Benarkah Lionel Messi "Kutukan" Buat Argentina?

in #steempress6 years ago (edited)

Dua pertandingan babak penyisihan Piala Dunia 2018 sudah dijalani Lionel Messi bersama Argentina. Tidak ada ceplosan gol briliannya. Messi mandul. Akibatnya, Argentina diujung tanduk. Magis Messi padam di negeri Beruang Merah.


image source

Lionel Messi, begitu dikultuskan alias didewakan publik Argentina

Menengok penampilan Messi di Rusia seperti melihat pemain biasa. Tidak ada lakon superstar seperti yang disanjung-sanjung selama ini. Dia, terlihat pula bukan seperti bintang yang sudah lima kali menjadi pemain terbaik dunia. Ada apa dengan Messi.

Bagi sebagian orang beranggapan, apa yang dialami Messi adalah lumrah. Lumrah karena ada kalanya pemain itu terpuruk dan ternistakan. Tapi, dalam kasus Messi, sepertinya semua anggapan itu termentahkan, bila melihat menterengnya prestasi dia pada level klub. Makanya, Messi didapuk menjadi nyawa Argentina di lapangan hijau. No Messi No Party. Kira-kira begitu harapannya.

Karena itu semua tumpuan beban ada dipundak pemain Barcelona ini. Oleh sebab itu, sejak masuk lapangan saja Messi sudah membawa berton-ton beban pikiran. Belum lagi bila akselerasinya di lapangan dikipas lawan. Konon lagi jika ada pemain lawan yang membuatnya mati kutu. Di tempel super ketat. Praktis Messi tak dibiarkan tenang oleh sang lawan. Bila begini, buat apa Messi?

Padahal Argentina adalah gudang pemain bintang. Mereka merumput di liga-liga top Eropa seperti, Premier League, La Liga, Serie A dan Ligue One. Bahkan dari 23 pemain yang dibawa Jorge Sampaoli lima di antaranya bermain di Serie A. Sementara itu, empat lainnya memperkuat tim Premier League.

Lebih menarik lagi, rata-rata bintang yang tampil bersama skuat Albiceleste adalah para juara liga. Contoh, Lionel Messi, Javier Mascherano (Barcelona), Sergio Aguero, Nicolas Otamendi, Willy Caballero (Manchester City), Gonzalo Higuain, Paulo Dybala (Juventus), Angel Di Maria (PSG). Kesemuanya pemain di atas adalah juara bersama masing-masing klub musim lalu. Praktis, aura juara masih terasa di seluruh jiwa raganya.


image source

Itu belum lagi yang absen karena masalah teknis, seperti Mauro Icardi, Nicola Gaitan, dan Papu Gomez. Padahal mereka juga tumpuan di masing-masing klubnya. Icardi misalnya, dia menjadi sosok sentral bagi Inter Milan.

Sepertinya, kecermerlangan mereka di klub --- sejauh ini --- tidak berimbas pada tim nasional negaranya. Sosok yang menjadi tokoh pratogonis adalah Lionel Messi. Lampu sorot selalu ke sosok yang lahir dari akademi La Masia. Apalagi bila Argentina tidak lolos ke babak 16 besar, maka akan disebut sebagai aib besar dalam karier Messi dan koleganya.

Menghadapi Islandia, negara semenjana yang baru pertama tampil di Piala Dunia, Messi bermain imbang. Padahal di atas kertas itu adalah santapan lezat mereka. Main buram lagi, Messi juga gagal penalti dalam laga yang berkesudahan 1-1 ini. Jika sepakan 12 pas Messi masuk, cerita akan lain. Sejak kegagalan ini, Messi seakan menjadi kuda hitam.

Sehingga dia dibandingkan-bandingkan dengan sosok lain sebagai pemain terbaik dunia, Cristiano Ronaldo. Pemain Portugal itu malahan tampil mengilap bersama negeranya. Jika Messi nirgol, maka Ronaldo top skor sementara Piala Dunia dengan raihan empat biji gol.

Menurut WhoScored, Messi melepaskan sebelas tembakan saat Argentina bersua Islandia pada laga perdana. Saat itu dia tak bisa mencetak gol. Puncaknya, dia juga gagal menjaringkan bola dari titik putih. Pun begitu, Messi masih mampu melepaskan 70 umpan dengan akurasi mencapai 86,7 persen.

