Ketentuan Hukuman di Dunia Bila Muslim Meninggalkan Shalat
Image Source : www.m.dw.com
Assalamu'alaikum Steemian.
Kali ini saya akan membagikan ilmu fiqh berkaitan dengan ketentuan hukuman yang harus dilakukan pemimpin bagi orang yang tidak shalat wajib.
1.DIBUNUH SEBAGAI HAD (pidana) dengan cara dipancung lehernya dengan syarat :
- Sengaja melewatkan shalat dari waktu jamak,jika shalat itu boleh dijamak takkhir seperti dhuhur dan magrib,misalnya meninggalkan shalat dhuhur baru boleh dipancung setelah terbenam matahari,dan meninggalkan shalat magrib baru boleh dipancung setelah terbit fajar.
- Berbeda dg shalat yang tidak boleh jamak takkhir seperti subuh,asar dan isya.misalnya meninggalkan shalat subuh baru boleh dipancung setelah terbit matahari.shalat asar setelah terbenam matahari,shalat isya setelah terbit fajar.
- Karena malas,serta masih beriktikad atas wajibnya shalat.
- Tidak mau taubat setelah menyuruh taubat. Terdapat khilaf,ada yang mengatakan sunnah menyuruh taubat (muktamad) ada pula yang mengatakan wajib. Jika berpijak kepada pendapat sunnah menyuruh taubat,maka algojonya telah berdosa karena membunuh orang yang melewatkan shalat yang belum taubat,tetapi tidak dipidanakan.
2.DIBUNUH SEBAGAI KAFIR dengan cara dipancung lehernya bila beriktikad bahwa shalat itu tidak wajib,jangan dimandikan dan jangan dishalati dan jangan dikuburkan dipekuburan orang muslimin.
Referensi : I'anatu At Thalibin juz 1 hal 22-23(ويقتل) أي (المسلم) المكلف الطاهر حدا بضرب عنقه (ان اخرجها) أي المكتوبة عامدا (عن وقت جمع) لها إن كان كسلا مع اعتقاد وجوبها (إن لم يتب) بعد الإستتابة ، وعلى ندب الاستتابة لا يضمن من قتله قبل التوبة لكنه يأثم ، ويقتل كفرا إن تركها جاحدا وجوبها فلا يغسل ولا يصلي عليه.
Posted from my blog with SteemPress : https://sirajulmuna.000webhostapp.com/2018/06/ketentuan-hukuman-di-dunia-bila-muslim-meninggalkan-shalat