Masjid Kebanggaan Masyarakat Bireuen Jadi Singgahan Wajib Wisatawan

in #steemithistorismasjid3 years ago (edited)

Di bumi Aceh kerap di temui bangunan yang bernilai religius, terutama pada bangunan masjid yang beraneka ragam arsitektur yang disajikan dalam berbagai macam nuansa turut menjadikan sebuah pesona yang bisa dinikmati keindahannya. Salah satunya Masjid Agung Sultan Jeumpa.

WhatsApp Image 2021-05-07 at 02.09.18.jpeg

Masjid ini terletak di jalan lintas Bireuen-Takengon kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen, berada di pusat perkotaannya masjid ini kerap kali menjadi singgahan wajib bagi para backpacker atau turis dari berbagai daearah.
Masjid yang sudah menjadi ikonik kota ini dibangun pada tahun 1965, berawal dari peristiwa gempa pada tahun tersebut sebuah masjid kebanggaan masyarakat Bireuen yang berada di jalan lintas Medan-Banda Aceh tepatnya di Gampong Pulo Ara roboh pada saat itu, disaat ketiadaan satupun rumah ibadah masyarakat bermusyawarah untuk membangun rumah ibadah kembali. Musyawarah pun menghasilkan mufakat itu mencapai titik temu bahwa sepakat akan membangun kembali mesjid di tempat yang sekarang berdiri tepatnya di Gampong Meunasah Capa. Berasal dari cerita warga setempat bahwa mesjid itu berdiri atas bantuan masyarakat Bireuen, setiap orang menginfakkan dua butir kelapa yang kemudian dikumpulkan dan dijual untuk biaya pembangunan masjid.
Kegiatan peribadatan selalu aktif dilakukan apalagi dibulan suci Ramadhan, jamaah selalu ramai dari hari biasanya . “ jamaahnya selalu ramai apalagi ini bulan puasa banyak kegiatan ibadah yang dilakukan di masjid mulai dari I’tikaf, kajian agama setiap subuh, tadarus. Suasananya yang adem pun juga membuat orang betah di masjid.” Kata Teungku M. Jafar salah satu pengurus mesjid.
Di tahun 2005 sejarah mencatat bahwa pelaksanaan hukuman cambuk pertama secara terbuka yang ditonton oleh ribuan pasang mata dilaksanakan di halaman masjid seluas dua hektar lebih ini, dan itu juga menjadi tontonan baru bagi masyarakat Bireuen pada saat itu.
Penamaan masjid ini pun banyak menjadi tanda tanya yang dulunya masyarakat mengenal masjid ini dengan masjid Agung atau masjid Jami’ kemudian di tahun 2016 berubah nama menjadi Masjid Agung Sultan Jeumpa. Proses penamaan ini tidak terjadi begitu saja, para Ulama dan para tokoh masyarakat melakukan diskusi melalui seminarisasi sepakat menamakan masjid ini dengan Masjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen. Mengingat dulunya belum ada penamaan yang lebih spesifik maka diberikanlah nama. Amr

Sort:  

Terimong gaseh😀

cukop ceudah mesjid geutanyo
salam sm sm aneuk bireuen

Coin Marketplace

STEEM 0.23
TRX 0.12
JST 0.029
BTC 66505.48
ETH 3595.60
USDT 1.00
SBD 2.90