace situation". Hahaha

Padahal ada yang murah tu bikin Aceh dikenal di dunia, tapi pejabat kenapa ngan tau yaa, padahal menurut mereka, mereka-mereka itu bukan katak di bawah tempurung, tapi kok taunya yang mahal-mahal saja, ketahuan kan kalau pejabat-pejabat kita ngak pernah jalan-jalan ke pasar rakyat, mainnya ke mall mulu, ya taunya yang mahal-mahal teruss, apa juga katanya "demi rakyat". Tapi,,,ya sudahlah, pejabat juga manusia, harap dimaklumi saja.

Sini saya kasih tau yang murahnya.

Setelah antum baca ni tulisan, segeralah antum datang ke komisi beasiswa, terus minta berapa jumlah mahasiswa Aceh yang sedang sekolah di luar negeri dengan beasiswa Pemerintah Aceh. Terus tanyaken juga, mereka nyebar di negara mana saja.

Sabar dulu, saya cerita pengalaman dikit ni, sebelum membahas untuk apa data-data mahasiswa tersebut.

Katika saya mengunjungi even-even dunia yang dibuat oleh negara-negara Asia, Eropa, Timur tengah dll, yang saya cari salah satunya adalah stand (lapak) nya orang Aceh, maaf bukan saya tidak mengahargai Indonesia, karna saya melihat stand saudara mara kita dari pulau jawa, ambon, bali dll selalu tesedia. Tapi Aceh selalu tidak ada.

Pernah saya bertanya pada bapak Kepala Dinas pariwisata ketika ada even Indonesia di Belanda, jawabannya klasik sekali, tau beliau jawab apa? "nyewa stand di even-even international seperti ini mahal".

Hmmm, masuk akal kalau alasannya mahal. Gimana ngak mahal, rupiah dikalkulasikan ke Euro, Ponsterling,Dolar dll.

Lantas saya bertanya lagi "terus kalau kita datang ke setiap even seperti ini, dengan rombongan dan segala macam atribut, siapa lebih mahal?

Sambil bercanda Pak kadis bilang "nyo lage nyo adak mehai ka tatemeng jak tanyo-tanyo", semoga pak kadis benar-benar sedang bergurau.

Hmmm, benar juga, coba yaa kalau Aceh itu menganggarkan biaya untuk menyewa stand pada even-even seni international di beberpa negara yang menjadi fokus negara gebetan Aceh, dan meminta orang Aceh di sana atau mahasiswa Aceh mengurusnya sampai kelar, otomatis saya tidak akan ada di Belanda ketika itu. Hahaha.

Saya tidak memperpanjang pertanyaan saya, meski hati saya masih nyinyir "kenapa Bali, Jogja, Bandung, Ambon dan provinsi lain tidak berkata mahal ya?, atau memang ureng Aceh cit galak jak meuen gratis? ",

Cuma satu hal yang ada dikepala saya, hal tersebut adalah, mengaktifkan mahasiswa yang kuliahnya memakai beasiswa Pemerintah Aceh di luar negeri untuk mengkampanyekan Aceh di luar negeri, inilah tujuan saya meminta bapak pejabat mendatangi komisi beasiswa Aceh untuk bertanya kuota mahasiswa di luar negeri

Harus ada semacam kontrak politik yang harus dibuat antara mahasiswa dengan Pemerintah Aceh.

Contohnya begini, ini contoh, yg benarnya bikin sendiri:

" Kalian adek-adek mahasiswa boleh kuliah memakai uang pemerintah, tapi syaratnya kalian harus bantu pemerintah untuk memperkenalkan Aceh di negara kalian kuliah".

Bek mangat manteng, dumpu gratis wo u nangro lake but lom bak pemerintah.

Dari mana ide ini muncul?, dari pengalaman saya saat konflik. Ketika saya masih muda dan garang, saya sering bertemu dengan mahasiswa Papua dan Ambon di luar negeri, tak ketinggalan juga mahasiswa Aceh dll. Saat itu kita-kita yang masih imut-imut selalu mencari celah di setiap even yang ada di negara manapun untuk bisa berpartisipasi walau hanya sekedar membagikan Peta Aceh atau selembar selebaran meminta dunia melihat Aceh, atau selembar stiker yang bertuliskan Aceh, atau menyumbang satu lagu Aceh di tengah keramaian acara (ngamen). Dll.

Hal serupa masih bisa dilakukan oleh mahaiswa masa kini, apalagi yang mereka kampanyekan saat ini bukanlah persolan yang bertentangan dengan Republik seperti pekerjaan mahasiswa ketika konflik.

Katanya mahasiswa, luar negeri lagi, masa yang begituan ngak bisa dilakukan, sangat tidak mungkinkan?,kecuali bapak pemerintah saja yang tidak memberi kepercayaan kepada adek-adek mahasiswa dan bapak-bapak dan ibu-ibu mahasiswa untuk berbuat demi Aceh.

Nah, strategi seperti ini namanya strategi kaki lima, bukan strategi mall-mallan. Murah meriah, ngak perlu pakai M, kadangpun bisa dapat gratis. Bayangkan yaa, jika di 50 negara mahasiswa aceh bekerja seperti ini, sudah berapa investor yang akan tau tentang Aceh?

Semoga mahasiswa Aceh di luar negeri tidak suka main steemit seperti bang @rismanarrachman

image

The last

ALASAN INGIN BILANG ACEH SANGGUP MENGAMANKAN INVESTOR

Hmmm panjang ni kalau saya tulis,
Sudah capek nulisnya, saya sambung besok saja yaa, inikan steemit, jadi bisa suka-suka, mau nulis atau tidak ngak ada yang marah. Itulah lebihnya steemit.

Kita sambung besok lagi ya steemian tercinta....
Soalnya ni semua bagian dari curhat, bukan tulisan ilmiah. Yang gebukin saya orang-orang aneh di Face Book, tapi saya curhatnya di steemit. Khak.

Thanks For You Vote

FOLLOW ME @FARAHTJUT
Sort:  

Ini artikel bagus dan telah kami upvote ya.. :-)

I like your post.

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 55994.69
ETH 2375.77
USDT 1.00
SBD 2.31