hahahaha, nyopat cong beusot ulikoet, kehun apa lambak. hahaha... nyan perle analisis yang matang rakan @mawarlinda. Tulisan lon nyan hanya sebagai harapan dan motivasi saja. Semoga kita bertahan, meskipun tidak sampai di harga 10 jt, tapi kita tetap akan berkarya.
Amin, semoga saja benar akan terjadi demikian, jadi ekonomi rakyat bukan bersifat sentralisasi saja, tapi disentralisasi, menyeluruh ke lapisan masyarakat.
Target tidak banyak, 1 Tahun 200 STEEM, maka 2 Tahun adalah 400 STEEM. Maka 400x10.000.000 hasilnya adalah Rp. 4.000.000.000. Akan di kemanakan ?
Mungkin kita akan membeli Benua. Hahaha
hahaha, yang penting berkarya @abelanar11. Harga steem nomor dua. Meskipun tidak sampai 10 jt, atau turun di harga 1.000 Rupiah yang penting kita tetap berkarya
Itu yg jangan kendor gure, karna kita berkarya bukan utk kerugian, tetapi untuk masa depan, apakah itu menghasilkan uang atau tidak. Namun ilmu tidak dapat di beli dengan uang. Itu yang pernah di katakan Bapak Rezqi Wahyudi kepada saya. Hehe
teh cong keuh
hahahaha, nyopat cong beusot ulikoet, kehun apa lambak. hahaha... nyan perle analisis yang matang rakan @mawarlinda. Tulisan lon nyan hanya sebagai harapan dan motivasi saja. Semoga kita bertahan, meskipun tidak sampai di harga 10 jt, tapi kita tetap akan berkarya.
thank you @a-0-0
Amin, semoga saja benar akan terjadi demikian, jadi ekonomi rakyat bukan bersifat sentralisasi saja, tapi disentralisasi, menyeluruh ke lapisan masyarakat.
betul sekali @yellsaints24. Semoga saja ini menjadi kenyataan.
Target tidak banyak, 1 Tahun 200 STEEM, maka 2 Tahun adalah 400 STEEM. Maka 400x10.000.000 hasilnya adalah Rp. 4.000.000.000. Akan di kemanakan ?
Mungkin kita akan membeli Benua. Hahaha
Bereh gure !!
hahaha, yang penting berkarya @abelanar11. Harga steem nomor dua. Meskipun tidak sampai 10 jt, atau turun di harga 1.000 Rupiah yang penting kita tetap berkarya
Itu yg jangan kendor gure, karna kita berkarya bukan utk kerugian, tetapi untuk masa depan, apakah itu menghasilkan uang atau tidak. Namun ilmu tidak dapat di beli dengan uang. Itu yang pernah di katakan Bapak Rezqi Wahyudi kepada saya. Hehe