RE: Yang Bèk Tuwöë Ingat
Pak Guru @fadthalib, sstttt, apa yang akan saya katakan berikut ini adalah bersifat off the record dan for you only,,, I believe that you know exactly what I mean.
Terkait @kita.tahu.siapa (nama harus disamarkan, tapi saya kasih clue: namanya ber-rima dengan kata "el-fajrul") , salah satu pendapat yang bisa saya kemukakan dari sudut pandang saya adalah beliau itu merupakan sebuah jiwa aneh yang unik,,, "strange, yet unique soul".
Ga aneh gimana coba? Ketika minggu lalu saya dan beliau kontek-kontek di WhatsApp, saya nanya gimana kondisi terkini Steemit dan saya kemukakan keinginan untuk kembali menulis, dia langsung dengan antusiasme tinggi berupaya meninggikan semangat saya, seakan setiap sel di dalam raganya segera bahu membahu bekerja untuk memastikan rencana saya segera matang tapi jangan sampai prematur, apalagi dimakan ulat.

Kembali ke @kita-tahu-siapa, ga unik gimana coba? Ketika saya ceritakan bahwa saya ngga memiliki apapun lagi di dompet karena sudah dikuras seseorang ketika saya sedang jauh dalam kekhusyukan dan trance bersama sekelompok jin Rinjani yang hobi menyanyi dan menari, besoknya dia langsung pinjamkan 350SP.
Tetapi apa yang dilakukannya ini, jauh melebihi hal-hal teknis seperti dukungan kepada seseorang. Tetapi juga serta merta mengembalikan kembali kenangan-kenangan di masa lalu ketika kami masih merupakan sekelompok Steemian yang tergabung dalam komunitas yang lemah dan berjuang keras untuk saling mendukung. Ah, masa lalu. Ya, seperti yang saya tulis di atas, KOMUNITAS adalah kata penting (dan keramat) di Steemit.
fakta masa lalu bahwa anda salah satu steemian yang punya kreativitas diatas rata-rata.
Saya tidak merasa demikian. Saya merasa tidak demikian. Demikian tidaklah merupakan rasa saya. Rasa saya tidak demikian.
Apa itu anda dapatkan di pasar "bubrah" Rinjani?
Karena ini pertanyaan yang terkait dengan pernyataan yang diikutinya, dan karena pernyataan tersebut tidak bisa saya sahihkan, maka pertanyaan ini menjadi invalid demi kesinkronan informasi.
Saya pikir kita bisa saling berkomentar sangat panjang dengan penuh kehangatan walaupun baru kenal.
Ya ini bikin saya ingat bahwa saya pernah dapat stiker dari buku TTS (dulu sempat populer, biasanya sampulnya cewe-cewe cakep, yang sekian lama mengganggu pikiran saya, "apa hubungannya cewe dengan TTS?" Setelah berbagai musim asmara saya alami, baru saya paham, bahwa ternyata wanita menyimpan teka-teki yang jauh lebih rumit dari TTS) yang dalam stiker itu tertulis kutipan, kira-kira, "Tidak ada orang asing di dunia ini, yang ada hanyalah orang-orang yang BELUM kita kenali". LUAR BIASA.
kita satu frekuensi yaitu sama-sama hobi naik gunung
Menyenangkan ketika menemui satu kesamaan dalam diri orang lain. Dan tetap, jangan lupa sampah yang diciptakan di atas dibawa turun.
tanpa harus memuja seseorang.
Sesekali, saya suka menyebut orang lain, tapi lebih karena apa yang telah mereka lakukan, karena menurut saya setiap orang berhak mendapat penghargaan untuk segala hal baik dan positif yang dia lakukan, salah satunya dengan menunjukkan bahwa kita menyadari eksistensi usaha dan upayanya itu. Ini berbeda ketika dilakukan dengan maksud berbeda, tetapi niat orang adalah hal yang terselubung. Dan "menjilat" yang saya maksudkan dalam tulisan juga tidak harus dipandang negatif. Saya pribadi tidak memiliki masalah dengan orang-orang yang mempraktekkan itu (jika ada), karena menurut saya itu juga seni, selama itu ngga merugikan orang lain misalnya dengan mensupplai informasi yang berpotensi menempatkan orang lain dalam posisi sulit.
