[AsaiKana #68]: Politik dan Keterlanjuran
Tuan dan Puan Steemians…
Mystique
Politik praktis juga penuh dengan keterlanjuran. Sebagian keterlanjuran ini akan terus dipelihara dan dipertahankan, sementara sebagian keterlanjuran lainnya akan diralat begitu saja. Keputusan untuk mempertahankan atau pun meralat keterlanjuran ini sangat tergantung pada dampak yang akan muncul kemudian. Jika keterlanjuran tersebut berdampak positif bagi kepentingan politik praktis, maka ia akan dipertahankan dengan segala argumen apologis. Sebaliknya, jika keterlanjuran ini akan membawa dampak negatif, maka ia akan diralat dengan segala macam cara. Politik praktis itu elastis, seperti karet yang bisa ditarik ke sana ke mari. Bebas!
Sekadar contoh, kubu politik yang sudah terlanjur memainkan isu agama di awal perjalanan politiknya akan berada di “simpang jalan” ketika rival politiknya memainkan isu yang sama. Dalam kondisi ini mereka akan melakukan “ijtihad” ulang, apakah akan melanjutkan isu tersebut sebagai komoditas politik atau memilih meralat dan beralih ke isu lain. Seperti disinggung di awal, keputusan ini sangat bergantung pada asumsi-asumsi terkait dampak ke depan.
Alamy
Untuk mempertahankan keterlanjuran tersebut bisa dilakukan secara bertahap dan bisa pula sekalian. Pola bertahap adalah dengan cara meyakinkan publik bahwa calon wakil presiden yang mereka usung adalah seorang santri. Agar publik yakin dengan “klaim” ini, mereka akan mencari argumen yang tepat melalui metode “cocoklogi.” Setelah publik dianggap yakin, status santri tadi akan segera dinaikkan menjadi ulama melalui strategi “pengukuhan.”
Jika nantinya strategi mempertahankan keterlanjuran ini ternyata tidak efektif, maka bukan tidak mungkin mereka akan kembali beralih kepada strategi lain dengan cara meralat keterlanjuran itu. Cara termudah meralat keterlanjuran ini adalah dengan mengampanyekan ulang bahwa ulama tidak pantas masuk ke ruang politik. Untuk menguatkan pendapat ini akan diajukan argumen berlainan yang berbenturan dengan argumen pertama. Dalam politik praktis, perubahan yang tiba-tiba ini adalah hal lumrah saja.
Demikian dulu Tuan dan Puan Steemians, lain waktu disambung kembali…
KM
Posted from my blog with SteemPress : http://khairilmiswar.com/asaikana-68-politik-dan-keterlanjuran/
Kiban cara bang ta daftar bak steempress ?
Meunyo kana blog tinggai instal plugin steempress di blog
Hna blog lom
Beuna blog dile
Owh, loen pike awai ta daftar dilee, hek teuh awak inoe bak loen bang, krit-krit that ilmee, yee jih jeut keu saingan, aleeh syit. Kakeuh homhay
Haha, dron pat tinggai?
Uleemadoen, dusun tgk Yahya Ie Rhe'et
Mantap, minggu barosa na lon wo keunan
Beuna blog dile😀
Post that is he best that nyan! haaa....
Makanya @tin gak mau berpolitek,, ya kan?,
tapi @tin sllu mengkritik para politikkus!
Ada apa ya di balik itu?
Seperti gambar post no 2, ngeri ah!
that na teuh gam ba asssee suyokpu nyueng..
Tetap meupolitek bang,😀
Nyan syara @midiagam ka geulakee jareng pukat laot
(steempres) bak dronh, geu eu le le that roh jeureubok dronh, jareng paya (esteem)jino hana le bace,
yg na teuk suwiek mBok ngon supat sewe..
paleng ji vit le karma 1'2 % marka jih 0.45 paleng..
Laeh that la jareng paya, lon pih meuheut keu jareng/pukat laot lage syara @midiagam, teuma hana meupat bloe pukat nyan.
Neutulong peutunyok teumpat dan cara bloe siat beh
syara mtuwah @tinmiswary?
ka hek ta theun jareng paya, hana roh bace, yg na roh broh, leuhop, aneuk seureudeng dan kadang uleu
si go2 ..khak...khak...
Congratulations @tinmiswary! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of comments received
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP