Anemogami

in #steempress6 years ago (edited)


"Kamu masih mencintaiku, kan?" tanyamu malam itu. Lima belas menit menjelang pukul 00:00 WIB.

Aku yang sudah bersiap-siap ingin tidur jadi terbeliak kembali. Menatap layar ponsel dengan mata nyaris membulat. Geli dengan pertanyaan yang kau lontarkan. Kamu ini, tanpa perlu bertanya pun kau sudah tahu jawabannya, kan?

"Kamu masih ingin aku cintai?" balasku dengan gaya serius.

"Masih. Aku masih ingin dicintai olehmu. Dicintai itu nikmat."

Jawabanmu membuatku tersanjung. Membuat hatiku berbunga-bunga. Kenikmatan itu bukan hanya kamu yang merasakan, aku juga, aku juga merasakannya. Bahkan aku merasakan kenikmatan ganda. Nikmat karena mencintai kamu dan nikmat dicintai olehmu. Lagi pula, mengapa kamu berpikir aku tak lagi mencintai kamu? Atau aku akan berhenti mencintai kamu?

Kamu tahu, saat aku memutuskan mencintai kamu, aku melakukannya dengan sadar. Bukan hanya karena dorongan perasaan semata. Karena aku tahu, perasaan yang terlalu menggebu-gebu itu seperti badai, dia bisa bertiup sangat kencang, memorak-morandakan apa saja, tapi kemudian hening, senyap. Nyaris tanpa denyut. Hilang tanpa bekas.

Aku tidak ingin cinta kita seperti itu. Hadir hanya sebagai badai yang memorak-morandakan. Menghancurkan. Aku ingin cinta kita sebagai angin saja, yang bisa membantu penyerbukan anemogami pada tanaman padi, jagung, gandum, atau rerumputan. Yang bisa membuat kita semakin bertumbuh, berkembang, saling melengkapi, saling menutupi kekurangan masing-masing, saling mengedifikasi di setiap kesempatan yang kita punya.[]

 


Posted from my blog with SteemPress : https://senaraicinta.com/2018/08/20/anemogami/

Sort:  

Teruslah mencintai layaknya angin, ups! Jangan angin topan...

Posted using Partiko Android

Eaaaa eaaaa...

Bangun tidur kena gombal, mau tidur pun masih kena gombal si Zenja. Alamakjang.

hahahaha nggak bisa lihat orang senang wkwkwkw

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63281.14
ETH 2674.11
USDT 1.00
SBD 2.79