Pelayanan Puskesmas Itu "Lagei Geuntet Trom"

in #steemit7 years ago (edited)

image

Oleh : Zahrul Fadhi Johan

Sedikit ingin saya sampaikan perihal pengalaman menyambangi salah satu Puskesmas di kota Banda Aceh untuk keperluan berobat dan membuat selembar Surat Kesehatan.

Suatu hari, maksud hati hanya ingin membuat selembar Surat Keterangan Kesehatan sebagai keperluan kelengkapan administrasi. Pada hari itu, jam di tangan saya menunjukkan pukul 15:30, saat itu lah saya tiba.

Setiba disana, saya merasa senang karena Puskesmas itu sangat sepi. Dalam hati saya bergumal, syukur rasanya tidak perlu antri lama. Setelah saya masuk ke gedung Puskesmas itu, dan langsung menuju loket administrasi, saya kaget hanya melihat seorang perempuan yang sedang mengepel lantai.

Lantas, saya langsung bertanya perihal tujuan kesana. Sontak perempuan itu berujar "Puskesmasnya sudah tutup Pak", oh, gitu jawab saya. Benar pak, kalau jam segini dokter dan pegawainya sudah pulang, bapak kembali besok saja, jawab perempuan itu.

Karena jawabnya seperti itu, saya kembali berfikir, sesuai dengan jam kantor, mungkin besok sekitar pukul 2 siang masih di buka. Dan, besoknya saya kembali mendatangi Puskesmas itu tepatnya pukul 2 siang.

Alhamdulillah, dihari kedua masih ada beberapa orang pegawai, ada yang berpakaian biasa dan berpakaian putih-putih di dalam Puskesmas itu.

Saya pun lega, dalam hati kembali berujar "Alhamdulillah hari ini bisa selesai", dan seketika itu langsung saya masuk serta turut dihampiri oleh pegawai disana dengan ucapan kata yang sangat santun.

Maaf, ada keperluan apa bapak?, Iya bu, saya pingin buat Surat Kesehatan. Oh iya untuk keperluan apa bapak?, Untuk keperluan administrasi .... Jawab saya.

Lantas, ibu berpakaian putih dan rapi itu kembali berujar, maaf bapak, untuk administrasinya sudah di tutup semenjak jam 12 siang tadi, sekarang kami lagi berbenah pulang, dokternya pun sudah tidak ada, bapak bisa kembali besok.

Hmmmmmm, baik Bu, jawab saya. Rawut wajah saya menampakkan sedikit kekecewaan, tetapi hati ini masih tetap tabah dan sabar. Kembali saya ucapkan kata, terimakasih kasih Bu, mungkin besok saya kembali kesini.

Keesokan harinya, saya tidak lagi kembali ke Puskesmas itu. Lantas, saya pun langsung mendatangi Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSZA) sekira pukul 15:00. Dan, ternyata pelayanan di RSZA luar biasa, hanya dalam kurun waktu 10 menit, saya langsung mendapatkan Surat Kesehatan. Disana, ada loket khusus bagi masyarakat yang ingin membuat Surat Kesehatan, jadi tidak perlu lama dan antri panjang.

Pada akhirnya, saya pun lega, walaupun masih nyesak dalam hati dengan pertanyaan konyol, mengapa tidak dari kemarin saya langsung ke ZA? Ah... Ya sudahlah, yang penting sudah ada.


Ceritanya masih berlanjut.

Seminggu selepas membuat Surat itu, tiba-tiba kondisi tubuh saya sedang tidak sehat, batuk disertai dengan flu dan demam mengharuskan saya untuk segera berobat.

Kali ini saya masih memilih untuk mendatangi Puskesmas itu, dengan alasan, dulunya sewaktu menjadi mahasiswa saya selalu berobat disana. Disamping pelayanannya bagus, obat yang diberikan juga selalu membuat saya sembuh dari sakit, Puskesmas itu juga dekat dengan kampus dan tempat saya tinggal.

