Cerita Anak

in #steem6 years ago

Cara terbaik mengenalkan tokoh-tokoh sejarah kepada anak yang masih diusia balita adalah melalui makanan. Karena nama-nama makanan dirasa lebih familiar di pendengaran anak balita. Demikian pernyataan yang disampaikan oleh pakar psikologi anak dari Universitas Ohaiyo Yowahe Japan lewat bukunya yang berjudul saya lupa.
Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa usia tumbuh kembang anak dimulai dari usia balita.
Jadi semakin cepat kita mengenalkan anak pada tokoh-tokoh sejarah, semakin cepat pula sang anak akan mengenal sejarah bangsanya.
Sebagaimana contoh kecil dalam percakapan berikut ini,
Siang hari di sebuah kota kecil bernama Desa tinggallah seorang anak bernama Asma. Asma mempunyai teman sepermainan bernama Jeneng dan Slira. Suatu hari mereka berkumpul di rumah Asma sedang merapatkan rencana untuk bermain masak- masakan. Sedang asyik bermain, tiba-tiba ayah Asma pulang dari pekerjaannya sebagai employee pada sebuah kantor pemerintahan.
"Eh sedang main apa kalian?" tanya ayah Asma. "Main masak-masakan, Yah," jawab Asma. "Iya Pak De, Aku bisa masak nasi goreng fried rice," tambah Jeneng. "Pak De, Aku juga bisa masak batagor," celetuk Slira tak mau kalah. "Wah pintar-pintar kalian ini, kalian tahu tidak orang Indonesia pertama kali yang makan nasi goreng dan batagor?" puji Ayah Slira sambil bertanya. "Tidak tahu Pak De," jawab Jeneng dan Slira kompak.
"Orang Indonesia yang pertama kali makan nasi goreng itu bernama Ki Hajar Dewantara. Dulu waktu nenek kalian masih kecil, Indonesia itu sedang dijajah oleh Belanda. Dijajah karena orang Indonesia masih banyak yang bodoh. Kemudian Ki Hajar Dewantara bersama dengan dua orang kawannya yang bernama Paman Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo mengadakan pertemuan untuk membuat sebuah organisasi yang akan diberi nama Indische Partij (IP). Nah, mereka bertiga dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai. Mereka berdiskusi sampai larut malam. Saat waktu menunjukkan pukul 22.30 WIB, Ki Hajar Dewantoro merasakan lapar. Sedangkan Paman Douwes Dekker dan Paman Cipto belum karena mereka baru saja makan nasi bungkus di pertigaan jalan. Oleh karena itu, Ki Hajar Dewantara pun ijin ke dapur untuk mencari makanan di dapur. Namun sayangnya yang ada di dapur hanya nasi saja. Hingga pada akhirnya karena tidak ada lauk dan tidak mungkin lagi belanja di pasar sebab sudah larut malam, nasi itupun digoreng oleh Ki Hajar Dewantara. Tak lupa beliau tambahkan kecap dan bawang goreng. Ketika nasi itu digoreng, aroma masakannya tercium oleh Paman Douwes dan Paman Cipto di ruang tamu. Lalu mereka berdua tanya pada Ki Hajar, sedang masak apa di dapur kok baunya sedap sekali. Nah karena Ki Hajar bingung tidak tahu apa nama masakannya, beliaupun menjawab nasi goreng. Kemudian Ki Hajar bersama Paman Douwes dan Paman Cipto menikmati masakan bernama nasi goreng itu untuk pertama kalinya di Republik Indonesia ini," demikian penjelasan Ayah Asma. "Trus kalau Paman Douwes dan Paman Cipto, suka makan apa Pak De?" tanya Jeneng penasaran. "Nah kalau Paman Douwes itu orang yang makan batagor pertama kali di Indonesia, sedangkan Paman Cipto adalah orang yang makan gado-gado pertama di Indonesia," jawab Ayah Asma. "Aku juga bisa buat masakan gado-gado kayak Paman Cipto, Yah," sahut Asma. " Wah bagus sekali, berarti kalian bertiga ini sedang main masak-masakan yang disukai oleh tokoh-tokoh hebat di negeri ini." Puji Ayah Asma pada mereka bertiga.
(disadur dari novel remaja karya anak-anak tahun 2000)PicsArt_03-13-02.24.05.jpg

Sort:  

kok dikasih nama makanan ya

follow dan vote back ya kak! @channa

Hehee biar mudah diingat

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 59426.36
ETH 2654.07
USDT 1.00
SBD 2.43