APAKAH PENTING MEMPELAJARI BANGUNAN KOLONIAL?

in #steemitlisa2 years ago

image.png
Sumber : 99.co

Pendudukan kolonial Belanda di Indonesia meskipun sudah lama berakhir namun masih menyisakan banyak hal hingga hari ini. Secara fisik dapat dilihat dari infrastruktur yang masih bertahan, sedangkan secara non-fisik ditemui pada beberapa peraturan yang masih berakar dari tradisi pendudukan tersebut. Salah satu dampak dari pendudukan kolonial Belanda secara non-fisik yang masih berbekas hingga hari ini adalah adanya sentimen masyarakat terhadap peninggalan kolonial Belanda, khususnya pada bangunan.

Tidak bisa dipungkiri ada beberapa kalangan masyarakat yang mengganggap peninggalan kolonial Belanda terutama bangunan adalah suatu hal yang tidak perlu dipertahankan atau bahkan tidak perlu dipelajari. Alasan dari sikap tersebut karena merasa pendudukan kolonial Belanda sebagian besar membawa dampak buruk terutama pada masalah mental seperti perasaan tidak suka dan merasa seperti mengingat masa lalu pendudukan yang tidak menyenangkan. Namun sebenarnya apakah benar peninggalan kolonial Belanda tidak layak dan tidak penting untuk dipelajari?

Menurut penulis yang satu tahun terakhir banyak membaca jurnal dan referensi tentang bangunan kolonial, mempelajari hal ini bukanlah suatu hal yang salah. Sebagaimana kita ketahui masa pendudukan kolonial Belanda di Indonesia sudah lama berakhir dan memang meninggalkan histori kelam. Namun demikian, generasi masa lalu maupun generasi saat ini tidak bisa memilih untuk dijajah oleh siapa, kapan waktunya dan berapa lama. Artinya hal tersebut merupakan sesuatu yang diluar kendali dan sudah selesai terjadi.

Seperti setiap orang yang darinya bisa diambil hal baik, bagi penulis bangunan-bangunan peninggalan kolonial Belanda juga berlaku hal yang sama. Bangunan-bangunan tersebut dibangun dengan teknologi terbaru saat itu seperti penggunaan beton, bata merah, dan kaca. Selain itu setiap bangunan juga dibangun dengan penyesuaian iklim dan budaya. Memiliki banyak bukaan, memiliki beranda untuk mengobrol dan bertegur sapa serta menggabungkan tatanan dan ornamen budaya masyakat Indonesia ke dalam bangunannya.

Menurut penulis hal-hal seperti ini adalah hal yang penting untuk dipelajari guna menambah wawasan dan mengambil hal baik dari keberadaan bangunan tersebut. Apalagi jika bangunan-bangunan tersebut masih layak untuk digunakan dan dilakukan adaptive re-use, yaitu mengalihkan fungsi lama menjadi fungsi baru untuk menjaga kelestarian bangunan (Purwantiasning, 2014).

Beberapa contoh bangunan kolonial yang diadaptive re-use dan masih digunakan hingga saat ini seperti Lawang Sewu, Museum Fatahillah dan Gedung Bank Indonesia cabang Aceh. Alih-alih diruntuhkan bangunan-bangunan ini dialihfungsikan oleh pemerintah menjadi bangunan milik negara yang berdampak baik. Begitu juga dengan rumah-rumah kolonial yang belakangan marak dialihfungsikan menjadi kafe.

image.png
Gedung balai kota Batavia dialihfungsikan menjadi Musuem Fatahillah
Sumber : adjar.grid.id

image.png
Indischetafel Cafe Kolonial, Bandung
Sumber : tripadvisor.co.id

Referensi
Adryamarthanino, Verelladevanka. (2021). Sejarah Museum Fatahillah. https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/15/200000679/sejarah- museum-fatahillah?page=all. (Diakses 16 Oktober 2022).
Budhiman, Ilham. (2020). 8 Gambar Gedung Peninggalan Arsitektur Kolonial Di Indonesia Yang Masih Berfungsi Dengan Baik. Mana Favoritmu?. https://www.99.co/blog/indonesia/gedung-peninggalan-arsitektur- kolonial/. (Diakses 16 Oktober 2022).

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.21
JST 0.037
BTC 98412.70
ETH 3501.42
USDT 1.00
SBD 3.41