Terimakasih juga telah mengomentari, Pak Guru @fadthalib. Nyan ka saboh artikel cit tatumuleh.
Bagaimana pun fungsi media sosial sebagai tempat bersenang-senang dan berbagi informasi. Seperti sekarang saya sedang menghidupkan kembali MADING sekolah yang sudah lebih satu dekade mati suri.
Harapannya anak-anak ke depan bisa menyadari betapa pentingnya menulis itu. Siapa tau melalui mading yang sederhana ini bisa melahirkan penulis hebat di masa depan 🙏.
Wah.
Ini mungkin terlihat sepele. Tapi banyak hal bisa bermula di sini: kreatifitas tersalurkan, kemampuan mengorganisasi teruji, kepandaian berkoordinasi terasah. Ini bukan hal sepele.
Saya sangat menyukai ini Pak Guru.
Beutoi sangat, saya punya tim kecil berjumlah 6 orang. Walaupun sedikit tapi mereka cukup produktif menghasilkan konten. Tim GERSIK (gerakan siswa kreatif) begitu nama yang mereka usulkan terbentuk akhir Mei kemarin.
Gersik dibentuk karena tantangan dari kepala sekolah untuk mengikuti lomba mading digital yang diselenggarakan oleh media digital IDN. Banyak pengalaman yang diperoleh dari kontes tersebut, ironisnya kami satu-satunya perwakilan Aceh yang berpartisipasi, mungkin banyak kepala sekolah yang tidak follow akun IG kemendikbud jadi tidak tau ada lomba mading digital.
Pengalaman pertama yang luar biasa, ternyata anak-anak punya bakat dan minat yang selama ini luput dari pandangan guru. Saya sendiri sejak bergabung dengan steemit di Desember 2023 baru mulai belajar menulis. Gara-gara steemit saya bisa menghasilkan mading digital perdana hasil karya anak-anak. Berikut linknya untuk bisa dibaca.
https://www.idntimes.com/opinion/social/indah-asriliani/mading-suplemen-anti-bully-c1c2
Saya sudah kunjungi dan melihat-lihat serta membaca sekilas. Tema BULLY itu memang dipilih sendiri oleh sekolah atau ditetapkan oleh penyelenggara kontes. Untuk mading digitalnya, saya bilang itu keren. Well-done pak @fadthalib.
OOT: tapi kenapa di sana terlihat lebih gemuk dari pada di steemit ya,,,, haha.
Kebetulan tema yang dipilih terkait bully, karena saya anggap itu lebih mudah untuk penulis pemula. Hanya saja anak-anak sedikit kesulitan membuat essay populer, jadi saya coba bantu memaparkan data dan fakta terkait candaan yang tidak lucu.
Saya mengajar sudah 20 tahun, tapi baru menghasilkan satu best practise ketika ikut lomba anugerah konstitusi di provinsi aceh yang membuat saya dapat ikut umroh gratis sebagai juara ke 3 tingkat SMK se aceh.
Kebanyakan guru hanya mengandalkan kemampuan verbal dalam mengajar, sedikit sekali yang mau mengasah keterampilan menulis. Bahan ajar yang dibuat guru itu sudah ada semua di google tinggal ambil saja, rombak sana-sini beres. Jadi hanya guru yang aktip di steemit saja yang mau menulis.
Ketika saya aktip di steemit baru saya sadar bahwa saya bisa juga menulis sehingga dalam 3 bulan saya sudah menghasilkan banyak postingan. Kemudian karena sesuatu dan lain hal saya harus power down dan baru aktip lagi saat ini.