Akhir Kisah Radit dan Janni
Sebagai pecinta binatang, tentunya terasa kurang bila tanpa memiliki binatang peliharaan sendiri. Namun saat itu saya masih mempertimbangkan binatang apa yang sekiranya tidak terlalu sulit di pelihara mengingat saya sendiri sibuk bekerja, bukan karena repot mengurusnya namun takut tidak terawat. Awalnya saya ingin membeli kucing jenis anggora atau sepasang kelinci, namun karena ayah melarang dengan alasan biaya perawatannya dirasa mahal akhirnya saya memutuskan membeli hamster.
Saya membeli sepasang hamster yang saya beri nama Radit dan Janni, terinspirasi dari sebuah film Indonesia yang saat itu tengah booming. Usia keduanya baru 3 bulan, lucu dan menggemaskan serta yang lebih menyenangkan lagi tak begitu sulit memeliharanya. Hanya harus rutin mengganti pasir zeolit agar hamster tetap terjaga kebersihannya dan memberikan makan dan minum cukup.
Saya menempatkan keduanya dalam satu kandang agar bisa bermain bersama dan berharap bisa berkembang biak. Namun sepertinya Radit tak terlalu menyukai Janni, seringkali ia menyerang secara agresif dan hal itu menjadikan Janni hamster yang sensitif dan tidak senang jika saya pegang. Mau tak mau saya pun harus memisahkan keduanya.
Diantara keduanya, saya lebih sering mengajak Radit bermain, karena beberapa kali saya mencoba memegang Janni, dia selalu berusaha menggigit saya. Entahlah semenjak memelihara hamster, mereka seperti mood booster bagi saya, pun bagi Ayah yang tak pernah absen mengajak Radit ngopi setiap pagi di teras rumah. Sangat disayangkan di pagi yang tak terduga saya menemukan Janni telah mati.
Ini adalah Radit yang sedang tidur siang. Tingkahnya yang konyol membuat saya selalu merasa terhibur.
Turut berduka cita untuk Janni😔
Terima kasih 🙁. dia sudah tenang di alam sana.
Lain kali harus adil memerhatikan binatang kesayangan Mba ..
Postingan ini telah dibagikan pada kanal #Bahasa-Indonesia di Curation Collective Discord community, sebuah komunitas untuk kurator, dan akan di-upvote dan di-resteem oleh akun komunitas @C-Squared setelah direview secara manual.
This post was shared in the #Bahasa-Indonesia channel in the Curation Collective Discord community for curators, and upvoted and resteemed by the @c-squared community account after manual review.