Senjata Pamungkas Bagi Pemimpin Dalam Pengambilan Keputusan

*** Hello sahabat steemians....! ***

Sebagaimana yang pernah saya tulis pada postingan sebelumnya, bahwa setiap pengambilan keputusan bagi pemimpin akan mempunyai resiko, namun jikapun demikian pemimpin harus berani mengambil keputusan. memang pengambilan keputusan berdasarkan pendapat, saran dan masukan dari anggota organisasi, namun keputusan terakhir tetap pada pemimpin dan pemimpin yang bertanggung jawab.

source

Untuk menghindari resiko atau meminimalisasikan resiko, maka pemimpin harus menyampaikan setiap yang telah menjadi keputusan dengan argumen yang rasional dan logis dan fakta – fakta disertai dengan data yang valid, maka keputusan tersebut akan bisa diterima oleh banyak orang.

Misalnya saja, pemimpin mengatakan bahwa orang Indonesia suatu saat tidak akan suka makan nasi lagi, karena orang Indonesia sering meniru gaya orang Eropa dan Amerika. Pernyataan ini hanya menduga duga dan prasangka yang belum pasti terjadi.
Oleh karena sering menggunakan cara berpikir menduga – duga dan berprasangka, maka setiap pengambilan keputusan akan lebih banyak yang tidak menerima. Karena di era yang serba modern, perkembangan teknologi, pemikiran orang pada umumny semakin kritis, apalagi menggunakan kepemimpinan sistem demokratis, tentu akan terjadi perdebatan bahkan penolakan terhadap keputusan yang telah ditetapkan.

lain jika pemimpin mengeluarkan pernyataan bahwa orang Indonesia suatu saat tidak bisa makan nasi lagi, karena telah terjadi pergeseran pembanguna ekonomi, yaitu dari pertanianisasi ke industrialisasi. Tentu orang akan menerima pendapat tersebut, karena menuju industrialisasi, tentu area persawahan akan dijadikan pembanguna sarana dan prasaran untuk mendukung industriliasasi.

Kedua contoh pernyataan tersebut merupakan cara berpikir logis dan tidak logis. Karena sebelum meneluarkan pernyataan maka perlu pertimbangan dan mengkaji lebih mendalam, mengevaluasi tentang pernyataan yang ingin disampaikan, apalagi samapi langsung menetapkan sebuah keputusan, hal seperti ini sama saja dengan mengundang resiko, bukan menghindar resiko.

Berpikir secara logis memiliki prinsip – prinsip yang digali melalui ilmu logika. Ilmu logika merupakan studi penalaran, yaitu cara berpikir dengan mengembangkan sesuatu yang berdasarkan akal budi dan bukan dengan perasaan dan pengalaman.
Berkaitan dengan pemimpin, maka bagi seorang pemimpin harus mampu menguasai ilmu logika untuk mencerna dan menganalisa jika setiap ada persoalan yang wajib untuk diselesaikan dengan menetapkan keputusan.

Berbicara pemimpin tentu tidak bisa dipisahkan dengan kekuasaan, memperoleh kekuasaan tentu dengan ilmu politik, yang ingin saya sampaikan adalah bagi pemimpin tidak akan bisa lepas dari pengaruh – pengaruh politik, selain itu seorang pemimpin juga akan mengelola kepentingan – kepentingan elit politik. Jadi, jika berhubungan dengan para politikus, bahwa pada umumnya akan berbicara tanpa menggunakan logika, tapi hanya berbicara kepentingan. Disaat posisi seperti ini pemimpin harus mempunyai senjata pamungkas untuk bisa bernegosiasi dengan pihak yang punya kepentingan pribadi dan kelompok.

Berdasarkan uraian di atas bahwa, senjata pamungkas adalah kemampuan menggunakan logika yaitu dengan berpikir logis dan rasional. Karena dengan memiliki kemampuan tersebut, tentu mampu memberi pernyataan – pernyataan yang bisa diterima oleh pihak – pihak berkepentingan. Kemungkinan besar dengan berpikir logis dan rasional, maka akan mudah pula bagi pemimpin menyimpulkan dan mengevaluasi setiap pernyataannya. Sehingga akan menyelamatkan pemimpin dari kekeliruan dalam pengambilan keputusan.

Sekian tulisan singkat saya ini, semoga bermanfaat untuk kita semua, terima kasih jika telah mengunjungi blog saya dan telah membacanya. Dan berharap steemit ini semakin bermanfaat bagi pengguna terutama dalam mengembangkan bakat dan karyanya.

*** Salam kompak selalu sesama steemians...! ***

By YOGA