Suriah Sebut Aksi Militer Sekutu sebagai Serangan Barbar dan Brutal

in #steemit6 years ago (edited)

Sambil membawa foto Presiden Bashar al-Assad, seorang perempuan Suriah turun ke jalanan kota Damaskus untuk mengecam serangan udara Sekutu pada Sabtu (14/4/2018). AFP/STRINGER
Pemerintah Suriah, Sabtu (14/4/2018), mengecam serangan Sekutu terhadap negeri itu sebagai sebuah agresi barbar dan brutal yang melanggar hukum internasional.
"Republik Arab Suriah mengecam keras agresi brutal AS, Inggris, dan Perancis, terhadap Suriah yang merupakan pelanggaran hukum internasional," demikian Kementerian Luar Negeri Suriah.
Koresponden AFP di Damaskus melaporkan terjadi sejumlah ledakan pada pukul 04.00 waktu setempat disusul suara pesawat terbang meraung-raung di atas kota itu.
Sementara itu, kantor berita Suriah, SANA juga melaporkan telah terjadi serangan tetapi menegaskan aksi militer tersebut sudah "ditakdirkan gagal".
Operasi militer gabungan ini digelar sepekan setelah sebuah serangan senjata kimia dilancarkan terhadap kota Douma yang dikuasai pemberontak.
Serangan terhadap kota yang tak jauh dari Damaskus itu menewaskan lebih dari 40 orang.
Negara-negara Barat menuding Presiden Bashar al-Assad berada di balik serangan senjata kimia tersebut.
Namun, Suriah dan Rusia membantah tuduhan tersebut dan balik menuduh Barat menggunakan alasan tersebut untuk membenarkan sebuah aksi militer.
Di hari yang sama dengan serangan itu digelar, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) dijadwalkan melakukan investigasi di kota Douma.
Sehingga Kemenlu Suriah menuding serangan udara Sekutu itu merupakan cara untuk menghalangi kerja investigasi OPCW.
"Serangan ini adalah upaya untuk menghalangi terungkapnya kebohongan dan kepalsuan Barat," lanjut Kemenlu Suriah.
Kecaman juga datang dari kelompok Hezbollah yang merupakan sekutu dekat Suriah. Organisasi ini mengatakan, Barat tidak akan mencapai tujuan mereka di Suriah.
Editor: Ervan Hardoko
Sumber: AFP
Copyright Kompas.com

Carrying a photo of President Bashar al-Assad, a Syrian woman took to the streets of Damascus to denounce Allied air strikes on Saturday (14/4/2018). AFP / STRINGER
The Syrian government, Saturday (14/4/2018), denounced the Allied attack on the country as a barbaric and brutal aggression in violation of international law.
"The Syrian Arab Republic strongly condemns the brutal aggression of the United States, Britain, and France, against Syria which is a violation of international law," the Syrian Foreign Ministry said.
The AFP correspondent in Damascus reported a number of explosions at 4 am local time following the sound of airplanes wailing above the city.
Meanwhile, Syrian news agency SANA also reported there had been an attack but insisted the military action was "doomed to failure".
This joint military operation was held a week after a chemical weapons attack was launched against the rebel-held city of Douma.
The attack on a city not far from Damascus killed more than 40 people.
Western countries have accused President Bashar al-Assad of being behind the attacks of chemical weapons.
However, Syria and Russia have denied the allegations and have repeatedly accused the West of using the argument to justify a military action.
On the same day the attack was held, the Organization for Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) was scheduled to conduct an investigation in Douma city.
The Syrian Ministry of Foreign Affairs accused the Allied air strikes as a way to block the OPCW investigative work.
"This attack is an attempt to hinder the unfolding of Western lies and falsehoods," continued the Syrian Foreign Ministry.
Critics also came from the Hezbollah group which is a close ally of Syria. The organization says the West will not achieve its goals in Syria.
Editor: Ervan Hardoko
Source: AFP
Copyright Kompas.com
Google Translate

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 65819.18
ETH 2655.37
USDT 1.00
SBD 2.87