How To Introduce Sex Education To Children by Age Stage [ENG - INA]

in #steemiteducation7 years ago

sex ed.png

source

Sexual violence against children is not only done by people we do not know, can happen from the nearest person. Many cases found neighbors abusing his neighbor's children, grandfather molested his grandson, until the most sad case is a father who dared to abuse his son. This is due to the deviant behavior of the offender and is aggravated by the child's inadequacy against them. Based on the incident, it is very important for parents to sex education to children.

Kekerasan seks pada anak kini tidak hanya dilakukan oleh orang lain yang tidak dikenal, namun juga bisa dilakukan oleh orang terdekat. Banyak kasus terjadi kekerasan dilakukan oleh tetangga, kakek, hingga yang paling parah ialah kekerasan yang dilakukan oleh ayah pada anak. Hal ini terkait dengan ketidak berdayaan anak kecil pada orang yang lebih tua. Dari beberapa kasus tersebut, maka sangat penting untuk mengajarkan seks edukasi pada anak.

There is no longer a taboo term in talking about sexual issues in the presence of children. From an early age parents have to be wary about this issue because sexual crimes are increasingly rife lately.
Children are increasingly easy to access the internet and open things they do not deserve. Peer influence is also very large. The words spoken by peers are often simply 'copied' by our children without them knowing what it means. It is the parent's job to always filter and provide a correct understanding of the child.

Tak ada kata tabu untuk mengajarkan seks edukasi pada anak. Mulai dari usia dini, orang tua semestinya sudah wanti-wanti dengan tingkat kekerasan seks pada anak yang semakin hari semakin tinggi. Anak-anak juga saat ini sangat mudah untuk mengakses internet dan anak sangat mudah membuka situs yang tidak semestinya. Ya dapat dikatakan, pengaruh teman sepermainan sangatlah besar. Ada pepatah yang mengatakan, anak akan sangat mudah meniru dari teman sebayanya tanpa tahu apa maksudnya. Inilah tugas orang tua yang sebenarnya untuk bisa menyaring informasi dari luar dan memberikan pemahaman yang benar pada anak.

To provide sexual education in children, we should first understand how the overall stages of child development for each child ages. Here is how to provide sexual education in children according to the stage of development:

Dalam memberikan pendidikan seks pada anak, kita perlu memahami tahapan-tahapan perkembangan anak sesuai usia. Berikut ini penjelasan dalam memberikan pendidikan seks sesuai dengan tahapan usia anak:

Age 2-3 years

At this age the children's vocabulary begins to grow. Children begin to imitate the words he hears from those around them. Kids began to understand that every form of thing must have a 'name'. Parents should introduce male and female genitals with their real names, namely 'penis' and 'vagina', not in other terms. This is so that children are not confused and misperception, and teaches the child that the genitals are not to be mocked or toyed with.

sex ed1.png

source

Usia 2-3 tahun
Pada usia ini anak-anak mulai memahami kosa kata. Anak-anak mulai meniru kata-kata apa yang didengar dari sekitarnya. Anak mulai memahami sesuatu melalui nama. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya mulai memperkenalkan tentang nama pada area genital manusia dengan nama sebenarnya, seperti penis dan vagina, bukan dengan bahasa daerah atau sebutan lain. Dengan mengajarkan anak nama alat genital yang sebenarnya akan tidak membuat anak bingung di kemudian hari.

Age 3-4 years

At this age the child begins to ask "How do I have different siblings?", "How come baby sister?". Provide an explanation of 'child language', not with complicated language, for example: "The baby's little sister from inside Mom's belly, initially very small and then grew big and ready to get out into this world".
In addition to providing an explanation can also show an example of aunt or anyone who was pregnant with her child, because at this age the child is more easily digested by looking directly.

sex ed2.png

Usia 3 – 4 tahun
Pada tahap usia ini, anak mulai bertanya “Bagaimana saya punya saudara yang berbeda?”, “Bagaimana adik bayi ada?”, dll. Berikanlah penjelasan dengan menggunakan bahasa anak dan berikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Misalnya seperti, “Adik kecil berasal dari perut Ibu, mulai dari kecil hingga besar dan akhirnya siap keluar untuk melihat dunia”. Saat memberikan penjelasan, ada baiknya dengan menggunakan contoh misalnya dengan menghadirkan seseorang yang sedang hamil. Karena anak akan lebih memahami dengan melihat secara langsung.

Age 5-6 years

At this age the child has begun to be given a more complex explanation for example by mentioning about the part of a woman's womb. Explanation can be done by showing an image.
Parents can say "In the stomach of mama is like this the condition, this is called the womb, this name is ovary, baby brother will sleep here for 9 months".

Usia 5-6 tahun
Pada usia ini anak mulai diberikan penjelasan yang lebih kompleks dibandingkan usia sebelumnya, misalnya dengan menjelaskan tentang bagian kandungan pada wanita. Penjelasan akan lebih baik bila disertai dengan gambar. Orang tua dapat berkata “Seperti inilah keadaan dalam perut ibu, ini disebut rahim, ovarium, dan adik bayi akan tertidur di sini selama 9 bulan.

