Mula-mula [Anak si Perantau #1]

in #steempress6 years ago (edited)

happy-cartoon-family-illustration-45744227.jpg
Sumber Gambar / Ilustrasi - Sebuah Keluarga

Kecil, mungil, berambut lurus, bermuka bagus, kulitnya kuning langsat. Ligat nama si kecil mungil itu, begitu juga nama panggilannya "Ligat". umurnya 5 tahunan, Ligat adalah seorang anak lelaki pertama yang tinggal bersama keluarga dari pihak Emak-nya, rumah manyang (tinggi) khas rumah Aceh, menjadi tempatnya belajar memanjat tangga-demi-tangga, dijadikannya seperti mainan di Taman kanak-kanak, kelak ketika dia akan bersekolah TK maka kemahirannya memainkan tangga, akan sangat lihai.

Tanah berpasir telah menjadi tempat bermainnya, juga tumbuh besar di sana, belajar merangkak hingga menuliskan angka-angka juga huruf di atas pasir itu, Kunamai Desa itu Mutik. Dia bersama Nenek cerewetnya dan juga Kakek ganteng, yang selalu membalut bakung tembakau, lalu di masukkan kedalam daun lipah (rokok oen). Ibunya yang selalu merawatnya. Dan tak jarang, Adik dan Kakak Ibunya menjadi teman bermainnya, dan selalu mendongengkannya ketika tidur, dari cerita Abu Nawas hingga cerita si kancil yang cerdik. Ayahnya cuma seminggu sekali berada di dekatnya, mengabdikan diri pada negeri, di tanah rantau orang.

Emaknya yang kurus tak disayang oleh orang tuanya, cerita itu hanya didengar dari Istri Abangnya si Ibu. Sedangkan dia, mana tahu kalau Emaknya dahulu pernah pisah dapur, meskipun tinggal seatap, dan manapula dia mengerti kalau Emaknya mendapat perlakuan kurang baik dari keluarganya sendiri, mungkin karena Bapaknya yang saat dia kecil adalah seorang tenaga bantu pada Sekolah Dasar di rantau sana, bukanlah PNS (Pegawai Negeri Sipil) seperti istri atau suami dari Abang atau Kakaknya.

cartoon-village-mobile-3d-model-max-obj-fbx-tga.jpg
Sumber Gambar / Ilustrasi - Kampung

Yang dia ingat, hanya bermain dan tumbuh besar dengan tenang dan damai di lingkungan keluarga Ibunya. Sekarang Ligat telah memiliki sepeda baru yang di beli Ayahnya, dari hasil mengabdi dan juga kerja sambilan di rantau orang, "Ligat, jangan ke jalan, kalau mendayung sepeda di pekarangan rumah saja, nanti tertabrak" Suara si Nenek mulai terdengar, Neneknya sangat khawatiran orangnya, tidak boleh ini, tidak boleh itu, sedangkan Ligat termasuk anak yang sangat aktif, bahkan super aktif, 'Lasak' begitu sebutan orang-orang. Lagi pula, menurut Ligat jalanan tidak terlalu sesak dengan kendaraan, saat itu (1992) taklah sama seperti sekarang. Ah, Nenek lebay, dia berkata hanya dalam hatinya, mana berani dia membantah kata Nenek.

Ketika sore tiba, Ligat pun membawa sepeda kecilnya untuk membantu Ibunya mengutip ranting kayu yang telah kering, di kebun milik orang, sebagai persembahan untuk bahan bakar, sehingga sajian makanan untuknya tercipta, kala itu, tak ada Gas berbentuk buah melon (Gas 3 Kg) apalagi ricecooker untuk menanak nasi seperti sekarang (2018), hanya ada minyak tanah yang terbatas dan kebanyakan masyarakat memasak menggunakan kayu sebagai bahan bakar.

"Ligat, pakai baju cepat, Ini hari pertama kamu bersekolah" Ibunya memanggilnya yang telah siap mandi, tak lama kemudian si Ligat pun terlihat tampan mengenakan baju baru untuk bersekolah, kala itu, mana ada baju seragam anak TK seperti baju Pak Polisi. Tak terasa Ligat sekarang sudah berusia 6 tahun. Sekolah TK dan tangga-tanggaan telah menantinya bersama teman baru seusianya. Ibunya menunggu dengan setia, karena ini hari pertama sekolahnya, karena Ligat belum terbiasa juah dari Ibunya, tiap hari tatapannya hanya Ibu dan Ibu, di hari sebelum dia bersekolah. Namun sekarang, seorang guru dengan senyuman ramah dan teman-teman baru, yang satu dua dia kenal karena kawan sepermainan, selebihnya bahkan dia tak kenal sama sekali.

maxresdefault.jpg
Sumber Gambar / Ilustrasi - Taman Kanak-kanak

Hari pertama sekolah sambil bermain selesai, Ligat menggandeng tangan Ibunya, bersalaman dengan guru, lalu pulang dengan penuh ceria, senang betol, hari ini si Ligat mendapat teman baru juga mainan baru.

Berlanjut . . .


Posted from my blog with SteemPress : http://jubagarang.epizy.com/wp/2018/08/01/mula-mula-anak-si-perantau-1/

Sort:  

ka lagoe deuh nyan, nyan kamantap. Semoga si ligat lebih giat lagi dalam belajar agar dia bisa membantu orang tuaanya

Si Ligat. Entah di mana sekarang semoga cerpen ini mampu kutamatkan dengan asik.
Dan mohon dukungan dari kawan-kawan.

calon penulis selanjutnya...
heheheh, superb jubagarang

Jangan mencalonkan saya, nanti saya jadi setereees. ;)
Biarkan saja saya menjadi merdeka dalam tarian tulisab serta imaji. Tanpa berharap jadi calon ini dan itu. Apalagi calon DPRK Bireuen. Ha ha ha

Cerbung yg sangat menghibur, saya tunggu episode selanjutnya @jubagarang.

Terima kasih, Bang @abughaisan83. Semoga mantemans selalu mendukung.

Congratulations @jubagarang! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

You published a post every day of the week

Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

To support your work, I also upvoted your post!

You can upvote this notification to help all Steemit users. Learn why here!

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 68859.42
ETH 2732.07
USDT 1.00
SBD 2.73