Ragi Pemanis Ekonomi Keluarga

Rezki telah diatur oleh Allah SWT, “tidak ada satu mahluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin Allah rezkinya.(Q.S.11:6).

Dalam Alqur’an telah Allah jelaskan tentang rezki manusia di dunia ini, jadi manusia hanya bisa berusaha. Ketentuan hanya kepada Allah SWT, mudah atau sempit rezki adalah kehendak Allah SWT.

Nah, disini saya ingin sedikit menguraikan tentang ragi sebagai home industri keluarga saya di Samatiga, ragi selain pemanis tape.juga sebagai pemanis ekonomi dalam keluarga, setiap menjelang meugang atau lebaran ragi laku keras dipasaran.

ragi biasanya digunakan untuk membuat berbagai jenis tape, seperti tape ketan, tape singkong dan jenis roti lainya. Bahan bakunya berupa Bawang putih, lengkuas, tepung beras,merica, lada dan kayu Manis.

sedangkan alat untuk menumbuk tepung beras dan turunanya. Antaralain Lesung, alu, ayakan dan sendok.

Produk rumahan tersebut sudah dilakukan turun temurun di keluarga Saya, sekali pembuatan sekitar 6 bambu beras, selesai dibuat. ragi itu dibulatkan kemudian dijemur minimal tiga hari setelah itu baru dipasarkan.

Pemasaran sudah ada langganan di setiap pasar, ada juga yang dijual pada kedai-kedai warga, satu ikat 20 butir ragi dengan harga Rp20 ribu/ ikatnya. Satu butir ragi ukuran 1 bambu beras untuk membuat tape.

Pondasi Ekonomi keluarga sudah sejak lama di ragi itu sehingga setiap memasuki bulan puasa, maka penjualan ragi terus meningkat hingga menguntungkan bagi perajin ragi rumahan.

Pemasaranya bukan hanya di Aceh Barat, tetapi hingga ke Aceh Besar dan Banda Aceh, sekali produk ragi hingga mencapai ribuan butir dan kini menjadi musiman ragi di rumahan karena menjelang bualan puasa.