Keypad Smartphone Kita Belum Rusak

in #steempress6 years ago

Agar tak salah pengertian maka saya ingin tegaskan dahulu tulisan lebih saya maksudkan untuk diri saya pribadi. Apalah namanya, mungkin semacam pelecut walau tentu dengan alam sadar saya tak akan melecut tubuh dan jiwa sendiri dengan keras karena sadar akan rasa sakit.


Masih tentang kegiatan ketik mengetik keypad smartphone atau keyboard komputer.

Al Ikhwal ketika tangan mulai mengaduk gula dalam cawan berisi kopi robusta, tiba-tiba ada desiran nuansa dalam otak meranggas ke saraf tepi. Entah bagaimana sang biasa beruhasa meyakinkan bahwa ini perlu, ini menarik, ini penting. Selanjutnya ketika bibir menyeruput kopi dan harumnya bermain lincah hingga ke tenggorokan, sang perasaan semakin mendokrin betapa ia hanya hadir kali ini saja untuk selanjutnya pergi tak kembali.

Rakan, begitulah ketika pengalaman saya ketika ide datang tanpa di undang dan meneror tanpa ampun. Seperti demo yang masiv, ini memberontak ingin berubah wujud dari sekedar ide menjadi tulisan.


Kesempatan emas sebenarnya buat perangkai kata amatir seperti saya. Namun sekali lagi penulis amatir seperti saya selalu mencari apa saja untuk disalahkan dan langganannya adalah "mood". Setidaknya itu yang saya dapatkan dalam beberapa diskusi kepenulisan. Ketika kita sudah mendeklarasikan diri selaku penulis maka menulis dibawah tekanan adalah hal yang dinantikan.

Ketika format steemit hadir para penulis amatir menjadi punya alasan kuat yang berubah menjadi energi. Saya takjub sekali bercengkrama dengan orang-orang yang tampilannya sangat hemat kata tapi begitu berapi-api dalam tulisannya. Ya steemit telah memecahkan tantangan untuk membuat orang gila menulis tanpa di suruh dan ini dikeluhkan oleh beberapa penulis senior yang khawatir tak punya generasi penerus.

Namun badai turunnya harga reward menjadi penyebab sepinya meja diskusi dibeberapa tempat tongkrongan steemian. Bahkan ada stemiste saya di steemit yang dulu dengan bangga berujar kata petuah " proses tak mengkhianati hasil", tulisannya makin jarang saya nikmati.

Namun bagi saya menulis adalah menulis. Itu juga yang mendasari beberapa steemian yang berangkat dari blogger tak goyangvoleh badai sbd. Seorang dari mereka pernah bercerita ketika masih aktif di Kompasiana atau detik blog maka banyak saja tulisan dibaca orang itu sudah lebih dari cukup. Konon lagi ditanggapi oleh ramai orang atau puncak karirnya adalah tulisan itu menjadi headline.

Ah sudahlah, bagi yang berorientasi pada pendapatan bacalah kisah para senior yang pernah mengalami masa kehancuran pasar seperti sekarang. Tampak senior seumpama @levicore tak goyang.

Tapi saya ingin mengingatkan rakan-rakan bahwa menurut saya menulis adalah hal yang baik dan gunakan pula untuk hal-hal yang baik. Saya meyakini bahwa dengan berbuat baik tidak ada hal yang sia-sia.

Maka teruslah menulis untuk menulis.Tularkan energi positif tanpa ampun.

"Watawa shaubil Haq, watawa shaubil sabr".

Sekali lagi tulisan ini adalah pengingat bagi saya. Makasih sudah singhsi dan membaca.


Posted from my blog with SteemPress : https://malas-nulis.000webhostapp.com/2018/08/keypad-smartphone-kita-belum-rusak

Sort:  

Ahhh.. ternyata kopi pagi itu sangatlah kentara dengan kenikmatan, ditambah dengan kue boh bie lipeh goreng beralaskan sedikat saka, sungguh akan membuat lupa sarapan dalam waktu yang singkat.

Pisang goreng beteubai keureupeng Baro timang

Usaha tak menghindari hasil,kalo pun hasil nya berhkianat ,biar bang Dollah aja yang urus ...😵😂

Ya bang Dolah memang moiii

keren bang...

Oooman angeup angeup teuh nepujo ke dron

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63750.99
ETH 3130.22
USDT 1.00
SBD 3.95