Dodol Panas itu Dingin [Anak si Perantau #3]

in #steempress6 years ago (edited)

Dodol Aceh.jpg

Sumber Gambar / Ilustrasi Memasak Dodol.

Tibalah saat yang dinantikan Ligat. Panyoet (Lampu teplok) terletak di tengah. Lalu keluarga pihak dari ayahnya duduk melingkar. Lampu teplok juga terpasang di dinding bagian ruang dapur, ruang tamu hingga kamar tidur. Listrik belum ada saat itu, paling mewah kala itu masayarakat menggunakan panyoet seurungkeng (Petromaks). Seperti biasa Ligat duduk di samping pakneknya, setelah menerima suapan pertama dan terkunyah habis, hingga tertelan. baru Ligat menanyakan perihal nasi yang dikepal oleh pakneknya, karena tidak boleh bicara sambil makan, kata pakneknya jika berbicara sambil makan maka jin akan masuk ke dalam mulut bersamaan dengan makanan yang kita kunyah. "Paknek, kenapa paknek membuat nasi seperti bola itu," Ayahnya tersenyum mendengar pertanyaan yang dilontarkan, hampir-hampir saja keselek. "O, cucu paknek sudah pintar sekarang ya, begini, paknek rajah nasi itu, agar Ligat cepat besar dan jadi anak pintar," Jawabnya mencoba menjelaskan hal yang memang diluar logika, tapi begitulah seharusnya, untuk menciptakan sebuah kenangan dan agar si Ligat bahagia ketika makan bersama pakneknya.

Ketika malam tiba paknek mengajarkan anak-anak megaji Al-Quran di rumahnya, si Ligat pun ikut dalam pengajian, senang bukan main si Ligat, karena rumahnya ramai. Suara-suara riuh lantunan ayat suci menambah keramaian di rumoh manyang khas Aceh itu. Selesai mengaji Si Ligat tidur bersama pakneknya, cerita kisah-kisah para sahabat nabi, dan diiringi shalawat pengantar tidur. Hingga si Ligat lelap dalam gelap malam itu.

depositphotos_4132914-stock-photo-playing-house.jpg

Sumber Gambar Ilustrasi anak-anak bermain.

Pagi, siulan burung-burung, udaranya begitu dingin. Karena desa Bara merupakan desa yang dekat dengan pegunungan, pepohonan membawa udara segar, rumah telah ramai, dipenuhi oleh wanita-wanita desa itu untuk membantu hari H, agar acara syukuran sealakadar itu terlaksana, Ligat pun lalu mandi, tak lama kemudian dia telah siap dengan pakaian berlambang batman warna kuning, taman-teman seusianya pun berdatangan bersama para ibu-ibu desa Bara. Ligat bermain berlari ke sana kemari, dengan girangnya. Para ibu-ibu sibuk memasak ini serta itu bekal makanan untuk para tamu besok. Setelah asik main ini itu, ligat berhenti tepat di depan para ibu yang sedang memasak dodol, kuali besar, dengan kayu pengaduk panjang, entah karena penasara, entah karena aromanya yang begitu menggoda, tetiba musibah itu datang, kali ini bukan seperti melati tapi ini lebih na'as lagi. Tangannya dicelupkan ke dalam bejana yang berisikan dodol lengket yang sangat panas. Suara tangisannya mengalahkan suara gaduh riuh para para ibu-ibu yang sedang memasak sambil ngerumpi, Semua berkerumunan ke arah tangisan itu, dikerumuni dan panik bukan kepayang semua yang melihatnya, tangan si Ligat telah menyatu dengan dodol super panas itu, melepuh sudah tangan si Ligat terdengar bisik-bisik kecil diantara kerumunan itum ada yang panik bertanya, kenapa sampai bisa seperti itu, entahlah, "Ligat, Ligat, ada saja ulahmu Nak," kata si emak yang tak habis pikir.

Setelah dibersihkan tangannya nenek dari pihak ayahnya menyuruhnya masuk ke kamar, semua para ibu-ibu telah berhenti mengerumuni dan telah disibukkan lagi dengan acara masak-memasaknya yang ditinggal tadi di dapur dan hampir masak.

165611218-1024x1024.jpg

Sumber Gambar Ilustrasi | Tangan yang terbakar

Neneknya meminta ibunya mengambilkan minyak goreng yang belum terpakai, mulut si nenek mulai komat kamit entah apa yang terbaca hanya lafaz 'sin' yang terdengar keluar dari mulut si nenek, lainnya hilang dalam gerakan mulut si nenek dan dimakan oleh suara tangis yang super dahsyat si Ligat. Setelah selesai si nenek meniupnya nafasnya ke tangan si Ligat dan juga minyak goreng yang diambilkan ibunya tadi, setelah tiupan itu selesai, dioleskan minyak goreng yang dicampur dengan bunga-bunga itu. Rasa sakit berkurang, namun tentang tangan si Ligat yang akan melepuh, lalu meninggalkan bekas semua tak tahu, kini tangan si Ligat telah dibalut dengan rapi menggunakan daun pisang dan ikat dengan tali yang terbuat dari pelepah pisang juga.

Berlanjut . . .


Posted from my blog with SteemPress : http://jubagarang.epizy.com/wp/2018/08/03/dodol-panas-itu-dingin-anak-si-perantau-3/

Sort:  

paknek si ligat orang yang bijak...
heheheh

Heh eh eh. Begitu pikiranku akan pikiran orang tua-tua dahulu. Begitu bijak. Memang. ;)

waduhhhhhh kepingin juga dodol teuwet

Wah dodolnya bikin gafok. Itu tangan si Ligat sudah tercelup kedalam dodol teuwoet.

Siapakah si Ligat itu? rupa-rupanya ini adalah kisah anak kecil tahun 80-an. Mereka tahu yang namanya rumoh manyang dan Teungku Rangkang.

Si Ligat adalah seseorang yang sekarang entah di dunia belahan mana. Imaginasi itu bermain indah dalam fikirku.

Sangat menyedihkan nasib si lihat, selalu saja ada musibah yang menimpa, .. kisah semakin menegangkan..kita tunggu Kelanjutannya @jubagarang.

Terima kasih @abughaisan83, semoga saya mampu menghadirkannya dengan lebih baik lagi dari hari.ke hari.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.15
JST 0.030
BTC 65551.56
ETH 2659.92
USDT 1.00
SBD 2.89