Memahami Konsep Dasar Platform Steemit
Sebagai pengguna yang belum lama bergabung di steemit, kurang pantas rasanya bagi saya untuk menguraikan tentang konsep dasar platform steemit. Namun begitu, saya tetap akan mencoba memaparkan pemahaman saya, semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat bagi semua steemian Indonesia.
Sesungguhnya, kita perlu tulisan panjang yang bersambung-sambung bila membahas seputar sistem yang ada di steemit, tidak cukup sekali posting, karena itu saya hanya akan menguraikan hal-hal yang paling mendasar saja.
Oke, cukup prolognya.
Nah, apakah steemit.com itu?
Steemit.com (selanjutnya kita sebut steemit saja) merupakan sebuah situs media sosial. Betul, media sosial, tapi dalam nuansa yang jauh berbeda dari media sosial lainnya. Tidak seperti media sosial lain, steemit memberikan reward kepada penggunanya. Sistem kerja steemit pun juga berbeda dibandingan media sosial lain. Steemit bekerja berdasarkan Steem blockchain, semua konten yang ada di steemit disimpan ke dalam blockchain dan tidak bisa dihapus untuk selamanya.
Steem power, voting power, dan reputasi
Di dalam sistem steemit, ada tiga pilar utama yang menopang sebuah akun, yaitu steem power, voting power, reputasi dan bandwith. Jika salah satu dari empat pilar ini runtuh, maka akun tersebut akan berada dalam kondisi yang tak baik.
Jika diibaratkan, steem power (selanjutnya kita sebut SP saja) adalah "kekuatan" seorang steemian. Semakin besar kekuatannya, maka semakin besar pula pengaruh steemian tersebut di dalam sistem steemit. Bisa dibilang, SP adalah pilar paling utama di steemit. Bagi pengguna yang baru bergabung, steemit memberikan 0.5 SP murni dan 14.5 SP delegasi. SP delegasi merupakan "pinjaman modal" bagi pengguna baru, karena sifatnya yang hanya "pinjaman", maka SP delegasi ini akan ditarik kembali oleh steemit setelah jangka waktu yang telah ditentukan, biasanya setelah SP murni mencapai 15 SP. Nah, SP inilah yang mengklasifikasikan pengguna steemit ke dalam berbagai tingkatan. Di dalam sistem steemit, terdapat beberapa istilah yang dipakai untuk merujuk kepada status kekuatan seorang steemian. Pengguna yang memiliki SP rendah (dibawah 500) disebut minnow/ikan teri, pengguna yang memiliki SP di atas 500 disebut dolphin/lumba, sedangkan pengguna yang memiliki SP di atas 10.000 disebut whale/paus.
Orang-orang bergabung di steemit karna dua hal, yaitu untuk berinvestasi dan juga memperoleh reward. Nah, sebagian besar dari paus-paus itu bergabung untuk berinvestasi. Mereka menginvestasikan uangnya untuk membeli SP dalam jumlah besar untuk membesarkan komunitas steemit.
Voting Power (VP) merupakan persentasi kekuatan voting seseorang pengguna yang digambarkan dalam bentuk bar, nilainya antara 0% sampai 100%. Voting power ini juga sangat mempengaruhi kekuatan seorang pengguna. Jika diibaratkan, SP adalah tangki, sedangkan VP adalah air yang berada di dalam tangki tersebut. Anggaplah saya punya 1 juta SP dan 0% VP (tangki saya kosong nih), lalu saya meng-upvote postingan anda, maka nilai vote saya adalah 0.00 SBD. Tak peduli sebesar apapun "tangki" anda, jika isinya kosong tetap tidak punya pengaruh sama sekali. Kabar baiknya, VP ini selalu terisi ulang secara otomatis, semakin besar SP maka semakin cepat pula VP terisi penuh 100%.
Reputasi menunjukkan "nama baik" seorang pengguna steemit. Untuk pengguna baru, nilai reputasinya adalah 25. Nilai reputasi akan terus meningkat seiring banyaknya orang yang meng-upvote postingan pengguna tersebut. Adalah penting untuk menjaga reputasi di steemit, caranya adalah dengan berperilaku positif terhadap sesama pengguna steemit. Di steemit, ada fitur yang bernama flag. Setiap pengguna memiliki hak untuk mem-flag sebuah postingan/komentar yang tidak disukainya. Jika sebuah postingan terkena flag maka reputasi dan reward si empunya postingan akan menurun. Jika terus-menerus mendapatkan flag maka reputasi akan menjadi minus. Jika reputasi minus, maka apapun yang diposting oleh si pengguna akan disembunyikan oleh sistem steemit. Begitulah kerjanya. Inilah salah satu pembeda besar antara steemit dengan media sosial lain, penggunanya "terpaksa" bersikap sopan 😉. Saya sih setuju dengan fitur ini, soalnya ada netizen memiliki mulut tak terkontrol yang dapat memicu ketidakharmonisan di dalam bermedia sosial. Nah, fitur flag ini hadir untuk "menutup" mulut-mulut yang tidak sopan itu.
Jika di media sosial lain memiliki tombol Like, maka steemit memiliki tombol Upvote. Fungsinya sama, untuk menunjukkan rasa suka terhadap sebuah postingan. Bedanya, like versi steemit lebih bernilai karna dari fitur itulah penggunanya mendapatkan reward. Disinilah pengaruh SP dan VP terlihat nyata. Seperti saya sebutkan di atas, orang yang memiliki SP yang tinggi punya pengaruh kuat disini. Semakin tinggi SP si peng-upvote, semakin besar nilai reward yang muncul saat dia meng-upvote sebuah postingan, begitu juga sebaliknya. Tak heran para minnow selalu berharap sebuah vote dari para paus. Namun untuk memperoleh sebuah vote dari mereka tidaklah mudah. Mereka telah menginvestasikan uang yang sangat banyak di steemit, tentu mereka tidak akan begitu saja meng-upvote sebuah postingan. Mereka hanya akan memberima upvote kepada postingan-postingan yang berkualitas baik dan original. Oleh karena itu, penting bagi steemian untuk memposting tulisan bermutu bagus. Inilah satu lagi pembeda antara steemit dengan media sosial yang lain.
Demikian paparan singkat saya mengenai konsep dasar platform steemit. Tentu saja tulisan ini masih jauh dari lengkap, karena masih banyak hal yang belum dibahas. Bila ditulis semuanya, panjangnya kayak rel kereta api, kasihan kan para steemian sekalian yang cantik-cantik dan ganteng jadi ngantuk saat membacanya. Oh ya, semua tulisan saya diatas bersumber dari Steemit FAQ, saya hanya menginterpretasikannya kedalam bahasa yang lebih sederhana ☺️