Kebetulan, hari itu Jumat. Paginya saya ngopi bersama temen-teman di kampus, tidak terasa jam menunjukkan pukul 11 kurang sedikit. Saya pun buru-buru pamitan dengan teman, tuk menuju ke Puskesmas itu.

Tepat nya pukul 11 di jam tangan, saya tiba kesana serta langsung menuju loket pendaftaran pasien. Sesampai disana, saya langsung disuguhi sebuah pertanyaan dengan bahasa tubuh yang sangat bersahabat dan bahasa yang diucapkan sangat santun oleh beberapa karyawan di loket itu.

Ada keperluan apa Bapak?, Mau berobat jawab saya. Maaf, loket pendaftaran pasien sudah tutup Pak, sekarang kami sedang menunggu selesai pasien yang sudah antri tadi, dan sebaiknya bapak kembali besok saja, karena Sabtu kami juga buka lhoh pak, tetapi sampai jam 12 saja.

Oh gitu ya Bu, hanya kata itu yang saya ucapkan didepan mereka. Namun, dalam hati ingin rasanya saya berujar bukankah selain hari Sabtu, setiap Puskesmas itu tutupnya sampai jam 16: 00, dan bagaimana kalau ada pasien yang sakitnya hari ini, tapi bapak dan ibu-ibu ini nyuruh datang si pasien esok hari?. Bahkan, Sampai-sampai saya ingin mengucapkan kata, ini Puskesmas pelayanan masyarakat atau "pukoima" yang membuat masyarakat kesal?. Tetapi itu hanya dalam hati saja.

Walaupun dengan kondisi yang seperti itu, tetap membuat saya berpikir positif dan manut dengan aturan mereka, dan tidak ada keinginan melampiaskan kekesalan dan kemarahan saya di depan orang banyak.

Kesesokan harinya, tepatnya di hari Sabtu pukul 10 lewat. Saya kembali mendatangi Puskesmas itu. Kali itu, gaya petugas administrasi yang sedikit santun, tetapi ada rada-rada sedikit cuwek sih.

Dengan pertanyaan yang sama seperti kemarin, ada keperluan apa Bapak?, Pingin berobat jawab saya. Oh, sudah pernah berobat kesini sebelumnya?, Tanyanya lagi. Pernah, tapi dulu, sudah lama jawab saya. Bapak ada BPJS?. Ada. Boleh di lihat?

Saya pun mengeluarkan kartu sakti itu. Setelah di ambil oleh salah seorang petugas di loket, lalu kartu itu di bolak-balik, dan di cek di layar komputer mereka, akhirnya sayapun dipersilahkan menunggu antrian pemeriksaan dokter.

Setelah diperiksa saya pun merasa lega, kebetulan dokter dan perawatnya memberikan pelayanan yang baik. Namun, tetap ada rasa nyesek yang membekas dalam hati oleh aturan waktu yang ditetapkan oleh pihak manajemen Puskesmas itu terhadap masyarakat yang ingin berobat disana.

Walaupun pelayanannya baik, tetap saja pelayanan Puskesmas itu ibarat "geutot trom", artinya kita tidak merasa sakit ketika ditendang dengan jurus kentut, tetapi baunya itu bikin kesel dan nyesek.

Semoga kedepannya, setiap instansi kesehatan, dan semua instansi pemerintahan di Aceh baik di tingkat I maupun tingkat II, agar lebih memerhatikan pelayanan publik yang lebih optimal, bukan hanya sekedar tatapan dan senyuman kosong belaka.

Wallahu a'lam.

Sort:  

Hahah,neu maklum Ju bg, meuyoe ka keunoeng baje puteh sit ka Soek cuek pegawai, Hana ditupue peng rakyat yang gaji awak nyan 😂😂

Hahahah berehh bg Zahrul
Bg Nyoe lon munawirr mahasiswa fisip UIN Ar-Raniry, mahasiswa pak ramzi

Iya butoi @munawiratjeh, bang Zahrul Turi.

Kdang hna dibayeu gaji bg... Hehehheh

Bisa jadi lage nyan @zoelja90

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.13
JST 0.026
BTC 57383.94
ETH 2450.29
USDT 1.00
SBD 2.40