Goreskan Tintamu Biarlah Jemarimu Mengayun Menoreh Aksara

in #steempress6 years ago (edited)

lmu itu adalah binatang buruan dan menulis adalah pengikatnya, Maka ikatlah buruanmu dengan tali yang kokoh.” Goreskan tintamu, biarlah ia mengukir cerita, karena setiap goresan memiliki makna

image

kolomsatu.com

Salam hangat sahabat inspiratif. Jumpa kembali dengan artikel saya kali ini. Apakabarnya anda hari ini? Semoga sepanjang hari yang kita lalui hari ini menyisakan berkah dan karunia untuk kita nikmati bersama keluarga dan orang-orang yang kita sayangi dan kasihi. Karena hanya dengan itulah segala sesuatu yang kita dapatkan akan terasa bernilai dalam kehidupan ini

Sahabat inspiratif, untuk melahirkan sebuah konten dengan kata-kata yang mentereng tentu bukanlah hal yang mudah, apalagi yang bertolak belakang dengan passion kita yang berbeda-beda. Ada yang tanpa susah payah, namun tidak sedikit yang jari-jemarinya sampai kriting dalam hal membuat sebuah tulisan, apalai tulisan yang konon akan dibaca oleh ribuan bahkan jutaan pasang mata

Begitupun yang selalu saya alami saban hari ketika mau menerbitkan sebuah artikel. Harapan dan kenyataan yang sejatinya berlainan membuat saya setengah frustasi dan hampir putus asa dibuatnya. Apalagi menulis sebuah artikel yang benar-benar bermanfaat buat banyak orang tentu bukanlah hal mudah yang bisa diselesaikan satu atau dua jam

image

simpletudu

Seperti pada kesempatan kali ini, hampir tiga jam lamanya tangan saya berada di keypad smartphone tapi belum juga menemukan ide apapun untuk saya tuangkan disini, sampai memasuki hitungan 3 setengah jam barulah saya menemukan inspirasi. Ide dari artikel saya kali ini bermula dari salah satu siaran televisi swasta yang kebetulan ada didepan saya

Anda pernah mendengar nama Helen Keller? Yapp dia adalah seorang tuna rungu, tuna netra bahkan tuna wicara. Namun helen keller mampu membuka mata seisi dunia dengan segala keterbatasan dan cacat yang ia miliki, bahkan tak ada yang menyangka ia sukses menjadi seorang penulis yang karyanya mendunia, bahkan dijadikan literatur klasik di Amerika dan diterjemahkan ke dalam 50 bahasa.

Mungkin bagi sebahagian kita berpikir itu adalah hal yang mustahil ia lakukan bahkan tidak sedikit juga yang sampai tidak habis pikir, bagaimana bisa dengan keadaan buta dan tuli Helen bisa menjadi penulis. Bagaimana juga Helen bisa menjalani kehidupannya dalam kesendirian dan keterbatasan. Tanpa bisa mendengar suara apapun, tanpa melihat benda apa pun, tanpa bisa berkata apapun.

Bayangkan bagaimana rasanya hidup di dunia yang sepertinya kosong, tanpa cahaya, tanpa suara dan tanpa kata?

image

qureta.com

Nah, andaikata kita membandingkan dengan diri kita, tentu sangat jauh berbeda. Kita semua pasti punya kondisi fisik yang jauh lebih baik daripada Helen Keller, bukan? kita juga pasti diberi kemampuan yang lebih untuk mengembangkan talenta kita. Mengerjakan apa yang menjadi kemauan kita, melihat apa yang selalu tampak di pelupuk mata serta berbicara apa saja yang kita inginkan

Tapi kenapa seringkali yang kita lakukan adalah selalu berorientasi dengan apa yang tidak kita miliki dan selalu iri dengan keberhasilan orang lain. Kita selalu berpikir bahwa orang lain punya kelebihan yang jauh diatas kita, sehingga mereka berhasil. Kita bahkan tidak pernah bergerak sama sekali untuk berusaha menggali dan mengembangkan potensi yang kita miliki. Kenapa kita tidak memulai sesuatu dengan apa yang ada pada diri kita, bukan yang tidak ada pada kita yang selalu kita cari

Seharusnya, tiap jengkal waktu yang kita lalui menjadi sebuah pelajaran berharga, bahwa sejauh ini kita masih diberikan kesempatan dalam upaya memahami dan mensyukuri dengan segala kesempurnaan yang kita punya. Dengan selalu bersyukur Niscaya hidup menjadi tenang, pandai bersyukur jika diberi Nikmat dan senantiasa bersabar manakala beroleh cobaan

Kisah inspiratif yang ditunjukkan helen keller adalah sebuah bukti yang tidak bisa kita pungkiri. Keterbatasan serta cacat tubuh bukanlah satu alasan untuk tidak berkarya. Sejauh ini ada satu pesan yang tersirat yang dapat kita simpulkan dari cerita helen yaitu “Menulislah !”, yaa, karena dengan menulis kita dapat bercerita pada dunia tentang apa saja, begitu banyak sejarah yang terkuak karena diabadikan melalui sebuah tulisan,

Akhir kata, Goreskan tintamu, biarlah jemarimu mengayun menoreh aksara, karena aksara adalah milik kita Goreskan tintamu, biarlah aksara terangkai menjadi milyaran kata, kerana aksara mendunia

Special Thanks

Sevenfingers Creators

And Curator Indonesia

@levycore and @aiqabrago

image

VOTE WITNESS @steempress
Join Us On Discord steempress

image

Thanks For Readiing GORESKAN TINTAMU, Biarlah Jemarimu Mengayun Menoreh AKSARA please share

keep your spirit

https://steemit.com/@arispranata5

thank steemit (1).gif



Posted from my blog with SteemPress : http://arispranata.epizy.com/2018/12/08/goreskan-tintamu-biarlah-jemarimu-mengayun-menoreh-aksara/

Sort:  

Pu yang bereh adun @lontuan saleum meuturi, loen nakeuh salah sidro warga gampong uleemadon dekat pesisir pantai, adun dimana

Geet. Lon jino siat di Bna. Saleum meuturi sit.

Baiklah adun, salam buat sahabat semua di bna, salam takzim dari lhokseumawe-Aceh Utara

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.12
JST 0.028
BTC 61901.34
ETH 3400.58
USDT 1.00
SBD 2.53