"Jelita-7"
BAGAIMANA MENGUBAH PERSEPSI AWAM?
Setelah jelas semuanya, setelah resmi aku menganggur, ibu menyuruhku ikut kakak ku yang tinggal di Takengon. Ini semua ibu lakukan agar aku tidak merasa bosan berada di rumah tanpa kegiatan.
Untuk menghibur diri selama disana, hari-hari ku aku ke pergunakan untuk membantu kakak dan ipar ku ke kebun kopi dan memanen kentang hampir sebulan. Mereka yang sudah mengetahui keadaan ku yang sebenarnya sangat terpuruk, kerap kali aku di bawa keliling Takengon agar aku merasa terhibur.
Dua bulan disana, akhirnya aku kembali lagi ke rumah. Banyak orang yang mengira kepergian ku pada saat itu adalah mencari kerja .Eentah itu sebagai asisten rumah tangga, penjaga toko, warung atau pekerjaan lain yang tidak membutuhkan ijazah.
“ Kemana saja selama ini? Kenapa tidak pernah keluar rumah?. “
Hampir setiap hari pertanyaan yang sama di pertanyakan. Setiap kali mereka bertanya, setiap kali pula jawaban ku sama. Jika sudah tak sanggup lagi mendengar dan menjawab pertanyaan yang di ulang-ulang, iseng ku pun datang dan mengatakan,
“ Ia. Aku kerja di rumah orang, sebagai ini dengan gaji segini “.
Bagi mereka yang mengerti, mereka tidak lagi menanyakan hal yang sama keesokan harinya karena mereka tahu aku telah bosen menjawab pertanyaan nya.
Begitulah kehidupan desa. Jika ada orang susah sekolah tinggi, mereka mengatakan telah menyusahkan orang tua dan diri sendiri. Namun bila mereka melihat seseorang yang telah lulus SMA tetapi hanya diam di rumah dan tidak bekerja, mereka juga mengatakan ,
“ Untuk apa susah payah sekolah sampai SMA jika akhirnya tidak kuliah juga. Bukankah di luar sana pengangguran berserak dimana-mana. Jika aku jadi wanita, lebih baik aku memilih menikah muda. ”
Bukan hanya kaum hawa yang mengatakan demikian, kaum adam pun memiliki pandangan yang sama. Bagi mereka, dengan menikah di usia dini akan lebih cepat mengurangi beban orang tua, padahal mereka salah. Dari segi ekonomi mungkin benar persepsi mereka, namun bukan berarti orang tua tidak perlu lagi mengkhawatirkan anak-anaknya.
Aku memang belum pernah menjadi ibu, tapi ku yakin setiap ibu memiliki sentuhan batin terhadap anak nya. Bila sang anak tidak bahagia dengan keluarga barunya, ibu pun menangis karena nya. Demikian sebaliknya. Bila sang anak sering tersenyum karena kebaikan keluarga nya, sang ibu pun akan tertawa. Itulah kekuatan cinta seorang ibu yang belum tentu kita dapatkan dari cinta orang lain.
HOW TO CHANGE THE AWAM PERCEPTION?
After it was clear, after officially I was unemployed, my mother told me to join my brother who lives in Takengon. This is all mothers do so I do not feel bored to be at home without any activity.
To entertain myself over there, my days went to use to help my brother and sister-in-law into the coffee garden and harvest potatoes for almost a month. Those who already know my real situation is very bad, often I was brought around Takengon so I feel comforted.
Two months there, I finally returned home. Many people who thought my departure at that time was looking for work. Either it was as a housekeeper, a shopkeeper, a shop or a job that did not require a certificate.
" Where have you been? Why never go out ?. "
Almost every day the same question is asked. Every time they ask, every time my answer is the same. If you can no longer hear and answer questions that are repeated, my fad came and said,
" He. I work at home people, as this with a salary this line ".
For those who understand, they no longer ask the same thing the next day because they know I have bored to answer her question.
That's the village life. If there are people in high school, they say it has troubled parents and self. But when they see someone who has graduated from high school but just stayed home and does not work, they also say,
"What a hard-earned school to high school if not finally college. Is not out there unemployment scattered everywhere. If I were a woman, I'd better choose to marry young. "
It is not just women who say so, even the adam have the same view. For them, getting married at an early age will more quickly reduce the burden of parents, when they are wrong. In terms of economics may be true to their perception, but that does not mean parents no longer need to worry about their children.
I've never been a mother, but I'm sure every mother has an inner touch to her child. When the child is unhappy with his new family, the mother cries because of her. Vice versa. When the child often smiles because of the good of his family, the mother will laugh. That is the power of a mother's love that we do not necessarily get from the love of others.
Kami sudah upvote ya.. 😃