Masjid Ulee Lheu: Saksi Perang dan Tsunami

in #story6 years ago

Masjid ini selalu ramai, tua dan bersejarah. Dibangun sejak 400 tahun lalu, Masjid Baiturrahim Ulee Lheu menjadi saksi perang dan tak goyang diamuk tsunami. Tempat kokoh yang mencatatkan lukisan abstrak pada setiap jengkal dindingnya.

Masjid Ulee Lheu.jpg

Tempat itu menjadi salah satu andalan wisata religi dan tsunami terletak di Ulee Lheu, Kota Banda Aceh, Indonesia. Bentuk bangunannya sederhana, ukiran dan ornamen lama bergaya arsitektur Eropa masih terlihat.

Riwayat masjid tercatat lama, warisan Kesultanan Aceh dibangun masa Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636) berkuasa. Kerajaan membantu sedikit pembangunan, selebihnya warga secara swadaya bahu-membahu mendirikan masjid pada tanah wakaf milik seorang Uleebalang, Teuku Hamzah. Lalu diberi nama Masjik Jamik Ulee Lhue, oleh Belanda disebut Moskee Ole Le.

Awalnya fisik masjid hanya kayu sederhana yang berkubah seperti limas gaya arsitektur Hindu. Pernah menjadi basis perlawanan pejuang Aceh saat Belanda masuk lewat pantai untuk menyerang Aceh. Belanda menguasai wilayah itu lebih dulu, membangun markas tempat mendarat para marsose yang ingin menyerang istana dalam Aceh. Daerah itu kemudian menjadi pelabuhan Belanda yang ramai, tempat singgah kapal pembawa rempah-rempah.

Saat Masjid Raya Baiturrahman yang terletak di dalam istana terbakar kala invasi Belanda 1873, Masjid Ulee Lheu menjadi pusat peribadatan warga Banda Aceh, seperti gelar pengajian dan Salat Jumat. Sejak itu namanya menjadi Masjid Baiturrahim.

Masjid Saksi Tsunami_Aceh2.jpg

Masjid lama berbahan kayu lapuk dimakan usia. Belanda membantu perluasan masjid dengan bangunan permanen bergaya Eropa pada 1922. Kayu-kayu penyangga bagian atas didatangkan dari India. Masjid indah kaya ukiran kaligrafi. Bangunan atas depan masjid yang mirip gereja dipugar warga sepuluh tahun kemudian.

Gempa besar yang melanda Aceh pada 1983 meruntuhkan kubah beton. Sejak itu masjid tanpa kubah lagi. Renovasi besar kemudian dilakukan pada 1993, diperluas menjadi dua lantai dan dipasangkan kubah berbahan stainless steel. Perluasan tetap menyisakan bagian depannya yang masih asli.

Tsunami 26 Desember 2004, masjid tak mengalami kerusakan berarti. Hanya bagian dalamnya yang tergenang air, padahal kawasan itu hanya 100 meter dari laut. Keajaiban ini menjadi salah satu keunikan masjid yang menarik perhatian wisatawan.

Masjid Saksi Tsunami_Aceh3.jpg

Saksi hidup peristiwa tsunami di Ulee Lheu, Subhan pernah berkisah kepada saya, tentang peristiwa yang nyaris merenggut nyawanya. Dia sempat berlindung di masjid saat air bah datang, kemudian terbawa arus ke arah jauh dari tempat itu.

Masjid utuh, sementara seluruh rumah warga di sekitarnya hancur. Sekitar 3.000 warga di kawasan Ulee Lheu meninggal, sebanyak empat dusun tergerus gelombang raya.

Bukti tsunami bisa dilihat dalam foto-foto yang dipajang pada bangunan galeri yang dibangun khusus di samping masjid. Subhan, kini menjadi pengurus tempat ibadah itu, dia fasih bercerita tentang sejarah yang melekat di Masjid Baiturrahim Ulee Lheu. Sebagian kisah ini sesuai penuturannya. []

Ruang Pamer Masjid Ulee Lheu.jpg

[Semua foto milik sendiri]
@abuarkan
Adi Warsidi

U5dtm2CteQb7AYt7ykQ2FNBenDjo13w_1680x8400.png

Sort:  

@abuarkan postingan anda sangat bagus untuk dipelajari 👍👍👍

Makasih sudah berkunjung. Salam kenal

Iya sama sama 😀

Best history and story @abuarkan.
You are the best...
:)

Mainkan Juna, banyak sejarah di sekitar anda, tuliskanlah.

Masih goyang om, Insyaallah pelan-pelan, mohon bimbingannya, kritik dan saranya selalu saya nantikan

Katrep hana trok u Manda Aceh.

Neujak2 lah bang dedy. Mangat tajeb kupi sige2 di ibukota

Kebanyakan bangunan Belanda sangat kokoh..

Te O Pe lah ketua

Thanks bang sudah berkunjung. Semangat

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 57929.49
ETH 2354.05
USDT 1.00
SBD 2.44