Kajian Ashnafur Magrurin | Terperdayanya Orang Kafir
غرور الكافر
Terperdayanya Orang Kafir
فأول ما نبدأ به غرور الكافر، وهو قسمان: منهم من غرته الحياة الدنيا.. ومنهم من غره بالله الغرور.. أما الذين غرتهم الحياة الدنيا وهم الذين قالوا: النقد خير من النسيئة.. ولذات الدنيا يقين.. ولذات الآخرة شك!!.. ولا يترك اليقين بالشك..
Perkara pertama yang kami mulai adalah tentang terperdayanya orang kafir,diantara mereka ada yang terperdaya dengan kehidupan duniawi,dan diantara mereka ada yang terperdaya dengan Allah.Adapun orang kafir yang tertipu dengan kehidupan duniawi itulah orang yang berkata "apa yang langsung dapat dinikmati lebih baik dari apa yang ditangguhkan,dan kelezatan dunia merupakan kepastian dan kelezatan akhirat suatu hal yang masih diragukan,sehingga tidak dapat ditinggalkan yang yakin oleh sebab keraguan. "
وهذا قياس فاسد.. وهو قياس إبليس لعنه الله تعالى فى قوله: أنا خير منه.. فظن أن الخيرية فى النسب..
Ini merupakan analogi rusak,ini merupakan analogi iblis -semoga Allah melaknatnya- dalam perktaan iblis "Aku lebih baik daripada dia (Adam)" lalu dia menyangka bahwa tolok ukur kebaikan terletak pada keturunan (asal-usul).
وعلاج هذا الغرور شيئان
Dua Cara Terapi Penyembuhannya
إما بتصديق وهو الإيمان.. وإما ببرهان.
أما التصديق فهو أن يصدق الله تعالى فى قوله (وما عند الله خير وأبقى) (وما الحياة الدنيا إلا متاع الغرور) .. وتصديق الرسول صلّى الله عليه وسلّم فيما جاء به..
Adakalanya dengan cara Tashdiq yaitu Iman,adakalanya dengan bukti,Adapun dengan tashdiq yaitu membenarkan firman Allah "Tidak ada disisi Allah yang lebih baik dan lebih abadi" dan firman Allah "Tidaklah kehidupan dunia kecuali hanyalah harta benda yang menipu". Dan juga dengan membenarkan Rasulullah SWA beserta apa yang dibawanya.
وأما البرهان: وهو أن يعرف وجه فساد قياسه.. أن قوله: الدنيا نقد والآخرة نسيئة مقدمة صحيحة وأما قوله: النقد خير من النسيئة. فهو محل التلبيس
Adapun dengan bukti yaitu dengan mengetahui sisi rusak anologinya tersebut dalam perkataannya "dunia sesuatu yang langsung dapat dirasakan sementara akhirat sesuatu yang ditangguhkan," itu memang susunan kalimat yang benar. Adapaun perkataannya "yang langsung dapat dirasakan lebih baik dari yang ditangguhkan" itu adalah celah talbis (polesan/tertipu).
وليس الأمر كذلك.. بل إن كان النقد مثل النسيئة في المقدار.. والمقصود فهو خير.. وإن كان أقل منها.. فالنسيئة خير منه.. ومعلوم أن الآخرة أبدية.. والدنيا غير أبدية..
Padahal masalahnya bukanlah demikian,bahkan jika memang kadar yang langsung dapat dirasakan sama porsinya dengan yang ditangguhkan memanglah lebih baik,namun jika lebih kurang dari yang ditangguhkan maka tentulah yang ditangguhkan lebih baik.sementara yang sudah maklum bahwa akhirat adalah tempat yang abadi sedangkan dunia tidak.
وأما قوله: ولذات الدنيا يقين ولذات الآخرة شك فهو أيضا باطل.. بل ذلك يقين عند المؤمنين..
Adapun perkataannya "kelezatan dunia adalah sesuatu yang pasti sedangkan kelezatan akhirat adalah sesuatu yang diragukan" ini juga perkataan yang batil/salah.bahkan akhirat itu merupakan keyakinan bagi orang-orang yang beriman,dan untuk meyakininya ada dua cara :
Yang pertama adalah iman dan membenarkan dengan cara mengikuti para Nabi dan Ulama,sebagaimana mengikuti dokter yang ahli dalam hal obat-obatan.
Yang kedua : membenarkan wahyu para Nabi dan ilham para Auliya
Jangan menduga bahwa tahunya Nabi SAW terhadap perkara dunia dan akhira itu dia taqlid kepada jibril as,karena taqlid bukanlah ma'rifah yang benar,Allah melarangnya untuk demikian.Bahkan segala sesuatu tersingkap untuk Nabi SAW,dan ia menyaksikannya dengan cahaya mata batin seperti engkau melihat dengan mata kepala.
Oleh : M.Nur Mj (@rhampagoe)
Posted from my blog with SteemPress : https://rhampagoe.000webhostapp.com/2019/03/kajian-ashnafur-magrurin-terperdayanya-orang-kafir