‘Harimau’ di Jalan Kota

in #steempress6 years ago (edited)

[Foto: Ratno|WAG JPL]

Ada yang baru di Car Free Day Banda Aceh, Ahad pagi 29 Juli 2018. Sebagian orang mengecat sebelah mukanya dengan loreng harimau, sebagian lagi mengenakan topeng. Tak menyeramkan, tapi jenaka. Mereka mengusung pesan, selamatkan harimau kami.

Car Free Day yang membebaskan separuh Jalan Tgk Daud Beureueh saban Ahad pagi, dimeriahkan dengan peringatan Global Tiger Day (Hari Harimau Sedunia). Agenda ini diusung oleh komunitas Tiger Heart Aceh, yang dicetus sejak awal Februari 2018 lalu. Ini adalah jaringan relawan Forum Harimau Kita yang menaungi beberapa lembaga pecinta satwa dan lingkungan.

Koordinator Tiger Heart Aceh, Cut Ervida Diana mengatakan peringatan Hari Harimau Sedunia di Banda Aceh mengusung tema ‘Kearifan lokal untuk Konservasi Harimau Sumatera’. Ragam kegiatan digelar seperti kontes foto, melukis sampai pawai mengusung pesan-pesan.


[Foto: Humas Banda Aceh]

Harimau Sumatera diambang punah, menjaganya adalah kewajiban semua pihak untuk keseimbangan ekosistem hutan. Maka, Cut Ervida mengajak warga untuk peduli pada kampanye-kampanye penyelamatan hewan langka itu.

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman ambil bagian dalam kegiatan tersebut, bahkan turun menandatangani Piagam Global Tiger Day 2018, guna menegaskan keseriusannya dalam kampanye menjaga lestarinya Harimau Sumatera. “Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam usaha konservasi Harimau.”

Populasi Harimau makin berkurang dari tahun ke tahun. Beberapa waktu lalu, Forum Harimau Kita merilis hewan tersebut diprediksi berjumlah sekitar 1.000 ekor pada tahun 1978. Belakangan jumlahnya terus menurun. Data yang disampaikan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, jumlah Harimau Sumatera saat ini diperkirakan kurang dari 500 ekor, sekitar 200 ekor di antaranya hidup di hutan-hutan Provinsi Aceh.

Deforestasi hutan, perburuan, konflik dengan manusia menjadi penyebab utama habitat hewan langka ini terus berkurang. Hanya dengan melindungi dan menjaga wilayah hidupnya, Harimau akan selalu hidup dan tak menjadi dongeng maupun lukisan rumah di kemudian hari.


Sumber WWF Indonesia

Harimau Sumatera dengan nama latin Panthera Tigris Sumatrae menjadi satu sub-spesies harimau dari tiga jenis yang hidup di Indonesia. Jenis ini bertubuh kecil dibandingkan dengan saudaranya yang berada di Afrika dan Amerika Latin. Jika sudah dewasa memiliki tinggi sekitar 60 sentimeter dengan berat mencapai 100 – 140 kilogram, dengan panjang tubuh kisaran 2,5 meter. Jenis betina sedikit lebih ramping. []

@abuarkan
Adi Warsidi
U5dtm2CteQb7AYt7ykQ2FNBenDjo13w_1680x8400.png



Posted from my blog with SteemPress : http://adiwarsidi.com/harimau-di-jalan-kota/

Sort:  

Perkembangan zaman telah membuat mereka terdesak dan menuju kepada kepunahan, perburuan juga menjadi faktor penting punahnya species langka ini bg @abuarkan

Beutoi Abu. Sama2 Abu tanyoe ... hahaha.

Saat kita kecil binatang yang paling kita takuti selain ular adalah harimau. Awas nanti diterkam harimau. Hati-hati disana ular. Dua jenis binatang ini sukses memberi kesan takut kepada kita. Namun hari ini (mungkin salah satu pelaku perdagangan satwa tersebut) pernah pula ditanyakan hal yang sama.

Inilah saat dimana saat senjata dan uang membuat manusia tak lagi takut dengan auman harimau.

Terimkasih informasinya pak @abuarkan.

Posted using Partiko Android

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 63615.94
ETH 2475.04
USDT 1.00
SBD 2.54