I was in front of the Indodax counter when attending the South East Summit Blockchain at the Jakarta Convention Center, last 2018.

---

The first time I knew Binance probably started as a commercial. I said "probably" because I don't really remember it exactly. I have several accounts of exchangers, but since 2017 only at Indodax I have assets. I used to convert Steem Dollars since 2017 to Bitcoin and then in rupiah currency which goes directly to the bank account.

This kind of process that I do every day every week from 2017 to 2019 or rather since the transfer of ownership of Steemit Inc. I don't have a solid cryptocurrency trading activity. I only collect Bitcoin, Dogecoin which I get from mining cloude, and collect smaller amounts of The Ripple, XLM, Bitcoin Gold, Ethereum, and Tron.

Why own multiple cryptocurrencies above?

I read several articles on Steemit and other websites about the 10 types of cryptocurrencies we should collect. The author of the article stated, "You will thank me next year!"

Turns out I don't have to wait for next year to say thank you. Some of the cryptocurrencies I bought, such as XLM, Ethereum, Tron, and XRP, had their prices soared a few months after I bought them. Until now, XRP and Tron are still stored in my account, although in smaller amounts.

Then when the price of Steem Dollar (SBD) dropped to around IDR 14,000 (I started it when SBD was still IDR 8,000), I kept the SBD in my wallet for a long time. As someone who makes cryptocurrency a second source of income, it hurts me a bit. Income decreased drastically because I enjoyed the SBD price of IDR 280 thousand per chip.

Finally, since mid-2020, I started to create an account on Binance and made Binance (BNB) one of my favorite cryptocurrencies. I open trades in the Steemit wallet by selling SBD to Steem and buying BNB on every transaction.

This trade becomes simpler and more stable because the prices of Steem and BNB do not fluctuate too much. I prefer stable trading even though I can't ignore cryptocurrency with a high bubble and burns adrenaline. However, buying Steem via the market in a wallet and then sending it to a Binance account has become a new routine since mid-2020.

Even though it's a little bit, I always leave SBD in my wallet to keep the price from rising suddenly and for the long term. My physiology has always been that; do not give up all cryptocurrency assets. Leave a few or a few other types of cryptocurrency in large quantities to anticipate future price hikes. When the price goes up, you will also enjoy a high amount of profit.

The synergy of Steem with Binance makes me more comfortable and does not incur high costs to convert cryptocurrencies on exchanges. This synergy does not burden for a newbie trader like me. That's why I always hope that Binance also accepts SBD so I can transfer directly from the Steem wallet to Binance. But I think there are certain purposes with Steem-only restrictions to Binance.

I put up an “expected price” for BNB sales of around IDR 450 thousand per chip. There's no need to rush off at a low price, unless you're in need of money. I call it the "expected price" because I hope it will be "done" not long after I posted it.[]

---

Binance price chart.

---

My recent witdrawal history.

---

Menikmati Sinergitas Steem dan Binance

Perkenalanku dengan Binance mungkin berawal dari iklan. Aku sebutkan “mungkin” karena aku tidak terlalu ingat dengan pasti. Aku memiliki aku di sejumlah exchanger, tetapi sejak 2017 hanya di Indodax saja aku memiliki aset. Aku biasa mengkonversikan Steem Dollar sejak 2017 ke Bitcoin dan kemudian dalam mata uang rupiah yang masuk langsung ke dalam rekening.

Proses seperti itu yang aku lakukan setiap hari setiap pekan sejak 2017 sampai tahun 2019 atau tepatnya sejak beralihnya kepemilikan Steemit Inc. Aku tidak memiliki kegiatan perdagangan cryptocurrency yang padat. Hanya mengoleksi Bitcoin, Dogecoin yang saya peroleh dari mining cloude, dan mengoleksi The Ripple, XLM, Bitcoin Gold, Ethereum, dan Tron dalam jumlah yang lebih kecil.

Mengapa memiliki beberapa cryptocurrency di atas?

Aku membaca beberapa artikel di Steemit dan website lain tentang 10 jenis cryptocurrency yang harus kita koleksi. Penulis artikel menyebutkan, “Kamu akan berterima kasih kepada saya tahun depan!”

Ternyata aku tidak perlu menunggu tahun depan untuk mengucapkan terima kasih. Beberapa cryptocurrency yang kubeli seperti XLM, Ethereum, Tron, dan XRP, harganya melambung tinggi beberapa bulan setelah saya beli. Sampai sekarang, di akunku masih tersimpan XRP dan Tron meski dalam jumlah yang lebih sedikit.

Lalu ketika harga Steem Dollar (SBD) turun menjadi sekitar Rp14.000 (aku memulainya ketika SBD masih seharga Rp8.000), aku menahan SBD dalam wallet untuk jangka waktu lama. Sebagai orang yang menjadikan cryptocurrency sebagai sumber penghasilan kedua, buatku itu agak menyakitkan. Penghasilan menurun dratis karena aku sempat menikmati harga SBD Rp280 ribu per keping.

Akhirnya, sejak pertengahan 2020 lalu aku mulai membuat akun di Binance dan menjadikan Binance (BNB) sebagai salah satu cryptocurrency favorit. Aku membuka perdagangan di wallet Steemit dengan menjual SBD menjadi Steem dan membeli BNB dalam setiap transaksi.

Perdagangan ini menjadi lebih sederhana dan stabil karena harga Steem dan BNB tidak terlalu berfluktuatif. Aku lebih menyukai perdagangan yang stabil meski tidak bisa mengabaikan cryptocurrency dengan bubble yang tinggi dan membakar adrenalin. Namun, membeli Steem melalui market di wallet kemudian mengirimnya ke akun Binance menjadi rutinitas terbaru sejak pertengahan 2020 ini.

Meski sedikit, aku selalu menyisakan SBD dalam wallet untuk menjaga harga yang naik mendadak serta untuk kepentingan jangka panjang. Fisolofiku selama ini memang itu; jangan lepas semua aset cryptocurrency. Sisakan sedikit atau beberapa jenis cryptocurrency lain dalam jumlah banyak untuk mengantisipasi lonjakan harga kemudian hari. Ketika harga naik, Anda akan ikut menikmati profit dalam jumlah tinggi.

Sinergitas Steem dengan Binance membuatku lebih nyaman dan tidak mengeluarkan biaya tinggi untuk mengkonversikan cryptocurrency di exchanger. Sinergitas ini tidak memberatkan trader kelas teri sepertiku. Makanya, aku selalu berharap di Binance juga menerima SBD agar bisa mentranfers langsung dari wallet Steem ke Binance. Tapi saya pikir ada tujuan tertentu dengan pembatasan Steem saja ke Binance.

Aku memasang “harga harapan” untuk penjualan BNB sekitar Rp450 ribu per keping. Tidak perlu buru-buru melepas dengan harga rendah, kecuali Anda sedang membutuhkan uang. Aku menyebutnya “harga harapan” karena berharap harga tersebut akan “done” tidak lama setelah saya pasang.[]

---

My withdrawal submitted. Done!.

---

I have posted on Twitter.