1 SBD / Month of 10,000 Steem Accounts for 100 Dropouts | 1 SBD per Bulan dari 10.000 Akun untuk 100 Anak putus Sekolah

source

A short writing on my conversation with someone who has a brilliant idea for the education of poor children, in two languages: English & Indonesia.

Fascinating Conversation with a Thinker

I could barely sleep in the last two nights. Someone who just got to know about Steemit handed me three questions:
"How much time have you spent on Steemit?".
"How much SBD do you get in a month?" and...
"Where is the money used?".

At first I thought that this question was just a joke. But I try to give answers to these three questions. I say that:
"I spend about 5 to 7 hours a day writing content on Steemit".
"I only get 2-3 SBD net every day".
"Money (SBD) results of Steemit I use for additional my daily financial needs"

After taking a deep breath, and very carefully, the person in front of me began to tell me:
The condition of Indonesia today, is a condition where some middle-upper class people are enjoying their own life with all their sufficiency. The value of the rupiah today has not been able to encourage the poor and abandoned children to enjoy education desk.

Many Government agencies and the upper middle community have more wealth, but have not been able to become donors to poor children who drop out of school, and do not even know the about education since birth.

The Birth of Social Media Steemit with its tradable digital currency unit has become one of the world's money monies and has defeated the value of the Rupiah in this country. How happy if I can do this with other rich people for them! said this man with a smile.

The person continue his story:
I once read a story on social media, that: by 2016, as many as 2.5 million Indonesian children can not enjoy further education (Primary and Junior High School) _ source. While in Aceh Province, the dropout rate reached 26.16 percent (source: Book 'Aceh in Figures 2013').

Then this guy ask again to me, "May I offer an idea to you?", ... I replied "okay!" Please..

Currently, the movement of graphics to users of Steemit Accounts across countries in the world has reached more than 370,000 Accounts. If 10,000 of the accounts are owned by Steemians from Aceh, then Steemian Aceh will be able to finance approximately 100 (one hundred) abandoned children in Aceh to taste the educational benches per year.

One Steemit Account will donate 1 (one Steem Dollar SBD) per Month. So, if the exchange of Steem dollars SBD (normal price) on average Rp.70.000, - / SBD x 10.000, -Account = Rp.700.000.000, - / per Month). This value is not impossible, that the Aceh Steemians will be able to finance more than 100 poor children for school in a year.

In fact, in Indonesia, parents do not need to be nervous about school fees to think about the cost of their children's education for secondary school, both elementary school, junior high school and senior high school. Because the cost of education referred to has been borne by the Government in several Provinces in Indonesia including Aceh.

Keep in mind that, the lack of learning facilities provided by the Government has not been able to accommodate thousands of students to taste their education. For the underprivileged, it is not possible to send their children to private educational institutions (Schools) that are required to pay at a higher cost.

"Can you see them born without their little friends at the desk?"
"Are you guys capable of being a donor for their continuing education?"
"Will the amount of 1 SBD / month for them make it difficult for you?"
"do not bury their ideals!"

I bowed and cried ... I was can only answer for my self, but was unable to answer on behalf of their 10,000 Accounts in Aceh.

Percakapan Menarik bersama seorang Pemikir.
Saya hampir tidak bisa tidur dalam dua malam terakhir. Seseorang yang baru saja mengerti tentang Steemit menyodorkan tiga pertanyan kepada saya:
"Berapa banyak waktu yang telah kamu habiskan untuk Steemit?".
"Berapa banyak SBD yang kamu dapatkan dalam satu bulan?" dan...
"Kemana uang tersebut dipergunakan?".

Awalnya saya berpikir bahwa pertanyaan ini hanya sebuah lelucon. Tapi saya mencoba memberi jawaban atas tiga pertanyaan tersebut. Saya mengatakan bahwa:
"Saya menghabiskan waktu lebih kurang 5 hingga 7 jam dalam sehari untuk menulis sebuah konten di Steemit".
"Saya hanya mendapatkan 2-3 SBD bersih tiap harinya".
"Uang (SBD) hasil Steemit saya pergunakan untuk tambahan kebutuhan finansial saya sehari-hari"

Setelah menarik nafas mendalam, dan dengan sangat hati-hati, orang dihadapan saya mulai bercerita:
Kondisi Indonesia hari ini, adalah kondisi dimana sebahagian masyarakat kelas menengah ke atas sedang menikmati kehidupannya sendiri dengan segala kecukupan mereka. Nilai rupiah hari ini belum mampu mengajak masyarakat miskin dan anak-anak telantar sekolah untuk menikmati meja belajarnya.

