Agar Leuser tak ‘Hilang’ dan Ecotourism

in #story6 years ago (edited)

Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) ‘hilang’ dalam tata ruang Aceh dan ini petaka yang tak bisa dibiarkan. KEL adalah aset masa depan Aceh juga dunia. Tulisan ini bentuk kampanye lingkungan melalui #steemit.

kerusakan-kawasan-ekosistem-leuser-antara.jpg
source

Nasib KEL mencuat saat saya mengikuti diskusi para tokoh membicarakan keberlanjutan Kawasan tersebut di sebuah hotel di Banda Aceh, Indonesia, Senin 7 Mei 2018. Difasilitasi Walhi, Haka dan WWF Aceh, mereka menggugat agar Qanun Aceh Nomor 19 Tahun 2013 tentang RTRW Aceh 2013 – 2033 untuk dievaluasi dan direvisi. KEL juga sedang 'sakit' dan perlu penanganan dari perambahan liar dan pembukaan lahan.

Dipandu seorang steemian, @yarmen-dinamika, Koordinator Walhi M Nur mengungkapkan sejumlah kejangalan dalam RTRW Aceh. Selain tak dikenalnya KEL, juga personalan kebijakan hutan rakyat yang tidak masuk di dalam qanun tersebut. Walhi Aceh dan beberapa lembaga pernah menggugat Qanun itu sepanjang 2014 – 2017, tapi selalu kalah di Mahkamah Agung. Jalan tengah terbaik adalah memengaruhi eksekutif dan legislatif Aceh merevisi sendiri.

Menghilangkan KEL dalam RTRW Aceh adalah kekeliruan. Padahal kawasan itu tegas disebutkan sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) dalam Undang Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh. KEL juga dihargai di pusat, masuk dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Tata Ruang Wilayah Nasional.

Leuser atas.JPG
[Sebagian kawasan KEL dari udara | Foto sendiri]

KEL bukan hanya milik Aceh, dia warisan dunia sejak 2004 setelah UNESCO menerimanya sebagai Warisan Hutan Tropis Sumatera. Saban tahun, lembaga itu mengucurkan sejumlah dana, menggalang kampanye dan solidaritas dunia membantu menjaganya. Maka mengalirkan dana-dana ke kawasan itu.
KEL tercatat mempunyai luas sekitar 2,6 juta hektar, sekitar 384.297 hektar berada dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara.

IMG_20180508_202406.jpg
[Di kaki Gunung Leuser, Gayo Lues | dok pribadi]

Peluang Ecotourism
Kawasan Ekosistem Leuser punya peluang untuk mendongkrak ekonomi Aceh lebih baik, bahkan dinilai bisa menggantikan Dana Otonomi Khusus di Aceh yang dihentikan pada 2027 mendatang. Dana Otsus ke Aceh saban tahun dialokasi oleh Pemerintah Pusat sebesar Rp 6 - 8 triliun. Bayangkan berapa #steem yang bisa dibeli dengan dana itu, ini candaan.

Ecotourism atau pariwisata berwawasan lingkungan disampaikan Prof Humam Hamid dalam diskusi. Tak perlu tenaga ekstra untuk kampanye soal hutan itu, karena berbagai negara telah akrab dengan nama Leuser. Bahkan aktor sekaliber Leonardo Di Caprio, pemeran Titanic pernah berkunjung ke sana. Tinggal bagaimana mengelolanya saja.

Rep Leuser1.jpg

kerambe2.JPG
[Keindahan sungai di Hutan Ketambe, Aceh Tenggara | Foto sendiri]

Wisata lingkungan tak membutuhkan infrastruktur besar, tak perlu hotel mewah dan angkutan berkelas. Cukup mendidik warga di sana untuk menyediakan rumah-rumah singgah yang bersih dan berbagai fasilitas lainnya. “Turis pasti datang, banyak turis yang sudah bosan dengan kota mewah,” kata Humam.

Lagipula, teknologi saat ini telah memangkas geografi. Dalam sebuah survei, kata Prof Humam, para turis yang berjalan-jalan ke negara lain terus meningkat saban tahun. Tahun 1950 tercatat sebanyak 50 juta orang menikmati wisata di negara lain. Pada 2010 tercatat sebanyak 600 juta orang dan perkiraan pada 2020 bertambah menjadi 1,6 miliar orang turis antar negara.

