5 Isi Tas yang Selalu Ada Sejak Dahulu
5 Isi Tas yang Selalu Ada Sejak Dahulu – Ngomongin soal pasti yang mengenal saya sejak kecil selalu mengidentikkannya dengan Kantong Doraemon. Kok bisa gitu? Ya, karena dari dulu saya tidak suka bawa tas ringan. Kayak nggak pede aja gitu rasanya. Maka jadilah tas sekolah saya selalu penuh dan bagi teman saya yang mengangkatnya waktu itu, katanya seluruh perpustakaan masuk tas saya semua, haha.
Hmm, bisa dibayangkan kalau satu mata pelajaran punya literature (buku cetak) lebih dari 2 dan itu saya bawa semuanya ke sekolah. Karena saya paling anti ketika guru menjelaskan sementara tidak bisa menyimak dengan baik kalimat yang disampaikan. Kalau tahu di buku mana beliau baca, saya jadi bisa memahami dengan cepat.
Bisa dibayangkan juga kalau satu hari mata pelajarannya lebih dari satu dengan buku cetak yang juga lebih dari dua, haha. Tas saya memang besar. Wajar kalau setiap tahun saya selalu ganti tas dengan berbagai macam drama, seperti talinya putus, resleting-nya udah patah dan masih banyak lagi.
Seiring berjalannya waktu, saya pun mengurangi. Beda isi tas ketika masih kuliah, sudah menikah dan punya anak. Namun, saat saya masih kuliah, khususnya 2008 (ambil pascasarjana waktu itu), isi tas saya pasti harus membawa barang-barang wajib. Meskipun sebenarnya masih ada yang lain dari 5 barang utama tersebut.
@katalensaku
Ini dia 5 isi tas yang selalu ada sejak dahulu :
Ponsel
Sejak mengenal benda satu ini, tas saya selalu harus ada ini. Karena semuanya mudah dengan hape. Bahkan transaksi apapun sekarang semuanya hanya lewat hape. Ponsel yang saya punya pun bukan yang cetar membahana kok, tetapi spesifikasinya sudah mumpuni. Baik buat foto, video atau sekadar browsing artikel di internet (kadang blogwalking gitu kalau lagi suntuk di jalan).
Namun, dengan ponsel saya masih belum sanggup untuk menulis blog. Yaa tahulah jari saya ukurannya hampir sama dengan jempol, haha.
Buku
Nah, yang satu ini sejak sekolah hampir nggak pernah lupa. Kebiasaan yang selalu dianggap positif oleh alm. Bapak jika kemana-mana selalu ada buku. Kalau sedang perjalanan traveling bersama keluarga atau kemana saja, pasti di tas saya ada buku. Mirip sama alm. Bapak.
Sekarang ini buku bahkan bisa menjadi bagian still life photography kalau saya sedang hang out keluar atau mungkin sedang janjian sama teman di resto atau café. Properti yang tidak pernah jelek di mata lensa.
Tak hanya buku bacaan yang saya bawa. Buku agenda atau planner pun jadi barang wajib di tas. Karena di dalam agenda bisa saya selipkan berbagai macam cards
Token
Saya membawa ini untuk berjaga-jaga ada hal mendesak ketika saya di luar rumah dan sulit menemukan ATM. Dengan token saya bisa melakukan transaksi apapun dengan siapapun. Bahkan tidak jarang suami di rumah mendadak meminta ditransferkan untuk keperluan
biaya cetak klien karena sebagian klien memakai rekening saya untuk proses pembayaran.
Dan juga karena saya sedang menjalani bisnis online shop berupa pakaian anak dan rok celana Rocella (bisa dicek di IG @rocellasby), maka transfer ke supplier bisa saya lakukan kapan saja dan dimana saja dengan token.
Properti Foto
Kemana-mana sejak konsen ke hobi yang menghasilkan satu ini, saya jadi bawa properti yang ukurannya mini. Kadang bawa cangkir kopi atau alas foto, namun kemudian sekarang ini di tempat nongkrong seperti café tanpa alas foto juga sudah oke banget.
Kamera
Meskipun jadul, kamera Canon 1000D tidak pernah lupa untuk saya bawa. Sebab pekerjaan sebagai blogger ketika meliput acara seringnya menuntut ada foto sebagai bukti kehadiran dan juga bahan postingan blog. That’s why saya selalu siapkan.
“Bukannya sudah ada hape? Potret pakai hape saja dong biar tidak ribet.”*** Well… itulah 5 isi tas saya yang selalu ada sejak dahulu. Kalau ditanya bagaimana dengan keperluan anak, saat ini berupaya untuk memasukkan keperluan anak di tas anak sendiri. Supaya terbiasa bertanggung jawab dengan barang-barangnya sejak kecil. Meskipun terkadang isi tasnya pindah ke dalam tas saya, haha.
Posted from my blog with SteemPress : https://chemistrahmah.com/5-isi-tas-yang-selalu-ada-sejak-dahulu.html