Story # Ketika Sebuah Akun Steemit Harus Kurelakan Pergi

in #story6 years ago

image.png
Source Image

Sebuah meja, di atas taplaknya yang berbunga-bunga telah tertata rapi beberapa vas bunga, di dekatnya rebah dengan tenang 1 atau 2 buku puisi, sebuah novel humor klasik yang baru setengah baca, ada secangkir kopi yang masih panas, serta sebuah piring yang dipenuhi kue-kue basah. Aku kira semuanya itu telah cukup lengkap untuk menemaniku untuk sebuah sore di sudut teras. Sedang di bawah bibir teras, dalam sebuah kolam kecil ikan-ikan nila merah berenang riang seperti ikut melengkapi kenduri untuk menyambut malam itu.

Saat aku tengah menggosok-gosok hair biola dengan rosin, tiba-tiba saja seseorang tak dikenal menerobos pintu pagar, berlari mendekatiku, kemudian tanpa aku sadari dia merenggut taplak meja itu ke atas, hingga membuat semua yang ada di meja serentak terpelanting berhamburan. Pakaianku tersiram kopi, sempat aku menjerit karena lecutan panas kopi itu di kulitku, sehingga tanpa sadar biola pun terlempar. Di lantai yang basah telah berserak serpihan kaca dari gelas kopi itu. Pun buku-buku kuyup semuanya. Kue-kue berhamburan di lantai, beberapa terlempar ke dalam kolam, yang segera saja disambut ikan-ikan dengan gembira. Vas bunga melambung, kemudian jatuh dengan keras lalu pecah, menyerakkan pasir, busa dan bunga-bunganya. Setelah melakukan itu, ketika aku belum begitu sadar dengan apa yang terjadi, dengan cepat dia melarikan diri, hilang lenyap.

Apa yang harus kulakukan? Marah, bingung, panik dan keinginan mengejar orang itu berebut untuk dipilih, hingga aku hanya mampu terdiam tanpa mampu memilih lagi.

Terinspirasi oleh Jules Verne, maka tepat di hari ke-80 aku menulis "80 Hari Mengelilingi Dunia Steemit". Ternyata, siapa yang bisa menduga jika aku harus berhenti di hari ke-80 itu juga. Akun Steemit @emong.soewandi telah diretas melalui sebuah link phising. Sebuah ajakan yang meragukan telah aku penuhi tanpa pertimbangan matang, ajakan yang ternyata membawa aku ke sebuah tempat yang "tiada", untuk kemudian aku ditinggalkan tanpa tahu kemana arah jalan kembali.

image.png
Image Source

Aku marah, marah sekali, kecewa, sedih, semua bercampur aduk, hingga membuatku hanya mampu terduduk diam dan nelangsa di depan komputer personalku. Terasa sekali suasana menjadi sepi. Tidak, aku tidak begitu memikirkan kehilangan uang dari akunku itu. Lagi pula tak juga banyak uang itu, yang tak akan pula bisa menutupi kebutuhanku untuk membeli rokok setiap aku menulis. Tetapi, aku lebih merasakan, bahwa aku telah kehilangan sebingkai "kekayaan", sejumlah tulisan hasil tuangan banyak ide, gagasan, renungan dan hal-hal yang telah kupikirkan dalam banyak waktu.

image.png
Image Source

Orang terdekat pertama yang kuhubungi adalah @willyana. Dia menyarankan untuk bertanya kepada kawan-kawan di grup WA Steemit Budaya, yang ternyata jawaban yang kuperoleh adalah sebuah kepastian bahwa akun @emong.soewandi telah terenggut dariku.

