Dua Jam Bersama Ketua AJI Lhokseumawe

Hari ini, Sabtu 17 Februari 2018 pertemuan ke 8 kelas BJI (Basri Daham Jurnalis Institute). Dimateri langsung oleh ketua AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Kota Lhokseumawe Bapak Agustiar atau yang akrab disapa Cek Goh. Beliau adalah wartawan Harian Rakyat Aceh dan wartawan media online Layarberita.com. Materi hari ini terasa seperti jantungnya ilmu jurnalistik yaitu Teknik Wawancara dan Menembus Narasumber. Ini materi yang sangat berat, narasumber, dengan berbagai macam watak. Tapi sebagai jurnalis ini adalah tantangan yang harus bisa menguasai segala macam medan.

Sebagai contoh menembus narasumber, beliau mencontohkan keberhasilan Dandhy Dwi Laksono lewat beberapa film dokumenternya. Dandhy adalah seorang yang idealis, aktivis dan juga wartawan senior nasional. Dalam film Jakarta Unfair digambarkan beberapa korban penggusuran Kali Ciliwung yang memberikan informasi panjang lebar. Di film digambarkan warga yang sedang marah, tertekan dan kehilangan tempat tinggal tetapi seorang Dandhy diterima dengan lapang dada dan bersedia diwawancara.

Di film dokumenter Suku Baduy, sebagaimana kita ketahui Suku Baduy yang tinggal dipedalaman Provinsi Banten menolak modernisasi. Mereka hingga hari ini masih menutup diri dari dunia luar, jangankan mekanisasi pertanian, sandalpun mereka tidak mau menggunakannya. Tetapi bagaimana caranya Dandhy Dwi Laksono berhasil memfilmkan kehidupan mereka.

Dua contoh diatas adalah keberhasilan kerja jurnalistik dalam mewawancarai narasumber. Disini yang dibutuhkan adalah keberanian, perasaan, menguasai topik masalah dan teknisnya dengan terjun langsung ke lapangan. Karena narasumber akan berbeda-beda tergantung dari tempat dan pokok masalah. Disini seorang jurnalis dituntut kejelian dalam mendapatkan informasi.

Dua jam waktu tidak akan cukup untuk materi hari ini semoga ada pertemuan selanjutnya.