Kawasan Leuser bisa dijual untuk menggaet para turis. Jika ini berhasil, kawasan itu akan terus terjaga dan mampu menghadirkan ekonomi bagi warga sekitarnya, juga bagi Aceh secara umum.

Rep Leuser2.jpg
[Pohon besar di kawasan Ketambe, dalam wilayah KEL | Foto sendiri]


Culo_darul Hasanah .jpg
[Keindahan Desa Culo, Kecamatan Darul Hasanah, Aceh Tenggara di wilayah KEL | Foto sendiri]

Saya pernah beberapa kali ke kawasan itu, merasakan hutannya yang masih perawan, sungai-sungai bening, melihat Orang Utan, burung-burung rangkong dan sensasi mandi pagi di sumber air dingin laksana es. Juga bertemu warga yang berjuang demi kelestarian lingkungannya, sebagian bekerja memandu turis, salah satunya Mr Jali, penjaga Gunung Leuser. Bagian ini akan saya tuliskan nanti. []

@abuarkan

Sort:  

Postingan yang bagus mari bersama-sama menjaga kelestariannya alam Aceh

Ditunggu kisah Mr Jali itu brader @abuarkan

Siap is, akan diproses segera. Thanks @rifqistem

Aceh dan Alam, Aceh harus selalu diperhatikan, sehingga Tujuan dari Aceh green sendiri bisa tercapai,...........

Kita harus terus desak pemerintah dan legislator untuk melakukan revisi terhadap Qanun Aceh Nomor 19 Tahun 2013. Sepertinya ada invisible hand yang bermain hingga Qanun tersebut disahkan...

Iya bang, mudah2an kali ini berhasil untuk desak revisi.

Tentang apa tuh bang kalo boleh Tau secara ringkas

Bertus tulisan-tulisan gata, andai saja upvote iti seperti like di fb maka akan ku tumpah ruahkan dalam setiap postingan anda.
Benar, mereka tidak salah memilihmu.
Ajarkan saya, atau minimal bimbing dan kritiklah tukisan saya.
Semoga saya mampu mencerna setiap kritikan dan tulisan anda.
Hormat saya @jubagarang

Makasih @jubagarang, ka neukunjungi. Lage biasa, tanyoe bak discord enteuk ta krek2 lom

Di share juga tulisan ini ke Bang Wandi (gub)..hehehe..

Hahaha, enteuk urusan Walhi nyan.

YOU JUST GOT UPVOTED

Congratulations,
you just received a 51.09% upvote from @steemhq - Community Bot!

Wanna join and receive free upvotes yourself?
Vote for steemhq.witness on Steemit or directly on SteemConnect and join the Community Witness.

This service was brought to you by SteemHQ.com

kok saya ga 'mendengar' anggaran buat ecotourism ini di dinas ataupun kementerian pariwisata ini ya? bekraf jg kurang promonya.

apa ada kepentingan? padahal ini tidak bisa dipandang sebelah mata kaya dulu halal tourism. eh tau tau sekarang jadi andalan juga.

semoga bisa diperhatikan para stakeholder

Mohon maaf bang, saya menulisnya sebagai peluang, seperti ide yg disampaikan Prof Humam. Beliau akademisi di Unsyiah, bukan orang Dinas.
Saya kurang paham soal anggaran di dinas maupun promo dari Bekraf.

Benar bang saya jg melihat seperti itu.

Pandangan ini seharusnya diperhatikan sebelum terlambat Dan bersanding dgn halal tourism di aceh.

Comment Saya berupa kritik pada penguasa Dan harapan saya untuk lingkungan aceh dengan tema ecotourism yg buat saya jg baru ini

Makasih bang dukungannya. Saat ini kawan2 aktivis lingkungan di Aceh sedang berusaha memengaruhi Pemerintah Aceh untuk hal tersebut. Kalau ada perkembangan lanjut, saya tuliskan kembali. Salam kenal bang, salam hangat

Coin Marketplace

STEEM 0.15
TRX 0.16
JST 0.028
BTC 67807.24
ETH 2423.65
USDT 1.00
SBD 2.33