Age 6-7 years

At this age we begin to introduce about the relationship between men and women, about the concept of marriage, the concept of family, for example "Dady and mommy should get married first may have baby ", may be associated with the concept of religion.
Parents need to learn about gender differences between women and men. For example a man would be like a father and a woman like a mother. The concept of gender differences also serves to sew children using toilets and clothes according to gender.
Children are also always reminded to keep his property, for example: "No one can hold you from the neck down except mama or papa".

sex ed3.png
source

Usia 6-7 tahun
Pada tahap usia ini anak mulai diperkenalkan tentang hubungan antara laki-laki dan perempuan, tentang konsep pernikahan, konsep keluarga. Misalnya, “Ayah dan Ibu harus menikah terlebih dulu, baru kemudian mengandung”, mungkin juga bisa dihubungkan dengan konsep agama. Orang tua juga perlu belajar tentang perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan. Misalnya, laki-laki akan menjadi ayah dan perempuan akan menjadi ibu. Konsep perbedaan gender ini juga akan memberikan gambaran pada anak-anak tentang penggunaan toilet dan pakaian sesuai dengan gendernya. Selain itu, anak juga harus memahami bagian tubuhnya, misalnya, “Tak ada yang boleh memegang bagian tubuh dari leher ke bawah selain papa dan mama”.

Age 8-9 years

At this age children usually have started to hear about the sexual things from his friends. To stay monitored, parents should always maintain emotional closeness with the child so that the child will always be open.
Tell the child if you want to know everything about sex, children can ask their parents. At this time, parents have started to explain in more detail about the relationship between men and women, for example about the meeting of sperm cells and eggs, about sexual diseases, about sexual harassment, and so forth. Teach to children to protect their body from any sexual harassment form.

sex ed4.png
source

Usia 8-9 tahun
Pada tahap usia ini, anak akan lebih sering mendengar hal-hal berkaitan seksual dari teman sebanyanya. Untuk tetap bisa mengontrol anak, maka orang tua harus selalu mengenali emosi anak yang menyendiri dan anak yang bisa dengan terbuka. Katakan pada anak jika anda tahu semuanya tentang hal seksual, dan anak-anak akan bertanya pada anda. Pada tahap usia ini, orang tua mulai menjelaskan lebih detil tentang hubungan antara pria dan wanita yang lebih dalam, misalnya tentang bagaimana pertemuan sperma dan sel telur, penyakit menular seksual, kekerasan seksual, dan lainnya. Ajarkan pada anak untuk bisa melindungi diri dari kekerasan seksual.

sex ed5.png
source

Age 9-11 years

At this age the child begins to enter puberty. Changes in the body began to be felt by children such as growing Adam's apple, breast, hair, and others. Parents begin to explain about menstruation in girls or wet dreams in boys.
Any change felt by the child should always be discussed together so that the child does not find out from the media or others. The concept of courtship has also begun to be given understanding to the child. It is important for parents to shame the child to be self-respecting.

Usia 9 – 11 tahun
Pada tahap usia ini anak-anak mulai memasuki masa pubertas. Perubahan pada tubuh akan mulai terlihat. Orang tua harus menjelaskan tentang menstruasi pada anak perempuan atau tentang mimpi bahas pada anak laki-laki. Setiap perubahan selalu dapat dibicarakan bersama, sehingga anak tidak mencari tahu sendiri melalui media atau dari sumber lain. Pemahaman tentang konsep pacaran sudah mulai diberikan pada anak. Hal ini penting untuk orang tua agar anak mulai respek pada dirinya.

Age 12 and up

At this age the child has started to understand about the interaction between the opposite sex and there are some of the children who have started dating. Surely parental control should be more stringent.
Parents should always remind that "it should not touch other people's body parts", "should respect others", "should not force", and so on. Approach children gently, non-violently, because the harder we get to the children, the more defiant they will be and will do things that are prohibited.

sex ed6.png
source

Usia 12 keatas
Pada tahap ini anak sudah mulai diberi pengertian tentang interaksi pada lawan jenis dan ada pula anak yang sudah mulai berpacaran. Pastikan orang tua memiliki kontrol yang lebih ketat. Orang tua harus selalu mengingatkan pada anak untuk tidak saling menyentuh bagian tubuh dan harus selalu menghormati satu sama lain, dll. Lakukan pendekatan dengan anak secara perlahan, tidak dengan kekerasan, sebab semakin keras anda bersikap pada anak, maka anak akan semakin menantang dan justru melakukan sesuatu yang dilarang.

Hope this information useful for you!

Cheers!

*summarized from some articles

STEEMIT2.JPG

Sort:  

Postingan yang berkualitas ini berhasil ditemukan oleh Team kurator OCD!

Balas komentar ini jika Anda bersedia postingan ini untuk dibagikan.Dengan menyutujui hal ini,anda mendapatkan kesempatan untuk menerima reward tambahan dan salah satu gambar dari postingan ini akan kami gunakan dalam kompilasi harian kami.

Ikuti @ocd- untuk mengatahui project kami lebih lanjut dan membaca postingan berkualitas yang lainnya.

Terima kasih teh @mariska.lubis ... senang bila bisa dibagikan dan bermanfaat untuk sesama 😊

Ini Postingan yang penting dibaca oleh kalangan orang tua seperti saya. Terima kasih sudah berbagi. Salam dari Uncle Freud. ;)

Sama-sama bang @bahagia-arbi semoga bisa bermanfaat. Hehe.. uncle Freud Indonesia nih ceritanya? 😄

Saya lulusan Psikologi di salah satu Kampus di Yogya, adek. saya penikmat semua karya Freud dan sangat mengerti bagaimana proses Psikoanalisa tsb. hahaha...duh...saya nulis ttg kopi, promo steemit, dan cinta aaja di di Steemit, ya? hehehe...semangat dek...!

Waah senangnya bisa tahu soal ini. Saya bisa belajar lebih dalam lagi donk nieh soal psikoseksual menurut Freud dari bang @bahagia-arbi hhehe

Great information dear for teach invaluable advices for our young people who lives better with its.
I review your post from ocd curators.
Best regard @galberto

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 58968.99
ETH 2825.19
USDT 1.00
SBD 2.24