Bahasa Pancaindra

in #steempress6 years ago


Tentang cinta, tentang dua hati yang menyatu erat dan lekat
Hari ini aku menyaksikan rupa Pagi yang berbeda. Matanya yang tetap bersinar, seperti pantulan cahaya di permukaan telaga. Menyejukkan sekaligus memberi kehangatan. Mengirimkan sengatan listrik dengan letupan-letupan kecil yang menggelitik.

Senyumnya, tetap seperti sampan, mendayung perlahan, mengirimkan aba-aba. Isyarat rindu yang harus dituntaskan. Ia mengayuh pelan, kadang cepat, kadang memburu, menyesuaikan dengan ritme angin dan gelombang. Ada ombak yang harus ditaklukkan. Aku terpasak di antara kedua sayapnya.

Pagi, dari balik jendela itu dunia terlihat berbeda, ya? Lampu-lampu yang melilit tiang-tiang, warna langit yang beranjak tua, kemudian bersalin menjadi abu-abu. Berhiaskan manik-manik yang berkilau. Dininabobokan angin yang berkesiur lembut. Cahaya dan kegelapan saling bermutualisme.

Saat itulah aku menyaksikan bagaimana pancaindera saling berbicara dengan bahasanya sendiri. Kata-kata memilih bungkam. Membiarkan lidah, mata, kulit, telinga, hidung, saling berebut mengeluarkan emosi. Berjuta-juta pesan. Berjuta-juta bahasa.

Rindu perlu dibekukan, bukan? Cinta juga perlu diekstraksi. Dan waktu, perlu diikat di dalam benak dan ingatan. Agar ia, kelak, menjadi kesan dan kenangan yang membahagiakan.[]


Posted from my blog with SteemPress : https://senaraicinta.com/2018/09/12/bahasa-pancaindra/

Sort:  

Suka dengan kata-katanya. Apalagi kalimat terakhir😉

Posted using Partiko Android

hehehhe...semoga membahagiakan juga untukmu Mbak @jassy ;-)

jangan hmmm dong komennya, bingung mau nanggapinya hihihi

Ustaz Hayat sedang nyanyi Nisya Sabyan dia..hmmm hmmm hmmm...😂

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 56400.87
ETH 2980.27
USDT 1.00
SBD 2.19