MELATIH STRESS
Kalau ada orang mengaku sakit kena covid, apakah orang itu tidak beriman, tidak berdoa?
Kalau ada orang sakit kena penyakit selain covid dan dia bercerita, apakah orang itu tidak berdoa?
Kalau ada orang "terkena" kecemasan dan mengakuinya, apakah orang itu tidak berdoa?
Apa yang mendasari pemikiran atas perbedaan sakit fisik dan mental, menurut Anda?
Mengapa harus ada dokter spesialis kejiwaan kalau itu dianggap tidak penting?
Mengapa edukasi untuk persoalan mental ini menjadi "berbeda"?
Tidak ada yang tidak punya (potensi) penyakit dalam dirinya. Coba dicerna berulang kalimat ini. Tidak sakit secara fisik, belum tentu tidak terhindar dari penyakit psikis. Dan sakit yang menimpa itu tentu bukan keinginan kita. Selain Qodarullah dan efek sebab-akibat, tidak ada orang yang meminta diberi sakit, bukan?
Sakit, baik fisik atau psikis, itu saling memengaruhi.
Orang kena covid atau sakit lain, itu jelas fisik, tapi juga memengaruhi mentalnya. Mengubah cara pandang terhadap segala sesuatu.
Orang yang kena kecemasan, atau anxiety, yang mana itu adalah pertanda psikis yang kena, bisa memengaruhi kesehatan fisik kalau orang tersebut tidak segera mengenali dan menyiasatinya.
Baiklah, terkait dengan tulisan saya di atas, mari kita baca rangkuman hasil menyimak paparan Dr. Andri, Sp. KJ, FACLP, dokter spesialis kesehatan jiwa beberapa waktu lalu.
Saya bagikan poin-poin penting utamanya:
☆ Gangguan jiwa organik, yaitu kondisi ketika kerusakan pada otak menyebabkan gangguan pada mental. Penyebabnya bisa karena demensia, alzheimer, parkinson.
☆ Gangguan akibat zat.
☆ Skizoprenia
♡ Berpikir positif terus menerus itu harus dilatih. Perspektif negatif tidak gampang diubah untuk jadi positif, bahkan normal. Hal ini disebabkan faktor genetik dan pola asuh. Seseorang yang mewarisi pola pikir negatif dan dibesarkan dalam pola asuh negatif, akan sulit untuk diajak berpikir positif.
◇ Salah satu gejala kecemasan yaitu gangguan tidur. Tidur yang baik itu minimal 5 jam. Jika kurang dari 5 jam, maka kerja jantung jadi berlebihan, badan jadi loyo, lemas, dan lain-lain. Kemudian banyak yang akhirnya harus mengonsumsi obat tidur. Tapi jika sudah 1 bulan terus-menerus mengonsumsi obat tidur, segera konsultasi ke dokter jiwa.
¤ Gangguan kejiwaan
- Gejala kecemasan: Overworried, waswas, ketakutan. Ini bisa jadi depresi jika tidak ditangani.
- Depresi: * unipolar: gangguan mood (minimal 2 minggu berturut-turut), putus asa, hilang semangat.
* bipolar: gejolak emosi berlebihan, gangguan suasana hati secara drastis. - Psikotik--> distigma gila. Penderitanya mengalami kesulitan tidak bisa membedakan kenyataan dan imajinasi. Gejalanya berupa halusinasi, delusi, dan waham.
♧ Melatih Stress
Kecemasan itu bisa juga karena genetik. Seseorang yang pencemas rata-rata berasal dari orangtua/keluarga pencemas, mudah panik.
Untuk melatih stress: jangan takut stress (sebab orang hidup pasti mengalami stress), pahami stress, kenali stress, dan latihan pelan-pelan untuk mengendalikan stress.
Kuncinya 3 kata: IKHLAS - SABAR - SADAR
Nah, demikian yang bisa saya sarikan dari hasil menyimak paparan dokter Andri sebulan lalu di IG live. Semoga bermanfaat. Semoga memberikan pencerahan bagi yang belum tahu. Semoga memberikan pemahaman bagi orang yang memandang sebelah mata pada kesehatan mental. Semoga mengingatkan kembali bagi yang sudah tahu. Semoga semakin sadar pada kapasitas diri sendiri akan respon terhadap (tempaan) sekitar, sehingga tahu bagaimana sebaiknya menyiasati untuk tetap sehat psikis dan fisik.
Jika ada informasi yang kurang tepat atau tidak lengkap, silakan menambahkan.
Kita tentu perlu mengupayakan kesehatan kita semaksimal mungkin, dengan ikhtiar sebaik-baiknya. Semaksimal yang kita mampu. Yang sedang sakit (fisik), yang sudah sakit dan sembuh, yang sehat dan semoga terus sehat, mari kita sama-sama sadari ambang batas resistensi diri terhadap penyakit. Agar bisa menjalani kehidupan dengan baik. Seperti kata dokter Andri: kenali, kemudian ikhlas, sabar, dan sadar.
Doa-doa terpanjat kepada Yang Maha, semoga badai segera berlalu, dan kita semua dikaruniakan kesehatan fisik dan psikis. Aamiin.
Jaga sehat, jaga imun.
Love,
❤RAB