Hidup Sukses, Mulia dan Bermanfaat Untuk Sesama
Hidup sukses merupakan impian setiap orang, namun kesuksesan tidak segampang membalikkan telapak tangan, adakadabra, bimsalabim, sukses perlu tempaan dari kegagalan dan jatuh bangun ,karena justru akan menjadi guru yang akan mengawal , membimbing, dan menasihati setiap langkahnya, agar semakin berhati-hati melangkah dan agar tidak jatuh pada lubang yang sama. Ia akan terus belajar dan belajar baik dari sisi sejarah orang sukses, dan belajar menghadapi kenyataan, serta belajar dari pengalaman yang pernah ia temui.
Kesuksesan setiap orang memiliki pandangan yang berbeda dan ukuran yang berbeda pula, seorang seniman dikatakan / mengatakan sukses, bila manggung /show pertamanya dengan pengunjung yang membludak, guru yang sukses , ketika menyampaikan materi kepada siswa sesuai SK ( standar kompetensi ) dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan , pedagang yang sukses , ketika memperoleh keuntungan berlipat ganda, dan direktur yang sukses, ketika mampu membawa perusahaannya pada perkembangan dan kemajuannya, serta mampu memimpin bawahan / karyawannya hidup dalam kenyamanan dan hidup sejahtera.
Hidup sukses akan membawa kemuliaan dan kebahagiaan baik bagi dinya, keluarga dan bahkan masyarakat sekelilingnya, seseorang dapat dikatakan sukses atau menjadi ukuran sukses apabila telah dapat mewujudkan kemuliaan dan kebahagiaan diri, keluarga dan masyarakat sekelilingnya.
Seorang pemimpin dapat dikatakan sukses dalam kepemimpinannya, bila ia mampu menciptakan setiap kebijakannya dapat mengayomi setiap warganya tanpa ada diskriminasi apapun, dan setiap pidatonya akan membawa suasana masyarakat nyaman, terlindungi, termotivasi, dan tidak membawa gesekan sekecil apapun yang membawa perpecahan, ia justru akan membawa masyaratnya pada persatuan yang kuat, dari latar belakang yang plural tanpa membedakan perbedaan yang ada.
Sebaliknya pemimpin yang gagal, adalah pemimpin yang mengambil/mengeluarkan kebijakannya menimbulkan gesekan dan perpecahan rakyat/masyarakatnya, karena fanatik faham sendiri /kelompoknya dan memaksakan kehendak yang hina dina tanpa menghormati dan menghargai kelompok masyarakat yang lain.