Seperti dalam kisah Prajurit Schweik, sebuah novel penuh humor karya Jaroslav Hasek, diceritakan seorang prajurit pembantu yang bebal tetapi sangat gembul bernama Baloun. Karena selalu mencuri jatah ransum Letnan Lukash, dia harus dihukum dengan cara diikat di dapur yang sedang sibuk dan dipenuhi aroma masakan. Baloun hanya mampu melelehkan air liurnya melihat dan membaui aroma makanan lezat yang berlimpah ruah, tanpa mampu mengambilnya sama-sekali. Tapi, sudahlah, tak perlulah rasanya aku berandai-andai dengan apa pun untuk menceritakan bagaimana perasaanku melihat akun @emong.soewandi, tetapi tak bisa berbuat apa-apa terhadap akun itu.

image.png
Image Source

Aku tak pandai menuliskan tentang kehilangan akun ini dengan teori-teori informatika komputer, teknik jaringan atau dari sudut pandang teknologi blockchain. Banyak kawan telah menuliskannya dengan referensi-referensi yang lebih ajeg dan tersistematis. Jika aku memaksakan diri menulis berangkat dari sudut ini juga, aku kira hanya akan jadi menggarami laut saja. Yang jelas, aku telah lalai, telah membiarkan sebuah pintu tetap terbuka menganga, yang rawan dapat dimasuki oleh orang-orang yang tidak dapat dipercaya yang mengajakku hanya untuk menyaksikan "kematian"-ku sendiri.

Ya, aku memang harus lebih banyak belajar lagi.

image.png
Image Source

Tentu saja, dan ini yang terpenting, hal yang membahagiakan aku adalah kawan-kawan, para stemian, tidak membiarkan aku untuk terus dirundung kelesuan. Mereka membuat aku untuk tetap berjalan tegak dengan semangat baru. Benarlah kiranya kata lagu Dionne Warwick, bahwa "That's What Friends Are For". Nah, aku mau juga mengucapkan terima kasih buat seseorang yang.. ah, cukup aku sendiri saja yang tahu ya....


Emong Soewandi || @emongnovaostia


Steemit Chapter Bengkulu

@emongnovaostia @willyana @blogiwank @gandasucipta02
@caboediwijaya @derifebrianto @deniskurniawan @arirahmadi16
@sajakaditya @puterikurnia @piceska @idajohan

emong steemit .jpg

Sort:  

tetap semangat bang emong. Kehilangan, seperti halnya keberaan, adalah bagian tak terpisahkan dari hidup kita. Sama seperti kegembiraan dan kesedihan, akan datang silih berganti. Semoga bang emong akan lebih suskes, lebih kreatif dan lebih produktif. Salam

insyaAllah tidak akan berhenti, Bang MI. Setidaknya, sebuah pelajaran berharga telah aku dapatkan, walau harus terasa sedih menerimanya.

Semangat brader @emongnovaostia pasti ada hikmah di balik semua itu.

Aamiin. Terima kasih untuk supportnya Bro @isnorman. Masih banyak 'kan pernik-pernik sejarah yang masih harus kita kumpulkan :)

banyak sangat masih, setiap hari akan kita cicil. fragmen-fragmennya harus kita rekat untuk terus merawat ingatan. jangan sampai sejarah menjadi dongen.

Kekayaan di akun lama tidak bakal hilang, Bang. Ia tetap abadi dan menjadi sejarah. Ketika nama "Emong Soewandi" diketik di mesin pencarian Mbah Google, aku yakin salah satu yg muncul dr akun lama. Sebab begitulah hidup, perputaran antara meninggalkan dan ditinggalkan. Semoga tetap tabah.

Sebuah situs yang semoga akan banyak dikunjungi pemulung sejarah, atau juga semoga bisa jadi sebuah referensi yang bermanfaat.. :D :D
Dan....ya, aku tabah

Tetap semangat bang, jadikanlah itu semua sebagai pengalaman. Lebih berhati-hati lagi. Jangan larut dalam kesedihan. Semoga kedepannya bang Emong semakin sukses dan tambah kreatif.

Aku tidak sedih lagiiiiiiii... hahahaha
Terima kasih buat teman-teman yang selalu memberi semangat. InsyaAllah tidak akan pernah berhenti aku berkarya. Sukses untuk kita semua :)

Tetap semangat pak @emongnovaostia, saya 'kan selalu hadir sebagai penikmat karya bpk.

insyaAllah selalu semangat. Makasih atas support-nya Bang @muntazar

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.11
JST 0.031
BTC 67685.77
ETH 3856.07
USDT 1.00
SBD 3.69