Banyak lembaga Pemerintah dan Masyarakat Menengah ke atas yang memiliki kekayaan lebih, namun belum mampu menjadi donatur untuk anak-anak miskin yang putus sekolah, dan bahkan sama sekali tidak mengenal bangku sekolah mereka sejak lahir.

Lahirnya Media Sosial Steemit dengan unit mata uang digitalnya yang bisa diperdagangkan telah menjadi salah satu Raja uang dunia dan telah mengalahkan nilai Rupiah di Negeri ini. Alangkah bahagianya jika saya mampu melakukan hal ini bersama orang-orang kaya lainnya untuk mereka! ucap orang ini sambil tersenyum.

Orang tersebut menyambung kembali ceritanya:
Saya pernah membaca satu berita di media sosial, bahwa: pada tahun 2016, sebanyak 2,5 juta anak Indonesia tidak dpat menikmati pendidikan lanjutan (Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama)_sumber. Sementara di Provinsi Aceh, angka anak putus sekolah mencapai 26,16 persen (sumber: Buku 'Aceh dalam Angka 2013').

Kemudian Orang ini kembali bertanya kepada saya, "Bolehkan saya menawarkan sebuah ide kepada anda?", ... Saya menjawab " boleh!" silahkan..

Saat ini, pergerakan grafik terhadap pemakai Akun Steemit di seluruh negara di dunia telah mencapai lebih dari 370.000 Akun. Seandainya, 10 ribu dari Akun tersebut dimiliki oleh Steemians dari di Aceh, maka Steemian Aceh akan mampu membiayai lebih kurang 100 (seratus) anak terlantar yang ada di Aceh untuk mencicipi bangku pendidikan per Tahunnya.

Satu Akun Steemit akan mendonorkan 1 (satu Steem Dollar SBD) per Bulan. Maka, jika pertukaran Steem dollar SBD (harga normal) rata-rata Rp.70.000,-/SBD x 10.000,- Akun = Rp.700.000.000,-/per Bulan). Nilai ini, bukan hal yang tidak mungkin, bahwa Steemians Aceh akan mampu menyekolahkan lebih-kurang 100 anak miskin putus Sekolah dalam setahun.

Sebenarnya, di Indonesia, orang tua murid tidak perlu gelisah terhadap biaya sekolah untuk memikirkan biaya pendidikan anak-anak mereka untuk Sekolah Menengah, baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Karena biaya pendidikan dimaksud telah ditanggung oleh Pemerintah di Beberapa Provinsi di Indonesia termasuk Aceh.

Perlu diketahui bahwa, kurangnya fasilitas belajar yang disediakan oleh Pemerintah belum mampu menampung ribuan siswa untuk mencicipi pendidikan mereka. Bagi masyarakat kurang mampu, tidak mugkin menyekolahkan anak-anak mereka ke lembaga pendidikan (Sekolah) Swasta yang diwajibkan membayar dengan biaya lebih besar.

"Apakah kalian mampu melihat mereka lahir tanpa bersama teman-teman kecil mereka di meja belajar?"
"Apakah kalian mampu menjadi pendonor bagi kelangsungan pendidikan mereka?"
"Apakah dengan jumlah 1 SBD / Bulan untuk mereka akan menyulitkan bagi kalian?"
"jangan kalian kuburkan cita-cita Mereka!"

Saya tertunduk dan menangis... Saya mampu menjawab untuk diri saya sendiri, tapi tidak mampu menjawab atas nama 10.000 Akun mereka di Aceh.

Thanks For Visiting!

Spirit and Success with NSC

@abunagaya @binjeeclick @steem77 @safwaninisam @dodybireuen @silvia @ridwant @bukharisulaiman @fujaxxi @bukhairidin @enzasteem @hasanuddin @taministy @rayfa @mushthafakamal @munawir91 @steemvest17 @barzah