Performa Messi menurun ketika Argentina bentrok kontra Kroasia pada laga kedua, Jumat (22/6) dini hari WIB. Dia cuma mampu melepaskan satu tendangan ke gawang, dua key pass, lima kali melakukan drible, dan hanya membukukan total 32 umpan.

Statistik Messi di Dua Laga Piala Dunia 2018:

WhoScoredArgentina 1-1 IslandiaArgentina 0-3 Kroasia
Jumlah tembakan111
Key pass32
Dribel85
Total Umpan7032
Akurasi Umpan85,7 %75 %
Umpan Silang20

Kenapa ini terjadi? Sebagian orang punya asumsi, ini terjadi karena Messi terlalu individualistis, sedangkan Ronaldo tidak. Untuk membawa Argentina juara, maka Messi perlu pemain penyokong semacam Andres Iniesta, Sergio Busquets, di timnas negara. Sementara Ronaldo membawa Portugal juara Eropa 2016 tidak perlu sosok Luca Modric, Toni Kross atau Isco. Jika Messi dibantu seperti rekan-rekannya semacam di Barcelona, maka lemari tropi Argentina perlu diperlebar lagi.

Nyatanya, Argentina tidak berhasil memberi sosok Iniesta, Busquets, Xavi Hernandez untuk melayani Messi. Padahal jutaan warga Argentina menaruh harapan pada kebintangannya.

Kepada Four Four Two, Jumat (22/6/2018), Pelatih Argentina, Jorge Sampaoli mengakui kekuatan mereka ada pada La Pulga -- julukan Messi. "Kami bekerja sebagai tim untuk memberikan bola kepada Leo, namun kerja sama yang dilakukan tim lawan membuat kami gagal melakukannya,” kata Sampaoli.

Beranjak dari kondisi tersebut, jika Messi masih ada di tim Argentina, maka siapa pun pelatihnya harus berani mengirim pria itu ke bangku cadangan. Megis Messi harus dikeluarkan saat tim benar-benar memerlukan keajaiban seperti yang kerap dilakukan bersama klubnya Barcelona. Pemain bintang lain yang ada di Argentina wajib diberi menit bermain lebih banyak. Sepertinya, hanya itu solusi bagi Argentina.

Karena itu, jika nanti Messi benar-benar gagal membawa timnya ke 16 besar, maka sejak sekarang warga Rosario harus yakin bahwa Messi memang hanya ditakdirkan lahir saja di Argentina, tapi magis dan kebintangannya hanya untuk Barcelona. Tuahnya sebagai bintang dunia bukan untuk negara, tapi buat klubnya saja. Iklhaslah, karena sebenarnya Messi itu "kutukan" untuk Argentina.


image source

Jika nanti hasrat Leo untuk pensiun lagi dari Timnas muncul, jangan pula diratapi. Tapi sepatutnya harus disyukuri. Sebab, niat Messi sudah tepat. Biarkan Messi menjadi bintang bersama klub, bukan negaranya. Namun, kalau jutaan rakyat Argentina dan penggemar di dunia tetap menginginkan Messi. Ya, ini hasilnya. Entahlah...

Terima kasih sudah membaca
Salam
@munaa


Posted from my blog with SteemPress : http://www.pedagangkata.com/2018/06/22/benarkah-lionel-messi-kutukan-buat-argentina/

Sort:  

Maka terpuruklah Argentina. Sayang kali Dek Messi.

Pasti, mungkin tak ada salahnya sekali-kali Messi dijadikan Maop saja di bangku cadangan, heheh

Dia lebih layak bersama Barcelona ketimbang Argentina, sepertinya begitu...

Semoga saja Argentina segera sadar untuk mengirim Messi ke Spanyol bukan Rosario...

jih awak Barcelona, kon awak Argentina.. hahahaha

Cuma numpang lahee di Argentina nyoe, hehehe

hahahaha....

terlalu berat beban akibat kepanjangan jambang tu..hehehehe

hehehe, mungkin saja yaa...

Congratulations You Got Upvote
& Your Content Also Will Got Curation From

  • Community Coalition
IndonesiaPhillipines
@sevenfingers@steemph.antipolo
ArabTurkey
@arabsteem@tryardim

thank you

You received an upvote as your post was selected by the Community Support Coalition, courtesy of @sevenfingers

@arabsteem @sevenfingers @steemph.antipolo

thank you

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.11
JST 0.031
BTC 67480.37
ETH 3778.71
USDT 1.00
SBD 3.53